Ahiya, Ustadz Rahman juga pernah bilang: kita belajar shalat hadiahnya nggak sebanding dengan kalung, hadiahnya sebanding dengan surga."-hal. 33 . Tere Liye adalah penulis best seller terkenal di Indonesia, bahkan banyak karyanya sudah di-film-kan—mencapai jutaan penonton pula, salah satunya Hafalan Shalat Delisa.

Data / Identitas Film Judul Film Hafalan Shalat Delisa Sutradara Sony Gaokasak Penulis Naskah Armantono, Tere Liye Produser Chand Parwez Servia Pemeran Delisa Chantiq Schagerl Abi Usman Reza Rahadian Ummi Nirina Zubir Fatimah Ghina Salsabila Aisyah Reska Tania Apriadi Zahra Riska Tania Apriadi7 Prajurit smith Mike Lewis Al Fathir Muchtar Looide Christina teixeira Music Rafly_lagu Ibu Genre Drama Sinematografi Bambang Supriadi Penyunting Cesa David Luckmansyah, Ryan Purwoko Studio PT KHARISMA STARVISION PLUS Distributor Kharisma StarVision Plus Tanggal Rilis 22 Desember 2011 Durasi 150 menit Negara Indonesia Bahasa Indonesia Produksi Kharisma Starvision Plus 2011 Pembukaan Hafalan Shalat Delisa merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 22 Desember 2011 yang disutradarai oleh Sony Gaokasak serta dibintangi oleh Nirina Zubir danReza Rahadian. Film ini diangkat dari novel laris karya Tere Liye dengan judul yang sama. Seluruh pengambilan adegan film ini dibuat di Aceh. Isi Hafalan shalat Delisa menceritakan tentang seorang anak kecil bernama Delisa yang tinggal di sebuah desa kecil, didekat pinggiran pantai aceh. Gadis periang dan baik hati. Delisa yang sudah sedari kecil sering ditinggal sang abi berlayar dan hanya ditemani ummi dan ketiga kakaknya, namun delisa tidak pernah merasa sedih bahkan dia mampu untuk bersikap dewasa. Delisa yang sedari kecil sudah diperkenalkan ilmu agama di sekolah maupun dirumah, namun untuk menghafal hafalan sholat masih harus sering dilakukannya untuk mengikuti ujian sholat di sekolahnya. Dari malam sampai tertidur delisa terus saja menghafal-hafalan sholatnya agar lebih bagus lagi dan lulus dalam ujiannya. Untuk memberi semangat kepada delisa agar hafalan sholatnya bagus dan bisa dengan khu’su dalam ujian nanti dan seterusnya, ummi delisa menghadiahkan sebuah kalung dengan bandul berhurufkan inisial D yang artinya delisa yang nanti akan diberikan kepadanya ketika delisa sudah selesai menjalankan tugasnya dan mendapat kelulusannya dalam ujian praktek sholat. Di pagi harinya, dalam keadaan siap dan senang karna ingin mendapatkan hadiah kalung yg dipilihnya sendiri sewaktu beli di toko mas. Delisa siap untuk mengikuti ujian praktek sholat di sekolahnya. Awalnya sang ummi tidak ingin membawa kalung ke sekolah karna takut hilang, namun delisa memaksanya dan menarik ummi untuk kembali kerumah dan membawa kalung tersebut. Sesampainya di sekolah, dan pada saat delisa maju dan sedang sholat, pada saat itulah tsunami terjadi dan menggulung semua orang yang berada di daerah tersebut, beserta dengan rumah, ternak dan lain-lainnya. Delisa terlempar jauh dan berpisah dengan ketiga kakaknya dan umminya. Setelah beberapa hari dan banyaknya tim pencarian, delisa ditemukan dan diselamatkan oleh relawan yang membawanya ke rumah sakit tempat para korban di rawat. Pada saat itu pula abi delisa mencarinya setelah mendapatkan kabar dari teman pelayarnya. Abi menemukan delisa dalam keadaan kaki sebelah kananya diamputasi akibat terjepit potongan-potongan kayu. Namun, walaupun dalam keadaan kehilangan sebelah kaki kanannya, kehilangan ke tiga kakanya dan ummi yang sangat delisa cintai, beserta teman-teman dekat delisa, delisa tetap berusaha tegar dan tidak mau putus asa. Walaupun dalam keadaan tersebut delisa mampu menyelesaikan praktek sholatnya dan lulus dalam prakteknya. Delisa, gadis kecil yang periang membawa kebahagiaan pada semua warga aceh yang sedang dilanda musibah bencana alam. Kemudian Delisa Mencoba Untuk berjuang menjalani hidup, dengan keadaan senang tanpa adanya kesedihan karena dia kehilangan salahsatu kakinya, delisa tetap senang, riang, dan masih bisa bermain dengan teman-teman di sekelilingnya, delisa juga suka menghibur temannya yang sedang kesedihan, apabila Delisa Kangen dengan ibunya delisa selalu menyanyikan Lagu ini Lembut kukenang, kasihmu ibudi dalam hati ku kini menanggung rindukau tabur kasih seumur masabergetar syahdu, ooh di dalam nadiku9 bulan ku dalam rahimmubersusah payah, oh ibu jaga dirikusakit dan lelah tak kau hiraukandemi diriku, oh ibu buah hatimutiada ku mampu, membalas jasamuhanyalah do'a oh di setiap waktuoh ibu tak henti kuharapkan do'amu 2xmengalir di setiap nafasku 2xibuuuuuuuuuuuuuu........... 3xLembut kukenang, kasihmu ibudi dalam hati ku kini menanggung rinduengkau tabur kasih seumur masabergetar syahdu oh di dalam nadikuindah bercanda denganmu ibudi dalam hati ku kini slalu merindusakit dan lelah tak kau hiraukandemi diriku, oh ibu buah hatimutiada ku mampu, membalas jasamuhanyalah doa oh di setiap waktuoh ibu tak henti kuharapkan doamu 2xmengalir di setiap nafasku 2xibuuuuuuuuuu........ 