pernyataanjaminan yang menyertai produk dan layanan tersebut. Tidak ada isi dokumen ini yang dapat dianggap sebagai jaminan tambahan. HP tidak bertanggung jawab atas kesalahan teknis atau editorial ataupun ketidaktercantuman yang terdapat dalam perjanjian ini. Edisi Kedelapan: Agustus 2016 Edisi Pertama: Juni 2010 Nomor Bagian Dokumen: 625148-BW8
Pengertian Teks Editorial Teks editorial adalah artikel yang berada pada kolom dalam surat kabar yang berisi pendapat opini atau pandangan suatu media terhadap satu peristiwa berita yang bersifat aktual atau yang sedang hangat menjadi bahan perbincangan publik viral. Pendapat ini dapat berupa dukungan, pujian, kritikan, ataupun cemoohan yang menjadi sikap dari institusi media massa. Isu yang diangkat dapat berupa isu sosial, politik, budaya, ataupun ekonomi. Misalnya, saat ini yang menjadi perbincangan publik salah satunya mengenai kebijakan pemerintah dalam penanggulangan virus korona. Isu ini dapat diangkat dari berbagai perspektif Apakah isi teks editorial akan mendukung, mengkritik ataupun mencomooh, bergantung pada sikap institusi media massa. Opini yang disampaikan dalam teks editorial harus berlandaskan data-data yang faktual sehingga menghasilkan pendapat yang logis untuk menuntun pembaca agar bijak menyikapi suatu persoalan yang menyangkut kehidupan banyak orang. Ciri-Ciri Teks Editorial Teks editorial memiliki ciri-ciri, antara lain Topik yang diangkat dalam teks editorial berupa isu-isu yang tengah hangat diperbincangkan, baik isu sosial, politik, budaya, maupun ekonomi. Isu ini dapat berskala nasional, maupun internasional Opini yang disampaikan penulis dalam teks editorial bersifat sistematis dan logis. Artinya, penyampaiannya dari hal yang umum menuju khusus secara rapi dan berurutan. Kalimat-kalimat yang digunakan bersifat singkat, padat dan jelas. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya ruang yang tersedia pada kolom koran baik versi luring, maupun daring. Berisi opini yang dilandasi dengan fakta. Menurut pengertiannya, opini dapat dikatakan sebagai pendapat, pendirian, atau pikiran. Contohnya Penggunaan masker kain dengan berbagai motif dapat membantu kepercayaan diri individu dalam peranannya mematuhi protokol kesehatan. Sementara itu, fakta adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar terjadi. Contohnya Melalui Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesu, WHO resmi menetapkan virus korona sebagai virus pandemi global. Teks editorial tidak memuat nama penulis karena teks editorial merupakan pendapat redaksi, bukan dari individu sehingga tidak boleh menggunakan kata ganti saya. Teks editorial diawali dengan pemaparan umum atas isu yang tengah hangat diperbincangkan. Pemaparan ini akan dianalisis secara mendalam dengan persepsi tertentu hingga menghasilkan sebuah kesimpulan. Pemaparan yang dimaksud dapat berupa pentingnya masalah, pendapat redaksi terhadap masalah, kritik, saran, serta harapan penulis akan masalah. Selain itu, pada umumnya penulis juga memberikan solusi atas permasalahan yang sedang dianalisis secara mendalam. Sumber gambar Struktur Teks Editorial Struktur teks editorial terdiri atas bagian-bagian, antara lain. Pernyataan pendapat tesis Pada bagian ini, penulis menyajikan pendapat atas permasalahan dari topik yang diangkat. Pendapat ini akan diperkuat dengan beberapa teori dan fakta. Selain itu, bagian ini juga bertujuan agar pembaca dapat berkonsentrasi untuk memahami atas permasalahan yang sedang dibahas. Di dalamnya, penulis juga memberikan pendapat yang berusaha agar pembaca dapat mengikuti arah berpikir penulis. Argumentasi Bagian ini adalah bagain yang paling utama dalam teks editorial karena menyajikan opini yang berlandaskan data dan fakta untuk memperkuat apa yang dinyatakan pada bagian pembuka. Pada umumnya, pendapat yang berseberangan dari pendapat penulis juga disajikan. Hal ini bertujuan agar dapat dibandingkan dan dikritisi sehingga pembaca akan menaruh keyakinan terhadap pendapat penulis. Selain itu, bagian ini juga memaparkan pendapat para ahli ataupun hasil penelitian dari berbagai macam sumber yang bertujuan untuk memperkuat argumen penulis. Penegasan Ulang Pendapat atau Reiterasi Bagian ini berisi pendapat yang ditegaskan kembali dengan didorong oleh fakta yang telah disampaikan pada bagian argumentasi. Penegasan ulang pendapat beradap pada bagian akhir dari teks editorial. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial Kaidah kebahasaan teks editorial terdiri atas beberapa unsur, antara lain. Adverbia Adverbia atau kata keterangan digunakan dalam teks editorial dengan tujuan agar dapat mendapat keyakinan pembaca. Adverbia yang digunakan pada umumnya berupa adverbial kuantitatif, seperti biasanya, sering, kadang-kadang, jarang, sebagain besar, dsb. Averbia ini digunakan dengan tujuan mempertegas argumen penulis. Verba Material Verba material adalah salah satu jenis verba yang menyatakan siapa yang dibicarakan subjek melakukan sesuatu perbuatan, pekerjaan, ataupun aktivitas yang dapat dilihat. Penggunaan verba jenis ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa apa yang dinyatakan penulis untuk memperkuat argumen adalah perihal fakta. Contohnya, menulis, menangkap, mengenakan, menyelenggarakan, dsb. Verba Mental Verba mental adalah salah satu jenis verba yang bermakna tanggapan atau reaksi dari suatu perbuatan, peristiwa, keadaan, ataupun keberadaan. Contohnya, menikmati, khawatir, mengamati, merasakan, dsb. Verba Relasional Verba ini berfungsi untuk mengubungkan antara subjek dengan pelengkap. Dengan begitu, struktur kalimatnya adalah Subjek + verba relasional + Misalnya, “Virus korona merupakan virus yang mematikan. Kata merupakan menjadi verba penghubungan antara subjek virus korona dan pelengkap virus yang mematikan. Contoh