PuisiCinta dan Air Mata Jumat, 20 Maret 2015. Hampa. Dimana lagi harus kucari Sirnalah sudah dambaan hati dan kini aku sendiri lagi tanpa kasih dan cinta dari mu #org yg slalu mencintai mu# Diposting oleh Unknown di 10.55 Tidak ada komentar:
Berikut ini adalah tema puisi cinta dan air mata dari rangkaian kata kata cintasedih dan kata kerinduan menjelaskan tentang rindu dan kesedihan dalam cinta dengan judul puisi pesan sang cerita puisi air mata kesedihan cinta dalam ait puisi tentang cinta yang sedih dipublikasikan berkas puisi, apakah bercerita seperti puisi menangis tanpa air mata karena rindu atau berkisah seperti puisi tentang air mata lebih jelanya kata kata puisi cinta sedih air mata kerinduan disismak saja berikut ini puisi berjudul pesan sanag SANG HUJANOleh BintaNg AsyifaMatahari telah tertelan mendungPatutlah jika bumi berkabungMeratap lirih menahan pedihKala luka kian memerihLihatlah ...Hujan tengah berdendang riangMerayakan sebuah kemenanganMelahap habis cahaya kebahagiaanDengan tumpukan genang air mata yang membajiri ruang kerinduanDengan angkuhnya hujan berujarJikalau esok ia akan tetap menurunkan derasnya rinaiPesan tragis dari cinta yang tak ternilaiRiuh mengundang badai kekecewaanTiada lagi yang tersisaHujan telah menitipkan pesan murkanyaPada sinar terang yang kini redup tak bercahayaSeolah hidup telah sampai di ujung tandukJatim, 21 Juny 2021Demikianlah tema puisi cinta sedih air mata kerinduan baca juga puisi cinta perpisahan dan cerita puisi kerinduan sedih di halaman lain berkas puisi, semoga puisi tentang kesedihan karena rindu diatas dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi rindu dan air mata. Tentangrindu, cinta, dan air mata Karya : Ben CF BAku hanya bisa menuliskan Kenangangan dibalik senja Diseberang sana kau terbaring dibawah samudera Wajahmu tak pernah hilang Mengakhiri senja dibalik jendela hati Bersama malam yang telah datang Akhir penantian ku akhiri dengan ucapan selamat malam Mohon tunggu Lihat Puisi SelengkapnyaSemakin dikenangSemakin hancur hati iniBilir-bilir luka melelehHarapan cinta mengentalMencoba membuat tangisDan menghapus air mata di pipiKapankah air mata ini akan berubah?Berubah menjadi air mata bening dan tak keruhKapan derai tangis terhenti?Terhenti menjadi setetes-tetes terakhirHarusnya tak perlu mempertaruhkan air mataHanya demi satu kenanganDemi masa yang telah pergiMengapa?Mengapa sampai sekarang tak bisa melupakan?Mengapa terus jatuh dan menumpah air mata yang perih karena hati?Sekarang mata ini menjadi perasa air mata yang jatuhJatuh untuk cinta yang selalu terabaikanAir mata terus jatuh menderaiTerlalu lama menetes dan terus menumpahBersama serpihan hati yang terbawa Baca Juga [PUISI] Apa kabarmu di Surga? IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
IheLL.