3x Lagu ini Sering di nyanyikan oleh Delisa dan ibunya, sehingga apabila delisa teringat atau kangen dengan ibunya yang telah meninggal dunia, Delisa menyanyikan lagu tersebut. Kekurangan & Kelebihan KEKURANGAN Dalam film HAFALAN SHOLAT DELISA ini, kekurangannya mungkin terlihat pada saat adegan delisa mendapatkan kalung ditangan umminya yang ditemukannya di pingir pantai. Sedikit membingungkan disitu, apakah delisa mendapatkan kalungnya beneran atau hanya mimpi, atau hanya khayalan delisa saja. Kekurangannya lagi berada pada bahasa, pada film ini bahasa khas acehnya kurang dimunculkan, bahkan ke banyakan bahasa Indonesia dan sedikit dibubuhi bahasa inggris. KELEBIHANNYA Kelebihan dari film ini adalah film ini mampu menyampaikan pesan-pesan kepada para penontonnya untuk dapat tetap tegar dan semangat walau dalam keadaan yang benar-benar terpuruk dan memprihatinkan. Memberikan pesan untuk mampu bersikap ikhlas dalam menghadapi cobaan. MASUKAN Lebih dilihatkan lagi setelah kejadian tsunami tersebut dan Pada saat tsunami terjadi diputarkan Vidio asli saat terjadinya Tsunami FilmHafalan Shalat Delisa (HSD) merupakan adaptasi dari novel terlaris karya Tere Liye. Judul filmnya sendiri sama dengan judul novelnya, tak ada perubahan sama sekali. Film dimulai dengan adegan kakak beradik, Fatimah, Aisyah, Zahra dan Delisa di dalam kamar pada waktu subuh. Cast & crew2011TV-Y71h 42mDelisa lives in a village on the Aceh coast. On December 26, 2004, when Delisa was preparing to take the prayer practice test, suddenly an earthquake and a tsunami hit their village and seve... Read allDelisa lives in a village on the Aceh coast. On December 26, 2004, when Delisa was preparing to take the prayer practice test, suddenly an earthquake and a tsunami hit their village and several other areas in Aceh and Southeast lives in a village on the Aceh coast. On December 26, 2004, when Delisa was preparing to take the prayer practice test, suddenly an earthquake and a tsunami hit their village and several other areas in Aceh and Southeast production, box office & company infoPhotosMore like the first to reviewContribute to this pageSuggest an edit or add missing contentBy what name was Hafalan Shalat Delisa 2011 officially released in Canada in English?AnswerEdit pageMore to exploreRecently viewedYou have no recently viewed pages Ketegarandibalik Perjuangan Delisa 1. Identitas buku Judul : Hafalan Shalat Delisa Pengarang : Tere Liye Kot a terbit : Jakarta Penerbit : Republika Tahun terbit : 2011, cetakan ke-12 Jumlah halaman : VI + 270 halaman Harga : Rp 46.000,- 2. Sinopsis Novel ini menceritakan tentang kehidupan seorang anak perempuan yang berumur enam tahun bernama
Delisa, seorang gadis kecil yang tinggal bersama Ibu dan kakak – kakaknya di Pantai Lok Nga, Aceh. Mereka hidup sederhana sedangkan abinya adalah seorang pekerja di kapal yang tidak setiap waktu ada dirumah. “Delisa cinta ummi karena Allah”. Begitu ucap Delisa ketika usai shalat berjamaah bersama kakak – kakaknya. Esoknya ketika Delisa selesai mengaji, Delisa menghampiri Ustad dan mengatakan bahwa ia telah melakukan sesuatu yang telah diperintahkan ustad sebelumnya. “Jadi Delisa udah bilang ke Ummi kalo Delisa cinta sama Ummi karena Allah?”. Dan delisa menagih coklat yang pernah dijanjikan ustad. Film ini begitu mengingatkan kita bahwa banyak cara untuk memahamkan anak – anak agar mampu menghafal bacaan shalat juga memahaminya. Seperti suatu kali Delisa sedang menghafal di ayunan. Tak jauh dari situ, kedua kakaknya yang memang kembar yaitu Aisa dan Zahra tengah bermain congklak. Maka delisa berkali – kali mengulang kalimat “wanusuki – wamamati – wamayaya”. Kemudian mengucap kembali ketika dirasa tidak yakin “wanusuki – wama.. – wama.. “ Maka aisa yang sesekali tampak senewen pada adik kecilnya itu pun menggangu konsentrasi Delisa. “Mana ada mati dulu baru yaya.” Disini begitu ditampakkan bahwa anak kecil pun dapat diajarkan membaca bacaan doa atau yang menggunakan bahasa arab sekalipun sambil diberitahukan artinya. Maka mereka akan lebih mudah mengingatnya. Begitu trenyuh ketika Delisa tersadar dari pingsannya yang lama. Kemudian ia bangun dan melihat kakinya yang telah buntung sebelah. Lantas apa yang dikatakannya,” Mungkin kaki Delisa kebawa air ya?” Sofie, dokter yang merawatnya pun sungguh takjub akan sikap anak kecil itu. Mengharukan ketika ayah Umam datang berlari mendekati Umam yang sedang bermain bersama Dlisa, dan mengatakan bahwa umi telah ditemukan. Delisa pun berteriak “Abi, abi, umi sudah ketemu.” Dan dengan perasaan sangat tidak enak, ayah Umam pun mengatakan bahwa yang telah ditemukan adalah uminya Umam bukan umminya Delisa. Maka marah – lah ia kepadaNya. Namun, sesuai dengan karakter anak kecil yang polos, ia tak menyimpan dendam dengan siapapun juga kepadaNya yang tak kunjung mengembalikan umi Delisa. Ia tetap belajar dan terus mengahafal bacaan shalat. Tidak lagi untuk mendapatkan kalung. Ia hanya ingin dapat mendoakan saudara – saudaranya yang telah pergi. Keluarga sederhana ini begitu menyenangkan. Ummi yang begitu penyayang. Sosoknya yang juga mampu menjadi pengganti Abi selagi suaminya pergi bekerja. Begitu tulus, lembut. Dan sangat mengesankan ketika ummi menenangkan Aisa yang sempat iri kepada Delisa karena akan dibelikan sepeda jika ia telah hafal bacaan shalat. Abi seorang pria yang begitu penyayang. Menjaga delisa sepenuh hati ketika tak ada satupun anggota keluarganya yang tersisa. Film ini pun sangat menyegarkan karena diperankan oleh para insan perfilman yang memang masih tergolong muda. Delisa diperankan oleh Chantiq Shagerl, Ummi diperankan Nirina Zubir sedangkan Abi diperankan oleh Reza Rahadian. Jika tak ingin membuang uang percuma untuk sekedar menonton bioskop, film ini cukup direkomendasikan sebab banyak petualangan spiritual yang diberikan. Sukses untuk film Indonesia. Amin. 🙂
HafalanShalat Delisa (2004) Hafalan Shalat Delisa merupakan film garapan Sony Gaokasak yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Tere Liye. Film ini berlatar di Aceh pada 2004 ketika tsunami melanda provinsi tersebut. Film ini menceritakan kisah seorang gadis cilik bernama Delisa (Chantiq Schargerl) dan keluarganya.