lainnya, Menteri Kesehatan memiliki tanggung jawab untuk menekan laju penyebaran virus korona. Konjungsi Konjungsi merupakan kelas kata yang berfungsi untuk menghubungkan baik antarkata, antarfrasa, maupun antarkalimat. Berdasarkan fungsinya, konjungsi terbagi menjadi tiga Konjungsi intrakalimat, konjungsi antarkalimat, dan konjungsi korelatif. Konjungsi intrakalimat, contohnya sedangkan, tetapi, melainkan, dsb. Konjungsi antarkalimat, contohnya akan tetapi, di samping itu, sementara itu, dsb. Konjungsi korelatif, contohnya tidak hanya berpasangan dengan tetapi juga, bukan berpasangan dengan melainkan, mulai dari berpasangan dengan hingga, dsb. Contoh Teks Editorial Singkat Pernyataan Umum/tesis Dapat diakatan, kesehatan merupakan suatu hal di hidup yang sangat langka. Berbagai ungkapan tentang kesehatan muncul, seperti “Jangan sakit kalau miskin”, yang berarti apapun yang berkaitan tentang kesehatan, mulai dari biaya dokter, hingga obat-obatan tergolng sangat mahal Hal ini, tentunya, bersifat ironi dengan penyataan bahwa sehat adalah nomor satu. Terlebih, investor saling bersaing untuk membangun Rumah Sakit Internasional RSI. Padahal, secara jelas, dapat dilihat dan dirasakan secara langsung bahwa RSI sarat akan biaya yang mahal, yang tentunya jauh dapat diakses oleh para masyarakat berekonomi kelas bawah atau yang dilbeli dengan istilah “KK Miskin”. Argumentasi Tidak dapat dimungkiri, persoalan-persoalan mengenai kesehatan masih menjadi PR utama di berbagai daerah, terutama di pedesaan. Tingginya tingkat kematian dan prevalensi penyebaran penyakit menular tataran lingkungan. Hal ini disebabkan oleh kemiskinan struktural yang terjadi di dalam masyarakat. Jika ditelaah lebih lanjut, sebenarnya, hal ini sudah sampai di telinga pemerintah dan pemerintah pun sudah sampai pada tahapan eksekusi program. Namun, seringkali program yang dieksekusi bersifat sporadis. Artinya, program pemerintah hanya aktif dalam peresmiannya, tetapi tidak berlanjut hingga pada pemantauan monitoring dan evaluasi sehingga tak jarang gagal di tengah perjalanan. Hal ini terjadi juga pada kondisi puskesmas sebagai pelayanan terpadu kesehatan masyarakat. Yang terjadi pada puskesmas bahwa ide program pelayanan terpadu kesehatan tidak mampu diimplementasikan, padahal visi-misi yang terkandung sudah sangat mulia, seperti tak jarang puskesmas hanya dijadikan rujukan saja. Hal ini membuat pemerintah harus mengembalikan fungsi puskesmas kembali seperti semula. Penegasan ulang reiterasi Pengembalian fungsi awal puskesmas menjadi kunci dari keberhasilan pemberdayaan puskesmas. Selain itu, koordinasi dari semua kalangan juga perlu mendapat perhatian utama. Keberhasilan ini tentunya akan membuat puskesmas menjadi sumber vital dalam menyehatkan masyarakat yang sesuai dengan ide awal yang cemerlang. Kontributor Adip Prasetyo, Alumni Sastra Indonesia FIB UI Materi lainnya Struktur Cerpen Majas Teks Eksposisi Setelahmenerapkan rencana promosi, komunikator harus mengukur dampaknya pada audiens sasaran. Hal ini mencakup menanyakan audiens sasaran apakah mereka mengenali atau mengingat pesan yang telah disampaikan, beberapa kali mereka melihatnya, hal-hal apa saja yang mereka ingat, bagaimana perasaan mereka tentang pesan tersebut,
- Teks editorial adalah pendapat disampaikan melalui teks. Teks macam ini berisi analisis subjektif berdasarkan fakta dan data. Teks editorial dapat sering kita jumpai dalam surat kabar, media online, atau majalah. Teks editorial yang terdapat dalam media biasa juga disebut tajuk rencana. Teks tersebut berisi pandangan redaksi mengenai isu yang diangkat dalam pemberitaan. Sementara, ruang untuk menyampaikan pendapat pribadi biasa terdapat dalam rubrik khusus contoh teks editorial, baik yang disampaikan dalam bentuk tajuk rencana, maupun opini pribadi Teks editorial yang dimuat pada Kompas 3 Januari 2020 dalam bentuk tajuk rencana Baca juga Fakta dan Opini Arti dan Ciri-cirinya Perubahan Iklim dan Kebakaran Lahan Kebakaran menghancurkan jutaan hektar lahan di Australia. Korban tewas terus berjatuhan, sementara kebakaran diperkirakan belum akan berakhir dalam waktu dekat. Setiap tahun, pada musim panas seperti sekarang, kebakaran terjadi di Australia. Cuaca panas dan kering menyebabkan api mudah menyala serta menyebar. Adapun pemicu alami sebagian besar kebakaran itu ialah sambaran petir di pepohonan kering. Periode kebakaran lahan dan hutan di Australia selalu bersifat membahayakan serta mematikan. Tahun 2009, di Negara Bagian Victoria, ada 173 orang meninggal akibat kebakaran. Tahun itu pun lantas dikenang sebagai masa bencana kebakaran paling mematikan yang pernah terekam. Meski demikian, musim kering tahun ini tercatat sebagai yang paling parah. Cuaca yang sangat kering dan embusan angin yang kencang menyebabkan api menyebar cepat, sementara pemadaman menjadi jauh lebih sulit dilakukan. Harian Kompas Tangkapan layar Harian Kompas 6 Oktober soal Peristiwa G30SPada Desember 2019, Biro Meteorologi Australia mengumumkan bahwa negara itu mengalami salah satu periode kekeringan terburuk selama beberapa dekade terakhir. Gelombang panas pada Desember lalu memecahkan rekor suhu rata-rata nasional tertinggi, dengan beberapa tempat memiliki suhu jauh di atas 40 derajat celsius. Kebakaran lahan tahun ini sudah meluluhlantakkan sekitar 4 juta hektar lahan. Akibat kebakaran yang telah berlangsung selama berminggu-minggu ini, ada 17 orang meninggal, termasuk petugas pemadaman. Selain itu, puluhan orang hilang, sementara ribuan warga mengungsi, termasuk para turis. Mengingat Australia baru memasuki musim panas dan biasanya suhu memuncak lagi pada Januari dan Februari, bencana kebakaran diperkirakan masih akan berlangsung. Baca juga Ciri-ciri Teks Berita Para ahli memang telah menyatakan bahwa perubahan iklim