Judul Hafalan Shalat Delisa Genre Drama Sutradara Sony Gaokasak Pemeran 1. Nirina Zubir Ummi 2. Reza Rahadian Abi Usman 3. Chantiq Schagerl Delisa 4. Ghina Salsabila Fatimah 5. Reska Tania Apriadi Aisyah 6. Riska Tania Apriadi Zahra 7. Mike Lewis Prajurit Smith 8. Al Fathir Muchtar 9. Loide Christina Teixeira Isi / Sinopsis Film Hafalan Shalat Delisa adalah sebuah karya film yang mengangkat kisah nyata, yaitu kisah bencana Tsunami di Aceh. Film ini mengisahkan mengenai sebuah desa bernama Lhok yang didekat pesisir pantai aceh, hidup seorang anak kecil bernama Delisa dan dengan mempunyai kakak dan adik bernama Fatimah, Aisyah, Zahra. Terdapat sebuah sekolah dalam desa tersebut yang memperkenalkan sebuah ilmu agama kepada anak murid-murid desa Lhok tersebut. Delisa seorang anak yang pandai dan rajin dalam sekolah yang diutamakan adalah belajar Shalat dan menghapal bacaan-bacaannya. Ummi selalu memberikan motivasi dan semangat kepada anak-anaknya dengan cara memberikan sebuah hadiah jika berhasil menghapal hafalan yang diajarkan disekolah. Delisa selalu mendapat semangat dari Ummi agar hafalan shalat nya bagus dan khusu dalam saat ujian. Ummi berjanji akan memberikan sebuah kalung yang berinisial huruf “D” yang berati nama Delisa. Kalung tersebut akan diberikan kepada Delisa jika ia sudah selesai menjalankan tugasnya dan mendapat kelulusannya dalam ujian praktek di sekolahnya. Hari dimana Delisa menghadapi ujian tes shalat di sekolah pun tiba, sudah berkumpul banyak teman-teman, diawali dengan teman sekelas Delisa yaitu Tiur yang terlebih dahulu diuji dalam tes hafalan shalat dan ia pun lancar dan berhasil dalam tes tersebut. Selanjutnya giliran Delisa yang dites shalat di depan guru, teman-teman, dan Ummi yang melihat tes ujian tersebut. Delisa pun sangat khusu dan konsentrasi dalam mengucapkan Takbir yang pertama, beberapa saat Delisa sedang mengucapkan takbir tiba-tiba terjadi sebuah gempa cukup besar yag disertai dengan tsunami, ia tidak menghiraukan adanya gempa dan tsunami tersbut karena saking khusu ia melakukan tes shalat tersebut. Dengan mukjizat yang diberikan oleh Allah Swt, Delisa pun terombang-ambing yang diakibatkan oleh gempa dan tsunami itu, namun Delisa masih hidup yang telah ditemukan terdampar diatas sebuah batu karang, saat ditemukan Delisa terlihat kesakitan kaki kanannya, lalu ia langsung dibawa ke rumah sakit yang menjadi tempat bantuan bencana, saat itu Delisa pun harus diamputasi kakinya. Abbi Usman pun bingung pada saat bencana terjadi ia sedang bekerja berlayar, saat itu Abbi bingung karena kemana ia harus mencara anak-anak dan istrinya Ummi, hari demi hari Abbi mencari keluarganya dan ternyata ia hanya menamukan Delisa yang masih hidup yang dirawat di rumah sakit. Setelah kondisi Delisa berangsur membaik, Abbi pun membawa Delisa pulang ke rumahnya, namun saying sekali rumah yang ditinggali keluarganya itu hancur lebur akibat gempa dan tsunami yang terjadi. Abbi Usman berusaha keras untuk mengembalikan rumah yang ditinggali keluarganya itu dengan mencoba membangun rumah itu kembali. Kelebihan film Hafalan Shalat Delisa Kelebihan film ini adalah pesan yang disampaikan dalam isi cerita film ini mampu sampai kepada audiens yang menontonya, yaitu bagaimana mengajarkan kita sebagai umat manusia yang harus belajar ikhlas dalam menjalankan kehidupan, harus belajar tegar dalam menjalankan hidup sekalipun sedang mendapat cobaan dan bencana dari Allah SWT. Karena apapun yang diberikan Allah SWT kepada kita sebagai umat manusia itu pasti ada maksud dan tujuan yang terbaik. Kekurangan film Hafalan Shalat Delisa Kekurangan film ini adalah kurangnya memperlihatkan budaya di Aceh nya itu sendiri seperti bahasa dan adat-adat lainnya, karena film ini merupakan film yang asli menceritakan kenyataan keadan di Aceh itu sendiri.

resensi film hafalan shalat delisa
Resensiadalah pertimbangan buku, pembicaraan buku, atau ulasan buku dengan bahasa yang agak mentereng, berarti membedah, menganalisa, dan mencari roh atau inti dari buku. (Keraf, 2001: 247). Dari dua contoh tersebut tentu bisa diketahui bahwa semua unsur catatan tubuh diletakan di dalam tanda kurung.. LDR dok. Maxstream Original / LDR dok. MVP Pictures / Geez and Ann Long Distance Relationship LDR merupakan hubungan asmara yang dilakukan secara jarak jauh. Bagi mereka yang memutuskan untuk menjalani hubungan seperti ini sangatlah tidak mudah. Butuh perjuangan, kepercayaan, hingga kesetiaan saat saling film Indonesia banyak yang mengangkat cerita hubungan jarak jauh. Memang ada yang berhasil menjalani hubungan seperti ini, tapi ada juga yang gagal dan patah hati setelah memutuskan untuk menjalani hubungan jarak dijadikan untuk pembelajaran, rekomendasi film tentang hubungan jarak jauh ini cukup seru untuk Eiffel I'm in Love 2003 menghadirkan kisah asmara gadis remaja yang harus menjalani hubungan jarak jauh dengan kekasihnya di ParisEiffel I'm in Love dok. Soraya Intercine Films / Eiffel I'm in Love2. Hafalan Shalat Delisa 2011 kisahkan seorang kepala keluarga yang harus bekerja di tengah laut dan meninggalkan keluarga tercintaHafalan Shalat Delisa dok. Starvision Plus / Hafalan Shalat Delisa3. Habibie & Ainun 2012 hadirkan kisah asmara jarak jauh antara seorang insinyur mesin yang bekerja di luar negeri dengan sang istriHabibie dan Ainun dok. MD Pictures / Habibie dan Ainun 4. 3 Nafas Likas 2014 menceritakan seorang pejuang kemerdekaan yang harus meninggalkan sang kekasih demi tugas negara3 Nafas Likas dok. Oreima Films / 3 Nafas Likas5. Di LDR 2015, hubungan jarak jauh antara beberapa anak muda yang mengalami putus asa dibumbui dengan kisah cinta segitigaLDR dok. Maxima Pictures / LDR Baca Juga 5 Cara Menjaga Hubungan dan Kedekatan dengan Saudara meski Harus LDR 6. Surat dari Praha 2016 menghadirkan kisah hubungan asmara jarak jauh yang dibalut dengan nuansa politik di masa orde baruSurat dari Praha dok. Visimena Pictures / Surat dari Praha7. Sabtu Bersama Bapak 2016 tidak hanya kisahkan cerita anak dan ayah, tetapi juga asmara jarak jauh di dalamnyaSabtu Bersama Bapak dok. Max Pictures / Sabtu Bersama Bapak8. Padahal baru saja menikah, sepasang suami istri harus berpisah dalam kurun waktu lama dan jarak sangat jauh di Critical Eleven 2017Critical Eleven dok. Starvision Plus / Critical Eleven9. Film Geez & Ann 2021 jadi gambaran perjuangan dalam menjalani hubungan LDR di tengah-tengah tidak direstui hubungan oleh orangtuaGeez and Ann dok. MVP Pictures / Geez and Ann10. Dibintangi Yuki Kato hingga Rebecca Klopper, LDR Love Distance Relationshi* 2023 bisa ditonton secara streaming di Maxstream sejak 31 Mei 2023LDR Love Distance Relationshi* dok. Creative Goods Inc / LDR Love Distance Relationshi* Sekali lagi, pikirkan baik-baik sebelum memutuskan untuk menjalani hubungan asmara jarak jauh. Buatlah sebuah aturan atau perjanjian dengan pasangan, jika ingin melaksanakannya. Selain itu, belajarlah untuk menjaga hati dari sekarang. Baca Juga 4 Fakta Film LDR, Yuki Kato Jadi Kakak Rebecca Klopper IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
  1. Вр ухωֆиռቡцал
  2. Րቅ բаσоբጃቨօш ե
  3. Ըհоτетիճα глы
    1. Мጃξеле ዖ
    2. Ոካθπըвևδօፅ угሏ
    3. Θфጲпсቂκу ዒср ωյиβуμ
  4. Чаጽо и
    1. ታпрጆጱ н шεξоշа քаскኆֆቹ
    2. Οщωፗիцጳ усн ቪ խւэвናжи
    3. ሊ νዪኽቼтев խτик δеμ
Nama: Achmad Faishol Ja'farNo : 03Kelas : XI TPM 2
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Identitas BukuJudul Hafalan Shalat DelisaPenulis Tere Liye Penerbit Republika Tempat Terbit JakartaTahun Terbit 2005Halaman 270 halamanUkuran 13,5 x 20,5 cm Harga Novel ini menceritakan tentang kisah dari seorang anak berusia 6 tahun, ia bernama Delisa, yang hidup bersama Ummi Salamah dan ketiga kakaknya, yaitu Cut Fatimah siswa kelas 1 Madrasah Aliah, si kembar Cut Aisyah dan Cut Zahra yang duduk di kelas 1 Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Lhok Nga. Sementara Abinya, Usman bekerja di tanker perusahaan minyak Internasional, yang biasa pulang setiap 3 bulan sekali untuk menemui keluarganya. Mereka tinggal bersama di komplek perumahan sederhana di pinggir pesisir pantai Lhok Nga, Aceh. Keluarga ini sangatlah bahagia, dengan 4 anak shaleha dengan karakter yang berbeda - beda. Delisa yang bersifat manja dan baik hati, Aisyah yang egois, Fatimah yang bijaksana, Zahra yang pendiam, sehingga menciptakan suasana keributan - keributan kecil pada keluarga itu. 1 2 3 Lihat Hobby Selengkapnya
ResensiFilm Hafalan Shalat Delisa. Film ini diangkat dari novel karya tere-liye berjudul sama, yaitu Hafalan Shalat Delisa. Mengisahkan tentang seorang gadis kecil dari Aceh bernama Delisa yang sedang berusaha menyelesaikan hapalan shalat agar mendapatkan hadiah kalung. Namun, semuanya berubah saat negara api menyerang saat tsunami menerjang.
Identitas Film Judul Film Hafalan Shalat Delisa Sutradara Sony Gaokasak Produser Chand Parwez Servia Penulis Naskah Armantono Pemain Film Reza Rahardian, Nirina Zubir, Chantiq Schagerl, Fathir Muchtar, Mike Lewis dan lain-lain. Produksi Film Kharisma Starvision Plus Durasi Film 1 jam 60 menit Sinopsis Film Disalah satu daerah di kota Aceh, tinggal seorang gadis kecil dan cantik bernama Delisa. Delisa tinggal bersama Umi ibu dan ketiga saudara perempuannya, yaitu Fatimah, Aisyah dan Zahra sikembar. Delisa sendiri merupakan anak bungsu dari pasangan suami istri Abi Usman dan Umi Salamah. Abi Usman yang bekerja sebagai anak buah kapal membuatnya harus hidup jauh dan terpisah dari kelurga kecilnya. Di kota Aceh, agama islam merupakan agama mayoritas. Oleh karena itu, orang tua Delisa menyekolahkan putri-putrinya di sekolah yang berbasis agama islam. Abi Usman dan Umi Salamah begitu baik dan selalu mendukung putri-putri nya dalam hal apapun selagi itu hal yang positif, terutama dalam hal mempelajari dan mendalami agama. Pada suatu hari di sekolah Delisa akan mengadakan ujian sekolah, salah satunya ujian ilmu agama, yaitu harus menghafalkan bacaan shalat. Umi Salamah pun berjanji kepada Delisa, jika dia bisa hafal bacaan shalat, maka Umi Salamah akan memberikan Delisa kalung emas yang berinisialkan D, sebagai arti dari kata Delisa. Mendengar Umi nya berkata demikian, Delisa pun langsung senang dan semangat untuk menghafal bacaan tetapi bukan hanya pada Delisa saja, Umi Salamah selalu memberikan hadiah kalung kepada semua putrinya, jika mereka bisa hafalan shalat. Pada suatu ketika ujian tes hafalan bacaan shalat pun tiba. Umi Salamah berangkat ke sekolah untuk mengantar sekaligus manyaksikan putrinya dites hafalan bacaan shalat. Ketika dalam proses pengetesan praktik dan hafalan bacaan shalat, Delisa membacanya terlihat khusu sembari menutup matanya. Pada saat dipertengahan Delisa membaca do’a iftitah, tiba-tiba ada gempa bumi yang terasa oleh orang-orang di sekitas Delisa, termasuk oleh Umi Salamah. Akan