memperburuk cakupan serta dampak dari bencana alam, seperti kebakaran dan banjir. Kondisi alam yang bertambah ekstrem, yakni suhu udara kian panas, cuaca kian kering, sementara di belahan lain hujan semakin deras, menyebabkan bencana meluas. Ancaman itulah yang kini harus dihadapi manusia. Di tengah daya dukung lingkungan hidup yang melemah, seperti berkurangnya luasan hutan dan kepunahan spesies hewan, masyarakat manusia menghadapi tekanan berat berupa perubahan iklim. Fenomena cuaca kering yang kian parah, yang diikuti kebakaran lahan, kemungkinan besar menjadi ”normal baru” pada masa kebakaran lahan dan hujan ekstrem di belahan lainnya sudah harus dilihat secara serius sebagai dampak dari perubahan iklim. Seharusnya tidak boleh ada lagi negara yang menganggapnya sebagai hal biasa dan rutin. Oleh karena itu, pencegahan peningkatan suhu permukaan bumi dengan mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi salah satu langkah penting yang harus dilakukan bersama-sama oleh semua warga dunia. Handining IlustrasiBeikutnya adalah contoh teks editorial dalam bentuk opini pribadi. Contoh berikut merupakan penggalan opini yang ditulis Roy Thaniago, seorang peneliti media yang bekerja untuk Remotivi. Tulisan ini diterbitkan di Kompas pada 8 Juni 2020. Selamatkan Jurnalisme Bukan dengan Sekoci Ancaman atas keberlangsungan bisnis pers di Indonesia terjadi bukan sekadar karena adanya pandemi Covid-19. Jauh sebelumnya, peralihan teknologi cetak ke digital telah membuat kemampuan ekonomi banyak perusahaan pers menjadi oleng, dan tak sedikit pula yang akhirnya berhenti terbit. Ini tentu bukan problem di Indonesia saja, juga di negara lain. Selain karena kegagapan banyak perusahaan pers beradaptasi dalam ekosistem digital, dominasi Google dan Facebook atas perolehan kue iklan digital juga dianggap menjadi penyebab menurunnya pendapatan bisnis media. Karena itu, harapan agar pemerintah memberikan insentif ekonomi bagi bisnis media sangat bisa dimengerti. Beberapa waktu lalu Dewan Pers bersama Asosiasi Perusahaan Media dan Asosiasi Profesi Media mengajukan tujuh bentuk insentif demi menolong keberlangsungan bisnis media di tengah pandemi Covid-19. Namun, visi dari permintaan insentif tersebut sifatnya jangka pendek, seolah penyelamatan bisnisnyalah yang menjadi tujuan, bukan jurnalisme itu sendiri—meski tentu dalam kondisi sekarang hal ini bisa dipahami. Baca juga Tajuk Rencana Kompas Raih Penghargaan Adinegoro 2013 Jurnalisme memang perlu diselamatkan, tapi dengan pendekatan lebih visioner, dan itu tak bisa menggunakan sekoci berupa insentif jangka pendek. Beberapa orang meyakini bisnis jurnalisme cukup dikelola dalam logika pasar. Artinya, jurnalisme akan bertahan dan tumbuh kalau pasar menghendaki, atau stagnan dan mati kalau pasar tak berselera lagi. Cara pikir demikian tak melihat posisi jurnalisme sebagai barang publik public goods, padahal perannya vital dan belum tergantikan bagi jurnalisme lenyap, demokrasi berjalan dalam gelap. Keadaan ini membuat kekuasaan tak bisa diakses dan diperiksa, sebagaimana hal itu biasa diperankan oleh jurnalisme. Tanpa pengawasan, kekuasaan ekonomi, politik, sosial, atau budaya bisa sewenang-wenang. Kerja jurnalismelah yang memastikan tiap warga mendapat asupan informasi yang memadai agar bisa berpartisipasi menyuarakan penyimpangan kekuasaan, dan ini dibutuhkan bagi demokrasi. Jurnalisme yang terancam mati perlu diselamatkan. Negara dituntut punya peran karena negara punya kepentingan dan kewajiban pada sehatnya demokrasi dan tersedianya barang publik. Negara perlu menjamin ekosistem yang membuat jurnalisme tetap ada dan relevan. Pembiayaan pers yang disokong negara bukan hal baru. Model pembiayaan TVRI, RRI, atau BBC di Inggris contohnya. Tentu model ini tak sempurna, karena itu butuh disempurnakan. Namun, model pembiayaan publik semacam ini membuat jurnalisme bisa dikelola bukan sebagai komoditas semata, melainkan barang publik. Perlu imajinasi yang melampaui model pembiayaan jurnalisme komersial.…Tantangan apa yang ada, jika gagasan ini hendak dijalankan? Pertama, saat ini belum ada data komprehensif yang bisa digunakan untuk memetakan dan memahami bisnis media di Indonesia. Data ini diperlukan untuk bisa menentukan perusahaan media mana yang perlu lebih mendapatkan bantuan, metode apa yang terbaik dalam membantu, dan sebagainya. Kedua, perlu ada perbaikan profesionalisme kerja jurnalisme, terutama jurnalisme daring yang mutunya sering dikeluhkan. Bagaimana publik mau mendukung pers kalau bisnisnya ini tak berorientasi melayani warga dengan menyediakan informasi bermutu yang mengemansipasi posisi warga? Ketiga, adanya dominasi perusahaan media besar di Jakarta yang lebih berpotensi mendapatkan keistimewaan untuk mengakses bantuan. Hal ini juga terkait dengan konglomerasi media yang praktiknya sudah harus dikoreksi segera. Keempat, adanya kecenderungan pejabat pemerintah yang kerap berpikir bahwa lembaga atau individu yang dibiayai negara harus memiliki posisi politik yang sama dengan pemerintah. Mental paternalistik semacam ini kerap tergambar misalnya lewat ungkapan pejabat publik yang ingin mengontrol individu penerima beasiswa negara yang punya pandangan berbeda dengan pemerintah. Jurnalisme, sekali lagi, perlu diselamatkan. Kali ini barangkali ia cukup dengan menggunakan sekoci darurat. Namun, setelah pandemi ini berakhir, penyelamatan terhadapnya butuh pertolongan lebih dari itu. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Lagulagu yang ada di dalam album tersebut sangatlah ekspresif dan banyak memberikan dukungan positif melalui karya epik. Contoh Teks Ulasan Buku Sepatu Dahlan Buku setebal 369 halaman ini ditulis oleh Khrisna Pabichara dan diterbitkan oleh Noura Books. Quipperian, pernahkah kamu mendengar tentang teks editorial? Teks editorial adalah artikel yang berisi tentang pemikiran atau opini tim redaksi media massa terhadap suatu isu, peristiwa, atau masalah. Teks editorial ini dapat kamu jumpai di media massa, baik cetak maupun online. Teks ini juga dikenal sebagai tajuk rencana. Nah, supaya kamu lebih paham lagi mengenai teks editorial, artikel ini akan membahas teks tersebut, mulai dari pengertian, tujuan, hingga contoh teks editorial. Yuk, simak ulasan berikut ini sampai habis. Apa Itu Teks Editorial? Secara sederhana, teks editorial adalah artikel yang berisi tentang pemikiran atau opini tim redaksi media massa terhadap suatu isu, peristiwa, atau masalah. Teks ini juga dikenal sebagai tajuk rencana. Meskipun bersifat opini, tetapi dalam penulisan teks editorial juga harus mengandung fakta sebagai bahan berita. Fakta ini akan ditelusuri kebenarannya sehingga dapat menghasilkan opini yang bermutu tinggi. Fakta ini juga dapat digunakan sebagai bahan untuk mendukung argumentasi atau opini yang disampaikan oleh tim redaksi media massa. Selain itu, opini yang disampaikan juga harus dapat dipertanggungjawabkan dan mengikuti aturan tertentu. Adapun tujuan dari teks editorial ini adalah mengajak pembaca untuk ikut berpikir dan memberikan pendapat terhadap isu-isu yang tengah dibicarakan di masyarakat. Teks editorial juga memiliki fungsi, antara lain Menjelaskan berita dan akibatnya kepada masyarakat. Mempersiapkan masyarakat akan adanya kemungkinan yang terjadi. Mendorong masyarakat untuk menanggapi suatu isu dengan sikap yang lebih bijak dan dewasa. Meneruskan penilaian moral tentang isu tersebut. Teks editorial ini memiliki beberapa ciri-ciri yang menjadi perbedaannya dengan jenis teks lainnya, yaitu Bersifat aktual dan faktual, artinya teks harus menyajikan informasi yang tengah ramai diperbincangkan di masyarakat, serta mengedepankan fakta dari informasi tersebut. Sistematis dan logis, artinya teks harus disusun secara terstruktur dan kaidah kebahasaannya. Opini yang disampaikan dalam teks juga harus logis, bukan imajinatif. Argumentatif, artinya teks mengandung pendapat pribadi tim redaksi, bukan pendapat pribadi penulis. Itulah mengapa, dalam teks editorial tidak dicantumkan nama penulis karena pendapat yang ditulis berasal dari hasil pandangan redaksi. Selain itu, dalam menulis teks editorial, kamu juga harus memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaannya. Ada tiga bagian dalam struktur teks editorial, yaitu pernyataan pendapat thesis statement, argumentasi argument, dan pernyataan ulang pendapat reiteration. Sementara untuk kaidah kebahasaannya, teks editorial harus menggunakan kata penghubung konjungsi, kata adverbia, serta mengandung verba rasional dan verba mental. Nah, supaya kamu semakin paham dengan teks editorial ini, coba perhatikan beberapa contoh teks editorial berikut ini. Contoh Teks Editorial beserta Strukturnya Berikut adalah beberapa contoh teks editorial beserta strukturnya yang sebagian besar dilansir dari Media Indonesia untuk membantu kamu dalam memahami teks editorial. Contoh Teks Editorial tentang Kesehatan Cegah Hepatitis Akut Jadi Bencana Pernyataan Pendapat Belum selesai pandemi covid-19, dunia dihadapkan pada ancaman penyakit baru yang juga berpotensi menjadi wabah. Penyakit itu ialah hepatitis akut. Argumentasi Hepatitis akut bukanlah jenis penyakit yang boleh dianggap sepele. Baik dari sisi jumlah penderita maupun akibat, ia memperlihatkan tren yang mengkhawatirkan. Sejak pertama kali diketahui pada 5 April dengan hanya 10 kasus di Inggris, kini sudah lebih dari 200 orang terpapar. Hepatitis akut menyebar cukup cepat, tidak cuma di satu negara, tetapi sudah lintas negara. Saat ini sedikitnya 20 negara telah melaporkan adanya penularan penyakit itu. Hepatitis akut bukanlah penyakit biasa. Organisasi Kesehatan Dunia WHO pun memasukkannya ke disease outbreak news DONs per 15 April. Tujuan mereka dunia mengetahui informasi awal dan menjadikannya sebagai perhatian bersama. Status kejadian luar biasa alias KLB diberlakukan pula. Hepatitis akut juga masih misterius. Belum diketahui etiologinya, kausalitasnya, asal muasalnya. Yang pasti, ia bisa berdampak fatal, bahkan memicu kematian. Itulah yang terjadi di beberapa negara, termasuk di negara kita, Indonesia. Di negeri ini, kabar pilu datang dari RSUPN dr Cipto Mangunkusumo Jakarta. Dalam dua pekan terakhir hingga 30 April, tiga anak meninggal karena diduga terjangkit oleh hepatitis akut. Jelas, sangat jelas, kita tak boleh memandang enteng penyakit itu. Keseriusan dalam antisipasi ialah kemestian, kesungguhan untuk pencegahan menjadi keniscayaan. Pengalaman buruk di awal-awal serangan covid-19 pantang terulang. Belum lupa dari ingatan betapa sejumlah pejabat menjadikan covid-19 sebagai bahan candaan. Narasi-narasi yang menganggap sepele mereka hamburkan, padahal dunia sudah jelas-jelas mengalami serangan hebat virus korona. Karena itu, ketika virus mematikan itu benar-benar menggempur negeri ini, kita kalang kabut lalu babak belur. Mencegah lebih baik daripada mengobati memang ujaran kuno, tetapi ia tetap relevan setiap saat sampai kapan pun. Termasuk saat ini, ketika kita kembali menghadapi ancaman hepatitis akut. Itulah yang mesti ditunjukkan pemerintah. Di satu sisi, mereka mesti secepatnya menginvestigasi penyebab kematian tiga anak apakah betul-betul akibat hepatitis akut. Jika betul, mesti segera diketahui pula kenapa penyakit itu bisa menjangkiti mereka. Dengan selekasnya mengetahui sebab musababnya, dengan diagnosis yang cepat dan tepat, kita bisa lebih cepat dan tepat melakukan langkah-langkah pencegahan. Hal itu penting, sangat penting, agar tidak muncul kasus-kasus baru. Yang tak kalah penting, pemerintah mesti menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat akan datangnya ancaman