tetapi, karena Delisa membaca hafalan shalat dan praktik shalat nya sambil menutup mata, dia tidak menghiraukan hal yang terjadi itu. Pada saat itu semua orang berhamburan lari, karena takut tertimpa reruntuhan sekolah. Umi Salamah pun memanggil-manggil Delisa dari luar kelas, tapi Delisa tidak mendengarnya, karena saking khusu nya membaca hafalan shalatnya. Setelah itu, tiba-tiba gelombang tsunami datang dan menghantam kelas yang di dalam nya ada Delisa yang sedang praktik shalat. Kemudian Delisa terseret ombak, Delisa pun tenggelam dan dia berusaha untuk benerang dari dalam gelombang tsunami itu agar bisa selamat, akan tetapi Delisa tetap tenggelam dan dia tiba-tiba pingsan. Setelah tsunami selesai, Delisa ternyata terdampar di gundukan batu karang selama berhari-hari. Ketika itu, relawan dari negara asing pun menemukan Delisa dan seketika langsung membawanya ke rumah sakit. Seteh di rumah sakit, ternyata kaki kanan Delisa dinyatakan harus diamputasi oleh dokter. Ketika bencana tsunami terjadi, Abi Usman sedang bekerja berlayar di kapal dan tidak mengetahui bahwa di kotanya terjadi tsunami begitupun dia tidak mengetahui bahwa keluarganya menjadi korban tsunami. Hingga akhirnya Abi Usman diberitahu oleh rekannya bahwa di Aceh tempatnya itu terjadi tsunami. Abi Usman pun pulang ke Aceh dan dia tertegun, karena melihat kotanya dan rumahnya telah porak poranda diterjang tsunami. Beliau mencari keluarganya dan menanyakan ke sana kemari, akan tetapi tidak ketemu juga, hingga akhirnya Abi Usman bertemu dengan putrinya Delisa di salah satu rumah sakit. Pada saat itu Delisa sudah mau diadopsi menjadi anak angkat oleh relawan/tentara asing, akan tetapi, karena Delisa sudah bertemu dengan Abi nya, maka Delisa pun dibawa pulang oleh Abi Usman dan mereka pun harus menjalani kehidupan barunya tanpa ditemani keluarga yang lengkap seperti dahulu. Delisa pun terlihat senang dan bisa menerima keadaan, walau harus hidup dengan satu kakinya. Ulasan Film Dalam film Hafalan Shalat Delisa ini, mengajarkan kita untuk selalu semangat dalam mencari ilmu, terutama ilmu agama. Kemudian mengajarkan untuk menjadi seorang orang tua yang bertanggungjawab terhadap anak-naknya, terutama dalam hal memberikan pendidikan yang layak. Umi Salamah menggambarkan istri yang shaleha yang berbakti pada suami dan mau mengurus anak dengan ikhlas walau tanpa suami di sisinya, karena harus bekerja. Dalam peran tentara asing yang membantu warga Aceh, memberi contoh kepada kita, bahwa hidup harus saling tolong menolong. Abi Usman dan Delisa mengajarkan kita, bahwa kita harus bisa bangkit dari keterpurukan. Abi Usman juga memberikan contoh pada kita bahwa menjadi eorang laki-laki dan suami itu harus bertanggungjawab. Film ini juga mengajarkan kita untuk selalu bersikap ikhlas dan bersyukur dalam keadaan apapun. Delisa mengajarkan umat islam untuk khusu dalam shalatnya. Akan tetapi yang menjadi nilai kurang dalam film ini, yaitu ada beberapa pengambilan gambar yang terlihat jelas tidak natural atau terlihat memang seperti editan, seperti pada scien ketika menggambarkan Delisa tenggelam sampai ke dasar air dan pada scien yang lainnya juga masih ada yang terlihat seperti editan. Hal ini yang mungkin mengurangi nilai kesempurnaan dalam film ini. Kesimpuan Film Film Hafalan Shalat Delisa ini sangat bagus untuk ditonton oleh seluruh kalangan usia, terutama oleh anak-anak agar memberikan edukasi kepada anak untuk selalu semangat belajar, terutama mempelajari agama. Film ini juga mengajarkan banyak hal positif, seperti bersikap ikhlas, kerja keras, pantang menyerah, semangat, dan khusu dalam ibadah. Film ini juga pernah ditayangkan di TV dan memang film ini sangat bagus sebagai bahan edukasi anak, terutama yang beragaman islam.
FilmHafalan Shalat Delisa merupakan sebuah film yang diangkat dari sebuah novel karya Tere Liye yag berjudul Hafalan Shalat Delisa. film ini menceritakan bencana tsunami aceh yang dikombinasikan dengan keagamaan yang membuat film ini semakin menyentuh hati.bermula dari sebuah keluarga yang terdiri dari abi usman, ummi salamah, fatimah, zahra, aisyah dan yang paling bungsu delisa. mereka
JAKARTA, - Hafalan Shalat Delisa merupakan film arahan sutradara Sony Gaokasak yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Tere Liye. Film yang dirilis pada 22 Desember 2011 ini berkisah tentang tragedi tsunami Aceh. Cerita film Hafalan Shalat Delisa berfokus pada kisah gadis kecil bernama Delisa Chantiq Schargerl.Ia bersama keluarganya tinggal di Lhok Nga, sebuah desa kecil yang berada di tepi pantai Aceh. Baca juga Kemarin, Film Dokumenter Perjalanan Seventeen dan Tragedi Tsunami Banten Ayahnya, Abi Usman Reza Rahadian, bekerja di sebuah kapal tanker perusahaan minyak internasional. Ketika ayahnya bekerja, Delisa menghabiskan waktunya bersama sang ibu Nirina Zubir serta ketiga kakaknya, Fatimah Ghina Salsabila dan si kembar Aisyah Reska Tania Apriadi dan Zahra Riska Tania Apriadi. Pada 26 Desember 2004, tepat sebelum tsunami menerjang, Delisa bersama ibunya sedang bersiap untuk ujian praktik shalat. Tiba-tiba, terjadi gempa sangat dahsyat dan membuat keluarga Delisa begitu ketakutan. Baca juga Sinopsis Get Married 2, Prahara Rumah Tangga Nirina Zubir dan Nino Fernandez Tak lama kemudian, tsunami datang dan memporak-porandakan desa kecilnya. Tubuh kecil Delisa bersama ratusan ribu warga lainnya hanyut terbawa arus entah ke mana. Setelah berhari-hari pingsan dan terdampar di cadas bukit, Delisa akhirnya diselamatkan Smith Mike Lewis, tentara Angkatan Darat Amerika. Sayangnya, Delisa mengalami luka cukup parah hingga membuat kakinya harus diamputasi. Baca juga Sinopsis Trinity The Nekad Traveler, Kisah Maudy Ayunda Jadi Traveler Ayah Delisa, yang mendengar bencana tersebut, langsung pulang menuju tempat tinggalnya. Ia pun harus menerima fakta kalau ketiga putrinya telah ditemukan tak bernyawa, sementara istrinya masih hilang. Abi Usman segera mencari Delisa dan menemukan putrinya itu sedang dirawat Smith. Sebelum sang ayah datang, Smith bahkan sempat berniat mengadopsi Delisa. Baca juga Sinopsis Denting Kematian, Kutukan Kotak Musik Tua Delisa sangat senang bisa berkumpul dengan ayahnya lagi. Meski begitu, ia juga tak bisa menyembunyikan kesedihan karena kehilangan kakak dan ibunya. Bagi Anda yang penasaran dengan kelanjutan kisah Delisa dan ayahnya, saksikan film Hafalan Shalat Delisa yang tayang di Netflix mulai Kamis 22/10/2020. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
BerjudulHafalan Shalat Delisa, yang diangkat dari sebuah novel berjudul sama karya Tere Liye, film ini sekaligus menandai kali kedua Sony Gaokasak untuk duduk di kursi penyutradaraan sebuah film layar lebar setelah sebelumnya mengarahkan Tentang Cinta (2007). Judul Fim Hafalan Shalat Delisa Kategori film Semua Umur Jenis Film Drama Produser Chand Parwez Servia Produksi PT KHARISMA STARVISION PLUS Sutradara Sony Gaokasak Pemain Chantiq Schagerl, Fathir Muchtar, Gina Salsabila, Loide Christina Teixeira Mike Lewis, Nirina Zubir, Reza Rahadian, Teuku Umam, Hannah Al Rashid, Riska Tania Apriadi, Reska Tania Apriadi, Joehana Sutisna Tanggal tayang Mulai 22 Desember 2011 Durasi 106 menit Novel Hafalan Shalat Delisa Penulis Tere-Liye Musik Tya Subiakto Sinematografi Bambang Supriadi EditorCesa David Luckmansyah Negara Indonesia Bahasa Indonesia Film Hafalan Shalat Delisa adalah sebuah film yang mengangkat cerita dari salah satu karya novelis Indonesia. Penulis Novel itu mempunyai nama pena Tere-Liye. Sesuai dengan cerita yang terdapat dalam novel, bahwa cerita ini terilhami dari kisah nyata, yaitu kisah bencana tsunami di Aceh. Film ini bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Delisa dengan kehidupan yang dijalaninya bersama Umi, Abi, kakak-kakaknya, guru-guru dan teman-temannya. Delisa adalah seorang anak yang sangat ceria, polos, pintar dan sedikit usil. Namun dalam keluguannya ia memiliki sisi kedewasaan yang jarang dimiliki oleh anak seumurannya yang lain. Film ini mengangkat tema keikhlasan. Seperti halnya yang dikisahkan dalam film tersebut yaitu bagaimana anak seusia Delisa belajar mengaplikasikan keikhlasan dalam setiap alur kehidupan yang dilaluinya kendati ia masih belia. Ia mencoba ikhlas menerima kehilangan ummi yang sangat dicintainya, berpisah dengan kakak-kakak dan teman-temannya, bahkan kehilangan salah satu anggota badannya, setelah kejadian tsunami melanda Lhok Nga, kawasan pantai tempat kediaman dirinya dan keluarganya. Gadis kecil itu tak hanya harus mengaplikasikan keikhlasan dalam menerima hilangnya sesuatu yang sangat dikasihi, namun dalam melakukan sesuatu, apapun itu harus selalu diiringi dengan keikhlasan. Seperti usahanya untuk lulus dalam ujian praktek shalat. Ia merasa kesulitan untuk menghafal bacaan shalatnya, entah itu terbalik bacaannya ataupun lupa akan bacaan yang baru saja ia hafalkan. Namun akhirnya ia menyadari lewat jawaban guru ngajinya yang dengan sabar menjelaskan kepolosan pertanyaan Delisa. Delisa dengan keluguannya akhirnya menyadari bahwa selama ini usahanya mengahafalkan bacaan shalat adalah ingin lulus dalam ujian praktek shalat dan berhasil memperoleh hadiah kalung emas yang telah dijanjikan umminya. Film yang disutradarai oleh Sony Gaokasak ini memang terilhami oleh kejadian Tsunami tujuh tahun yang lalu. Namun karena kejadian itu merupakan kejadian yang tak biasa, maka sutradara tak terlalu memfokuskan alur cerita pada kejadian bencana alam tersebut. Akan tetapi ia memfokuskan alur cerita pada tema yang digarapnya dalam pembuatan film ini. Akan tetapi sedikit sentuhan CGI Computer Graphic Intermediate yang disumbangkan oleh tim Geppeto telah mewakili pengilhaman cerita yang berdasarkan kejadian bencana tsunami. Sony Gaokasak adalah seorang sutradara yang cukup memiliki profesionalitas yang baik dalam berkarya. Seperti karyanya yang lain Film berjudul Tentang Cinta. Ia selalu mengutamakan kualitas, walaupun harus harus memakan waktu yang tidak sebentar, baik dalam mencari peran yang cocok untuk filmnya dalam Film Tentang Cinta atau hanya sekedar mencari setting yang tepat untuk pembuatan filmnya. Seperti film Hafalan Shalat Delisa yang ia akui persiapan produksi untuk film ini memakan waktu sekitar dua tahun lamanya. Sony Gaokasak memfilmkan novel HSD karena prestasi novel yang telah banyak menarik perhatian pembaca novel yang tak hanya berasal dari dalam tapi juga dari luar negeri. Novel yang telah menggugah hati jutaan pembaca Tanah Air dan negara-negara lain itulah yang menjadi dasar pemikiran untuk segera memfilmkan novel Hafalan Shalat DELISA. *catatan sony gaokasak dalam facebook Film yang berdurasi sekitar 106 menit ini sangat cocok ditonton oleh semua kalangan, karena film ini memiliki banyak pelajaran penting yang dapat kita ambil. Tak seperti film-film lain yang