virus ini. Belum banyak yang paham perihal gejala penyakit yang menyerang anak-anak itu seperti sakit perut, muntah, diare mendadak, dan buang air kecil berwarna teh tua. Begitu pula gejala kuning, buang air besar berwarna pucat, kejang, dan kesadaran menurun. Masih sangat sedikit yang paham cara pencegahan hepatitis akut seperti memastikan makanan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, serta menghindari kontak dengan orang sakit. Masyarakat mesti segera diberi pemahaman. Reiteration Hepatitis akut memang belum tentu menjadi wabah. Namun, ia terang sudah ada dan berbahaya. Kita memang tidak boleh panik, tetapi mutlak waspada menghadapinya. Pengalaman mengajarkan kepada kita, tidak bijak menyikapi ancaman dengan sebelah mata. Ia hanya akan menghadirkan ketidakseriusan, overconfidence. Akan lebih baik kita menganggap setiap ancaman ialah mengkhawatirkan. Dengan begitu, kita akan bersungguh-sungguh menangkalnya, termasuk hepatitis akut ini agar tak menjadi bencana. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya CPNS bukan Arena Coba-Coba Pernyataan Pendapat Di tengah situasi yang semakin sulit untuk mendapatkan pekerjaan, sebagian orang justru menyia-nyiakan kesempatan dengan mengundurkan diri dari status calon pegawai negeri sipil CPNS. Mereka yang bersikap dan berlaku seperti itu tak boleh dibiarkan begitu saja. Argumentasi Fakta terkait dengan banyaknya CPNS yang mundur diungkapkan Badan Kepegawaian Negara BKN. Awalnya dilaporkan jumlah yang mengundurkan diri sebanyak 105 orang, tetapi perkembangan terkini berkurang menjadi 100 orang. Mereka ialah bagian dari orang yang lolos seleksi CPNS. Jika dipersentase, jumlahnya memang sedikit. Namun, jika kita tilik dari tingginya ketimpangan antara pencari dan lowongan kerja, 100 orang yang mengundurkan diri dari CPNS ialah jumlah yang banyak. Sangat banyak bahkan. Mereka mundur karena beragam alasan. Yang paling utama ialah persoalan gaji dan tunjangan yang bakal diterima tak sesuai dengan ekspektasi. Penghasilan PNS memang tidak besar. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 2019, besaran gaji pokok mereka sesuai dengan golongan dan lama masa kerja atau masa kerja golongan. Besarannya dihitung berdasarkan capaian pendidikan terakhir dan masa kerja mulai kurang dari satu tahun hingga 27 tahun. Untuk golongan I yang merupakan lulusan SD-SMP, misalnya, gaji PNS di rentang Rp1,56 juta hingga Rp2,33 juta. Lalu, untuk golongan II alias lulusan SMA dan D3, gaji terendah mulai Rp2,02 juta hingga Rp3,37 juta dan tertinggi Rp2,39 juta sampai Rp3,82 juta. Untuk PNS golongan III lulusan S-1 hingga S-3, gaji terendah Rp2,57 juta-Rp4,2 juta dan tertinggi Rp2,92 juta-Rp4,79 juta. Selain soal gaji, alasan mundurnya CPNS ialah lokasi pekerjaan yang tak sesuai. Atau, mereka mendapatkan kesempatan di tempat lain. Kehilangan motivasi menjadi penyebab lain. Sangat wajar bagi setiap orang mempertimbangkan masalah penghasilan dalam mencari kerja. Harus diakui pula, gaji PNS masih terbilang kecil. Itu bahkah lebih kecil ketimbang upah minimun provinsi di sejumlah provinsi. Namun, mundur dari CPNS karena alasan itu ialah sikap yang keliru. Bukankah mereka yang melamar kerja di pemerintahan sudah tahu soal itu? Bukankah kerap kita suarakan bahwa PNS bukanlah profesi untuk menjadi kaya kendati tidak sedikit di antara mereka yang kaya raya? Kalau ingin kaya, kerjalah di sektor swasta atau jadi pengusaha. PNS ialah tempat mengabdi meski tentu saja negara pantang membiarkan mereka hidup susah. Pun soal alasan tak cocok lokasi kerja. Kiranya semua sudah paham bahwa setiap PNS harus bersedia dan siap ditempatkan di mana saja di seluruh wilayah Indonesia, bahkan di luar negeri. Hal itu sudah menjadi syarat yang jamak tertera saat pemerintah membuka lowongan. Mereka yang mengundurkan diri dari CPNS telah mengakibatkan dua kerugian. Pertama merugikan negara yang telah mengeluarkan anggaran dalam proses rekrutmen dan formasi instansi yang harusnya terisi jadi kosong. Kedua merugikan orang lain karena hilangnya kesempatan. Oleh karena itu, kita sepakat negara memberikan sanksi tegas. Kita sepakat pula dengan rencana pemerintah menjatuhkan sanksi lebih berat. Salah satunya ialah wacana mem-blacklist mereka untuk mengikuti rekrutmen dari ketentuan saat ini selama satu periode menjadi lima periode atau lima tahun. Sanksi denda juga harus ditegakkan. Ketentuannya sudah digariskan. Besaran denda berbeda-beda antara instansi yang satu dan yang lain. Sebagai contoh, CPNS Kementerian Luar Negeri yang mundur harus membayar denda Rp50 juta. Denda di Badan Intelijen Negara bahkan bisa mencapai Rp100 juta. Reiteration Namanya aturan harus dijalankan, bukan hanya jadi pajangan. Kita tak ingin rekrutmen CPNS menjadi ajang coba-coba. Kita ingin PNS yang sejak awal punya keteguhan hati untuk menjadi abdi negara, abdi masyarakat. Berdasarkan teks editorial tersebut, kalimat fakta terdapat dalam poin berikut Mereka ialah bagian dari orang yang lolos seleksi CPNS. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 2019, besaran gaji pokok mereka sesuai dengan golongan dan lama masa kerja atau masa kerja golongan. Besarannya dihitung berdasarkan capaian pendidikan terakhir dan masa kerja mulai kurang dari satu tahun hingga 27 tahun. Untuk golongan I yang merupakan lulusan SD-SMP, misalnya, gaji PNS di rentang Rp1,56 juta hingga Rp2,33 juta. Lalu, untuk golongan II alias lulusan SMA dan D3, gaji terendah mulai Rp2,02 juta hingga Rp3,37 juta dan tertinggi Rp2,39 juta sampai Rp3,82 juta. Untuk PNS golongan III lulusan S-1 hingga S-3, gaji terendah Rp2,57 juta-Rp4,2 juta dan tertinggi Rp2,92 juta-Rp4,79 juta. Sementara untuk kalimat opini terdapat pada poin Sangat wajar bagi setiap orang mempertimbangkan masalah penghasilan dalam mencari kerja. Namun, mundur dari CPNS karena alasan itu ialah sikap yang keliru. Kalau ingin kaya, kerjalah di sektor swasta atau jadi pengusaha. PNS ialah tempat mengabdi meski tentu saja negara pantang membiarkan mereka hidup susah. Oleh karena itu, kita sepakat negara memberikan sanksi tegas. Kita sepakat pula dengan rencana pemerintah menjatuhkan sanksi lebih berat. Contoh Teks Editorial tentang Corona Merdeka dari Korona Pernyataan Pendapat Pandemi covid-19 dengan segala kerentanan ikutannya masih mewarnai peringatan kemerdekaan tahun ini. Pandemi mestinya tidak meniadakan ikhtiar bangsa untuk memaknai kemerdekaan sebagai peluang menumbuhkan kualitas hidup lebih baik lagi. Ikhtiar menumbuhkan kualitas hidup yang lebih baik bukanlah mustahil asalkan kita bersatu. Menyatukan derap langkah untuk bersama-sama melawan virus korona sehingga terpenuhi tema kemerdekaan kali ini; Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh. Argumentasi Indonesia menjadi tangguh jika perang melawan covid-19 bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh anak bangsa. Apresiasi pantas diberikan kepada semua anak bangsa yang dengan cara masing-masing mengambil peran meringankan penderitaan sesama yang terpapar covid-19. Meski demikian, jangan pernah lelah pula untuk mengingatkan mereka yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan menolak mengikuti vaksinasi. Mematuhi protokol kesehatan dan keikutsertaan dalam program vaksinasi sehingga tercipta kekebalan bangsa menjadi syarat menggerakkan roda perekonomian agar Indonesia tumbuh. Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 sebesar 7,07% telah membawa Indonesia keluar dari resesi sekaligus memunculkan harapan membaiknya kondisi perekonomian. Tantangannya ialah bagaimana pertumbuhan itu tidak bersifat semu, tapi benar-benar dirasakan oleh rakyat dalam kehidupan sehari-hari. Pandemi covid-19 yang telah merenggut banyak nyawa mestinya memantik kesadaran baru bahwa kemerdekaan dari penjajahan bukanlah akhir dari perjuangan pembebasan. Ternyata penjajahan itu banyak nyawanya, yang lahir kembali dalam ragam bentuk. Reinkarnasi penjajahan itu sudah diwanti-wanti oleh Presiden Soekarno saat membuka Konferensi Asia Afrika pada 1955. Kata Bung Karno, kolonialisme mempunyai juga baju modern, dalam bentuk penguasaan ekonomi, penguasaan intelektual, dan penguasaan materiel yang nyata. Nyata dirasakan saat pandemi covid-19 bahwa sesungguhnya bangsa ini masih perlu berjuang memerdekakan diri di bidang kesehatan. Hingga 10 Juli lalu, Indonesia menghabiskan Rp10,2 triliun untuk membeli vaksin covid-19. Pangkalnya ialah negeri ini belum merdeka dalam hal pembuatan vaksin, masih tergantung impor. Jangankan vaksin, harga obat-obatan juga selangit karena 95% bahan bakunya tergantung impor. Padahal, Indonesia sebagai negara tropis amat kaya raya dengan tumbuh-tumbuhan sebagai bahan baku obat. Begitu juga alat-alat kesehatan yang masih dipenuhi dengan impor. Mestinya pandemi covid-19 semakin menyadarkan bangsa ini untuk segera membebaskan diri dari ketergantungan impor bahan baku obat-obatan dan alat-alat kesehatan. Harus jujur diakui bahwa intelektual di negeri ini punya kemampuan yang luar biasa. Yang dibutuhkan ialah keberpihakan negara. Indonesia memiliki ratusan ribu peneliti dan inovator serta ribuan diaspora peneliti kelas dunia. Bahkan, di antara vaksin yang diimpor itu ada sentuhan peneliti diaspora. Pandemi covid-19 hendaknya dijadikan momentum untuk berdikari di bidang kesehatan melalui kedaulatan teknologi. Ketidakmerdekaan di bidang teknologi kesehatan sangat dirasakan dampaknya, yakni rakyat membayar sangat mahal tes polymerase chain reaction PCR. Sudah mahal, hasilnya tidak bisa cepat didapat. Padahal tes PCR diperlukan untuk mendeteksi covid-19. Presiden Joko Widodo, kemarin, memerintahkan agar harga tes PCR diturunkan dari Rp900 ribu ke kisaran Rp450 ribu-Rp550 ribu. Tak hanya terkait harga, Presiden juga meminta agar semua hasil tes PCR bisa didapat paling lambat 24 jam. Presiden juga menekankan kecepatan itu diperlukan dalam rangka peningkatan testing. Reiteration Elok nian, bersamaan dengan memperingati hari kemerdekaan, seluruh anak bangsa mengobarkan semangat untuk memerdekakan diri dari covid-19. Hanya dengan pembebasan dari wabah penyakit menular itulah kita bisa menumbuhkan kualitas hidup lebih baik lagi. Semangat membebaskan diri dari covid-19 merupakan salah satu bentuk patriotisme pada masa new normal. Bentuk nyata patriotisme itu ialah mematuhi protokol kesehatan dan menyukseskan vaksinasi sehingga bangsa ini benar-benar merdeka dari covid-19 Contoh Teks Editorial Tentang Pendidikan Melindungi Ibu Pendidikan Pernyataan Pendapat Salah satu prasyarat jika ingin bangsa bergerak maju ialah pendidikan yang kuat. Pendidikan ialah fondasi sekaligus tiang kemajuan bangsa. Jangan bermimpi bangsa ini akan kuat dan maju kalau sektor pendidikan tak dijadikan unggulan. Begitu kredo yang selalu kita pegang dan yakini selama ini. Guru tentu saja menjadi aktor utama dari kredo tersebut. Tanpa guru, pendidikan bukanlah apa-apa karena sejatinya di tangan merekalah penyemaian dan penumbuhan benih-benih calon pelaku kemajuan bangsa diletakkan. Karena itu, patutlah bila guru dijunjung dan dimuliakan. Negara bahkan menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru, sebagai simbolisasi penghormatan tinggi kepada guru. Argumentasi Namun, amat disayangkan, pendidikan hari-hari ini justru melenceng dari pakem tersebut. Fenomena memilukan makin sering menimpa dunia pendidikan kita. Ironisnya, guru kerap menjadi korban. Mereka yang mestinya dimuliakan malah mendapat perlakuan tidak menyenangkan hingga kekerasan. Celakanya, kekerasan tidak hanya datang dari siswa didik, tapi juga oleh orangtua murid. Dua peristiwa kekerasan terhadap guru yang terjadi