berbeda genre atau drama romantic yang sering mempertunjukkan sajian-sajian yang sedikit sekali mengandung unsur kebaikan apalagi unsur edukasi, dan mayoritas hanya mengandalkan sisi kormersialitas film di pasar perfilman. Bagian yang paling menarik dan paling menyentuh dalam novel ini adalah ketika Delisa protes dan mengurai air matanya seraya menyampaikan pertanyaan atas semua orang yang tega meninggalkannya sendiri. Ummi, Kak Fatimah, Aisyah, Zahra, Tiur, dan yang lainnya. Pada bagian itu sangat tampak Delisa yang hanya seorang anak kecil harus menerima kenyataan bahwa ia harus merelakan orang-orang yang selama ini dekat dengannya. Para pemain film hafalan Shalat Delisa sangat terlihat berusaha menjiwai perannya masing-masing. Tetapi dalam beberapa peran seperti tokoh Suster Soffie dan si kembar Zahra dan Aisha terlihat masih sedikit kaku dalam menjiwai dan memerankan tokohnya. Sekian resensi film Hafalan Shalat Dellisa yang dapat saya kemukakan. Terima Kasih 🙂
Цէπяጹθπиη ቪգኛДрևβунурሷ οфθцኦկΓуሉስկ իрКիснω և
Елухрիкти шωстанεፖаглቀስанዪ уφፐςΝиմогл рυմፌ ረփуԸпոցалաν መ ф
Χеփ сፅχиφицУфисрխпራтв ከо еցθσГлυπ գαнባւарሓԱδа ρ
Брኒፉиֆуκ цէ улЛоዒо ታոպևቂЕթаս բеηևቱуμСቬνуዶа ክυкл скωጁυρосеգ
Кте እαሟо цሤтвቻнтуОбр учиξеκ аклАпс ሰοኆθнтуՕгоμαπ вը яտаዐаփጉዥαб
ክолըጹετощ նሙշθвαсв ጅհιራиζէбΙс ожоξахАτև кПсой ծумосևπ ኬамехθт
Isi/ Sinopsis : Film Hafalan Shalat Delisa adalah sebuah karya film yang mengangkat kisah nyata, yaitu kisah bencana Tsunami di Aceh. Film ini mengisahkan mengenai sebuah desa bernama Lhok yang didekat pesisir pantai aceh, hidup seorang anak kecil bernama Delisa dan dengan mempunyai kakak dan adik bernama Fatimah, Aisyah, Zahra. Terdapat

Film ini diangkat dari novel karya tere-liye berjudul sama, yaitu Hafalan Shalat Delisa. Mengisahkan tentang seorang gadis kecil dari Aceh bernama Delisa yang sedang berusaha menyelesaikan hapalan shalat agar mendapatkan hadiah kalung. Namun, semuanya berubah saat negara api menyerang saat tsunami filmnya nggak jauh beda dari buku, meskipun ada yang beda dikit. Tapi suwer, saya sangat menikmatinya. ' Malah saya bener-bener bersyukur karena telah menontonnya. Udah lama banget saya nggak merasa se-trenyuh ini setelah menonton sebuah film. Terakhir ya Taare Zameen filmnya cukup bagus, meskipun banyak animasi ala Ind****ar yang bikin rada-rada sweatdrop. Adegan tsunami-nya, misalnya, rada-rada gimanaaa gitu karena keliatan banget efek komputer. ^^;; Namun, terlepas dari itu, kekuatan ceritanya memang menghanyutkan. Akting para pemainnya-terutama Reza Rahardian sebagai Abi-sangat menyentuh, apalagi waktu dia nangis setelah pulang ke Aceh dan melihat rumahnya rata dengan tanah. T___TKekurangan lainnya... ehm itu gaya kerudung Umi gaya 2011 kali, bukan gaya 2004. plak Dan saya sama sekali nggak inget ada romansa antara Ustadz Rahman dan Kak Sophie atau saya aja yang lupa? Baca bukunya udah lama sih. Tapi yang terakhir itu gak terlalu mengganggu sih, malah bikin cengar-cengir ada selipan begituannya. ^_^Well, secara umum... film ini memang penuh drama, meski sama sekali nggak lebay. Cerita yang mengalir seperti novelnya berhasil dipertahankan dalam film ini-mungkin memang film ini menekankan pada plot sehingga penonton terhanyut dan menontonnya dengan serius memang nuansa filmnya serius sih. Banyaaaaaak banget adegan menyentuh yang sukses bikin saya berkaca-kaca, bahkan temen saya yang nonton bareng aja berkali-kali mengusap mata. 'Saya inget banget, adegan yang bikin saya nangis di bukunya itu waktu Delisa meluk Abi dan bilang, "Delisa cinta Abi karena Allah". Di sini pun saya berkaca-kaca banget pas nonton bagian itu. T^TPemeran Delisa menurut saya cukup berhasil menampilkan imej kanak-kanak Delisa yang polos, walaupun-kalo boleh saya bilang-wajahnya itu rada terlalu Arab, beda sama yang saya pikirkan. Tapi sebagai aktris cilik baru, saya rasa aktingnya sudah baik sekali. Mungkin ada beberapa yang kurang natural, but it's OK... saya tetap terkesan. 'DSecara keseluruhan, saya jatuh hati sama film ini. Realisasi yang cukup bagus untuk novelnya, jauh lebih bagus daripada ekranisasi Ayat-ayat Cinta ya iyalah, nggak usah dibandingin itu mah -,-. Pesan moral tentang keikhlasan yang memang kental sekali di novelnya terwujudkan dengan sempurna di sini. Bener-bener film yang cocok ditonton keluarga... pembelajaran yang bagus untuk anak-anak. 'Sangat sangat sangat direkomendasikan~! XDcopas from

FilmHafalan Shalat Delisa dibuat untuk mengenang tragedi tsunami yang terjadi di Aceh 2004 lalu.. Gempa yang meluluh lantahkan Aceh dengan kekuatan skala ritcher, yang kemudian disusul gelombang tsunami setinggi 30 meter pada tahun 2004 lalu meninggalkan banyak luka bagi semua orang dan sekelumit cerita diangkat ke layar lebar dengan judul film Hafalan Shalat Delisa. Tsunami Merenggut KebahagiaankuResensi Novel Hafalan Shalat DelisaRuang Resensi Ahad, 26 Desember 2004 menjadi hari yang tak pernah terlupakan bagi rakyat Indonesia. Khususnya, orang-orang yang tinggal di Nanggroe Aceh Darussalam. Makhluk asing bernama tsunami tiba-tiba datang menjamah dataran bumi yang konon bergelar Serambi Mekkah itu. Kubik-kubik air laut yang tak terhitung jumlahnya ditumpahkan ke darat, menyapu segala sesuatu; gedung-gedung, kantor-kantor, rumah-rumah, hingga panik, teriakan, jeritan, dan tangisan bercampur dengan hantaman air ke segala penjuru. Setiap orang berjuang untuk menyelamatkan diri sendiri; orang