belum lama ini di Gresik, Jawa Timur, dan Takalar, Sulawesi Selatan, seolah menjadi peneguh bahwa corengan terhadap dunia pendidikan Tanah Air sudah kian mengkhawatirkan. Kejadian serupa selalu berulang, nyaris tanpa pernah ada solusi komprehensif dan konkret. Di Gresik, seorang murid SMP berani menantang guru yang menegur dia untuk tidak merokok di dalam kelas. Tak hanya menantang, si murid bahkan berani memegang kepala sang guru dan mendorongnya. Di Takalar, seorang pegawai honorer dianiaya empat siswa SMP beserta orangtua mereka setelah awalnya dia diejek dan dilecehkan. Kejadian-kejadian memiriskan itu di satu sisi mengisyaratkan bahwa kemerdekaan guru dalam menjalankan amanah pendidikan kian terampas. Guru bukan lagi seperti kata falsafah Jawa digugu lan ditiru’, melainkan hanya sebatas petugas pengajar tanpa wibawa yang semestinya. Di sisi yang lain, itu dapat juga diinterpretasikan bahwa sistem pendidikan nasional kita memang masih jauh dari ideal. Fakta itu semakin menjadi ironi karena pada saat yang hampir bersamaan, dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan RNPK 2019 di Sawangan, Depok, Jawa Barat, yang digelar Kemendikbud, isu yang berkembang meneguhkan bahwa pembangunan sumber daya unggul mesti dilakukan melalui sistem pendidikan yang kuat. Membangun manusia tidak sebatas pada kemampuan inteligensi, tapi juga mencakup rasa, norma, dan karakter. Dalam rembuk itu juga profesionalitas guru menjadi salah satu sasaran program pemerintah di sektor pendidikan. “Ke depan kami akan menjadikan guru sebagai ibu pendidikan,” kata Ketua Steering Committee RPNK 2019 Ananto Kusuma Seta. Kita sangat menyambut baik bila guru memang dipersiapkan menjadi ibu pendidikan. Itu akan memperkuat posisi guru sebagai bagian paling penting dalam sistem pendidikan kita di masa mendatang. Karena itu, upaya mengangkat profesionalitas kiranya juga harus dibarengi dengan penguatan perlindungan terhadap profesi guru. Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen jelas disebutkan bahwa selain punya kewajiban, salah satunya mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademis dan kompetensi, guru juga berhak mendapatkan perlindungan dalam melaksanakan tugasnya. Artinya, negara mesti memastikan bahwa paradigma pendidikan di masa depan harus mampu meramu solusi atas dua persoalan tersebut, yakni keringnya profesionalitas dan tumpulnya perlindungan terhadap guru. Reiteration Dua tragedi kekerasan terhadap guru dan kegiatan RPNK 2019 sepatutnya bisa menjadi momentum baik bagi pemerintah untuk menyusun sistem pendidikan berbasis paradigma baru tersebut. Selalu ada secercah harapan untuk maju. Namun, tanpa keinginan kuat untuk mengubah sistem yang ada sekarang, generasi bangsa ini mungkin akan terus merasa risau melihat buramnya dunia pendidikan. Contoh Teks Editorial di Koran Image contoh teks editorial di koran/ Contoh Teks Editorial Tentang Kedisiplinan Sekolah Menguji Pendidikan tanpa Tatap Muka Pernyataan Pendapat Masa pandemi terus menguji kesanggupan adaptasi hidup. Kini ujian itu sedang ditatap dunia pendidikan. Sejak minggu lalu, rumor pembukaan sekolah dengan dimulainya tahun ajaran 2020/2021 pada Juli, langsung membuat orangtua dan guru resah. Senin 15/6, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim akhirnya memberikan penjelasan melalui pengumuman rencana penyusunan Keputusan Bersama Empat Kementerian tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Covid-19. Argumentasi Peserta didik yang berada di zona kuning, oranye, dan merah dinyatakan tetap melakukan pembelajaran dari rumah PJJ. Ini mencakup 94% peserta didik di pendidikan dini, dasar, dan menengah. Dengan begitu, hanya 6% peserta didik yang diperkenankan menjalani pembelajaran di sekolah. Namun, selain berada di zona hijau, masih ada tiga syarat untuk melaksanakan pembelajaran di sekolah, yakni berdasarkan keputusan pemerintah daerah atau kantor wilayah/Kantor Kementerian Agama memberi izin, satuan pendidikan sudah memenuhi semua daftar periksa dan siap melakukan pembelajaran tatap muka, serta disetujui oleh orangtua/wali murid. Kita harus setuju bahwa persyaratan untuk berlangsungnya pembelajaran di sekolah itu ialah bentuk adaptasi yang baik. Persyaratan itu tidak hanya memperhitungkan aspek keamanan kesehatan, tetapi juga aspek kesiapan teknis dan psikologis. Para orangtua dan guru semestinya tidak lagi risau, bahkan panik dengan panduan pembelajaran ini. Sebab, selama sekitar 3 bulan berlangsungnya PJJ, keluhan pun tidak sedikit. Kendala utama apalagi kalau bukan akses internet. Ini bukan hanya terkait infrastruktur yang memang belum tersedia, tetapi juga beban ekonomi baru akibat mahalnya biaya internet. Maka pembelajaran kembali di sekolah, bukan saja pilihan yang baik bagi peserta didik di zona hijau, melainkan memang urgen sebab banyak peserta didik di zona itu yang selama 3 bulan ini tidak bisa belajar dengan semestinya karena memang minimnya akses internet di sana. Pemaksaan PJJ sesungguhnya menutup mata dari ketimpangan akses internet yang sangat nyata di negeri ini. Di sisi lain, para orangtua yang berada di luar zona hijau juga semestinya tidak sepenuhnya bergembira dengan pemberlakuan PJJ sebab ada pekerjaan rumah besar yang belum diselesaikan Kemendikbud dan sangat berdampak pada kualitas pendidikan. Sebagaimana yang sudah dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia, Prof Unifah Rosyidi, hingga saat ini pemerintah belum membuat standar pembelajaran di masa pandemi. Bahkan mengenai konsep pembelajaran bermakna’ yang ditugaskan kepada para guru, pemerintah hingga saat ini pun belum membuat ukuran-ukurannya. Bisa dibayangkan, jika guru saja bingung, lalu kualitas ilmu macam apa yang kita harapkan dicapai anak-anak kita? Dalam tahap ini pemerintah semestinya sadar jika