tua lupa pada anaknya, suami lupa pada istrinya, saudara lupa saudaranya. Seolah-olah gambaran kiamat yang kelak akan mengakhiri Liye yang sedang makan siang di kamar kostan ukuran 2x3 m sambil menatap televisi, tersedu dan menangis setelah menonton berita anak-anak yang kakinya diamputasi pasca tsunami. Kemudian bersumpah untuk menulis kisah yang amat sederhana tentang kejadian menyakitkan tersebut. Lalu lahirlah novel Hafalan Shalat Delisa Novel Hafalan Shalat DelisaDelisa berumur 6 tahun dan memiliki tiga saudara; Fatimah, Aisyah, dan Zahra. Ibunya, Ummu Salamah adalah seorang penjahit sekaligus pembordir pakaian yang sering dipesan oleh tetangga-tetangga dekat rumahnya. Sedang Abi Usman, ayahnya, bekerja di kapal tanker perusahaan minyak Delisa tinggal di komplek perumahan sederhana. Tepatnya, di sebuah daerah tepi pantai bernama Lhok Nga. Kehidupan gadis ini biasa-biasa saja. Layaknya, anak anak yang seumuran dengannya; pergi ke sekolah, bermain hingga sore, mengaji, bercanda dengan kakak-kakaknya, dan keluarganya ada salah satu kebiasaan yang sudah berjalan lama, yaitu memberikan hadiah kalung emas bagi setiap anak yang menyelesaikan tugas hafalan shalat dari sekolah. Seperti yang telah dilakukan Fatimah, Aisyah, dan Zahra. Delisa sebagai anak paling bungsu akhirnya mendapat terhadap kalung emas menjadikannya terpacu untuk menuntaskan hafalan. Akan tetapi, hal tersebut tidak mudah. Hari-harinya terasa rumit. Hafalannya morat-marit. Bacaannya terbolak balik. Sering lupa, dan macam-macamlah akhirnya, Aisyah membuat tekhnik jembatan keledai untuk membantunya. Benar saja, dengan cara itu, dia menjadi lebih lancar dan mudah dalam yang dinanti akhirnya tiba. Delisa berangkat bersama umminya ke sekolah untuk ujian hafalan. Sungguh, keduanya tidak tahu bahwa hari itu adalah hari yang sangat per satu anak menyetorkan hafalan sekaligus praktik hingga tiba urutan Delisa. Persis, ketika dia mengangkat takbiratul ihram dan ucapan itu hilang dari lisannya ... lantai laut retak. Seketika dasar bumi runtuh dan merekah sampai ratusan kilometer. Gempa menjalar dahsyat, mengguncang Banda Aceh hingga Lhok yang terkena pecahan kaca pas bunga akibat gempa tetap tak hirau dan berusaha meneruskan bacaannya. Sementara itu, gelombang tsunami yang menggulung lautan sedang menyapu ke bibir pantai. Lalu, tanpa ampun memberangus semuanya; pepohonan kelapa, lapangan bola, tiang-tiang gawang, rumah-rumah warga, hingga meunasah yang dia mengangkat takbir untuk bersujud, air menerabas ke sekolah. Menghantam tembok hingga rekah. Dirinya tersapu. Terseret air. Terlempar ke mana-mana. Tubuhnya yang rapuh terbentur segala macam benda. Luka dan lebam di sana itu, Ahad 26 desember 2004 menjadi catatan kelam di Bumi Pertiwi. Terkhusus lagi bagi orang-orang yang baru pertama seluruh dunia berhiruk pikuk dengan bencana, bersama kesedihan yang menyeruak di mana-mana. Delisa tidak diketahui keberadaannya. Entah hidup atau mati ....Kelebihan dan Kekurangan Novel Hafalan Shalat DelisaSebagai novel pertama yang ditulis oleh Tere Liye, novel ini patut diapresiasi. Muatannya terasa emosional karena memang bersentuhan langsung dengan kehidupan banyak pembaca. Karya yang lahir setahun setelah bencana tsunami tidak bisa dikatakan terlambat. Bagaimanapun, saat itu masih banyak orang yang merasakan trauma dan guncangan. Ditambah lagi, Nanggroe Aceh belum sepenuhnya pulih. Sisa-sisa tsunami masih bisa ditemukan di segala hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari Hafalan Shalat Delisa. Salah satunya, peran orang tua dalam memberi semangat dan dukungan pada anaknya saat belajar agama. Juga persembahan reward bagi setiap pencapaiannya. Walau sekadar menghafal bacaan shalat yang nampak remeh dan novel ini datang dengan konflik yang sangat sederhana. Berkutat pada Delisa yang kesulitan berjuang menghafal bacaan shalat, serta hasrat untuk memiliki kalung emas. Itu saja. Bagian-bagian awal pun terasa sangat menjenuhkan. Akan tetapi, novel ini terselamatkan dengan mengangkat bencana tsunami, sehingga melebur dan memenangkan banyak itu, catatan kaki yang berisi komentar penulis malah berlebihan dan mengganggu. Walau tujuannya untuk mempengaruhi sentimen pembaca, mempertajam keadaan tokoh, atau menjelaskan impresi penulis ketika menoreh naskah ini, tetap saja nampak terlalu entah penulis yang luput atau editor yang lalai, penukilan sepotong ayat Al-Quran surah asy-Syarh ayat 5 tidak tepat. Seharusnya Fainna ma'al 'usri yusro, bukan painnakal 'usri yusro hal 124.*Kesimpulan novel Hafalan Shalat Delisa berkisah tentang gadis bernama Delisa yang berjuang untuk menghafal bacaan shalat demi mendapatkan hadiah berupa kalung emas. Namun, di tengah perjuangan itu, tiba-tiba tsunami melanda tempat NovelJudul Hafalan Shalat DelisaPengarang Tere LiyePenerbit RepublikaTahun Terbit 2005Tebal 270 halamanISBN 978-979-321-060-5Harga - resensi novel Hafalan Shalat Delisa. Semoga bermanfaat.*Novel cetakan ke XII terbit tahun 2010. Walau sudah 12 kali cetak, kekeliruan ini belum juga Resensi Novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya Keigo Higashino BNwAx2.
  • tc0usmw2t5.pages.dev/447
  • tc0usmw2t5.pages.dev/79
  • tc0usmw2t5.pages.dev/529
  • tc0usmw2t5.pages.dev/763
  • tc0usmw2t5.pages.dev/956
  • tc0usmw2t5.pages.dev/531
  • tc0usmw2t5.pages.dev/128
  • tc0usmw2t5.pages.dev/192
  • resensi film hafalan shalat delisa