adaptasi di masa pandemi, terlebih buat dunia pendidikan, tidaklah sekadar ada, tetapi juga menjaga kualitasnya. Ini terutama penting karena dampak panjang sebuah pendidikan. Reiteration Maka sudah saatnya, Kemendikbud segera menyelesaikan tugas penting selanjutnya, yakni memastikan kualitas pendidikan yang sama di semua model pembelajaran, baik daring, se midaring, maupun luring. Contoh Teks Editorial Kontroversial Wacana Sesat Tiga Periode Pernyataan Pendapat Wacana memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode menghangat lagi. Disebutkan bahwa Presiden Joko Widodo berniat meminta digelar Sidang Istimewa MPR untuk amandemen UUD 1945. Tujuannya untuk menambah masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Argumentasi Sebagai wacana boleh-boleh saja. Akan tetapi, menuding bahwa Presiden punya niat untuk itu adalah halusinasi tingkat dewa. Bukankah Presiden Joko Widodo jauh-jauh hari sudah menolaknya? ”Kalau ada yang mengusulkan masa jabatan presiden tiga periode, itu ada tiga kemungkinan menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya, dan ingin cari muka. Ketiga, ingin menjerumuskan saya,” kata Jokowi pada 2 Desember 2019. Kemarin, dia menegaskan hal yang sama. “Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak berminat juga menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan 2 periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama,” tuturnya. MPR juga telah menepis adanya rencana memperpanjang masa jabatan presiden. Dengan demikian, tidak ada perubahan yang digagas. Ketentuan masa jabatan kepala negara tetap seperti diatur dalam Pasal 7 UUD 1945 hasil amendemen. Pasal 7 itu menyatakan Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. Pelajaran masa lalu mendorong dihasilkannya pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden menjadi maksimal dua periode. Masa 10 tahun dianggap cukup bagi seorang untuk menjalankan amanah memimpin bangsa dengan kebijakan-kebijakannya. Kita pun sangat mengenal adagium power tends to corrupt, absolute power corrupt absolutely. Kekuasaan cenderung merusak dan kekuasaan absolut sudah pasti merusak. Semakin lama seseorang berkuasa, semakin mudah ia terjerumus dalam kebejatan moral dan timbul kultus individu. Oleh sebab itu, mayoritas negara di dunia membatasi masa jabatan kepala negara. Ketentuan yang paling banyak digunakan sama dengan yang berlaku di Indonesia, yakni maksimal dua periode dan tiap periode berlangsung lima tahun. Isu memperpanjang masa jabatan presiden sebetulnya telah beberapa kali muncul, termasuk di era pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Semuanya tidak jelas dari mana asal mulanya. Apakah benar ada rencana seperti yang disebut atau hanya merupakan alat untuk mengaduk emosi rakyat agar mudah diarahkan melawan pemerintah? Satu yang pasti, isu-isu tersebut menimbulkan kegaduhan di tengah publik. Efek yang dihasilkan dapat menjadi lebih merusak dalam situasi pandemi covid-19 saat ini. Wacana masa jabatan presiden tiga periode tentu saja akan mendapat penolakan yang luas dari rakyat. Situasi bisa memanas dengan cepat. Perpecahan bakal tidak terhindarkan. Padahal, pemerintah tengah berupaya menyatukan daya semua pihak agar fokus pada penanggulangan wabah. Kedaruratan menangani pandemi pula yang membuat pemerintah tegas menolak rencana sebagian fraksi di DPR untuk merevisi Undang-Undang Pemilu. Hal-hal yang kontraproduktif mesti dihindari karena ada yang jauh lebih mendesak, yakni memenangi perang melawan covid-19. Sungguh keterlaluan bila masih ada saja pihak yang tidak tahu malu, menggoreng-goreng isu sesat demi memuaskan nafsu meraih kekuasaan. Ingat, program vaksinasi covid-19 masih membutuhkan daya dorong agar mampu berlari melesat. Reiteration Mari kita hentikan wacana yang tidak perlu dan hanya membuat gaduh. Biarkan estafet kepemimpinan nasional berjalan sesuai kalender konstitusi, tapi pandemi covid-19 jangan sampai diwariskan. Quipperian, demikian pembahasan dan kumpulan contoh-contoh teks editorial. Semoga bisa meningkatkan pemahaman kamu mengenai teks editorial ini, ya. Argumentasiditurunkan dari verba to argue ( Bahasa Inggris) yang artinya membuktikan atau menyampaikan alasan dan meyakinkan pembaca. [1] [2] Paragraf argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca. Untuk meyakinkan pembaca bahwa yang disampaikan itu benar, penulis menyertakan bukti, contoh, dan Jakarta - Teks editorial adalah artikel atau teks dalam suatu media, bisa surat kabar atau media online. Isi teks editorial yakni pendapat dari pimpinan dan redaktur media tersebut tentang suatu masalah yang sedang menjadi perbincangan atau teks editorial, informasi yang terdapat di dalamnya berupa fakta dan dalam teks berita, tidak diperbolehkan adanya opini. Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang merupakan sesuatu yang benar-benar terjadi. Sedangkan opini adalah gagasan atau pendapat atas fakta yang dan manfaat teks editorial adalah mengajak pembaca untuk ikut memberikan pandangan terhadap isu yang sedang dibicarakan teks editorial, seperti dikutip dari Buku Explore Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK kelas XII1. Menjelaskan berita dan akibatnya kepada masyarakat2. Mempersiapkan masyarakat akan adanya kemungkinan yang terjadi3. Mengisi latar belakang dari isu dengan kenyataan sosial dan faktor yang Meneruskan penilaian moral tentang isu teks editorial, kita akan menemukan solusi yang diusulkan oleh penulis terhadap permasalahan atau isu yang sedang dibicarakan masyarakat saat itu. Dalam teks editorial kita juga akan menemukan kesimpulan terhadap isu yang dibahas dalam teks editorial yang kita akan mempelajari cara menganalisis struktur dan ciri kebahasaan dari teks Struktur Teks Editoriala. Pengenalan IsuPengenalan isu berupa sorotan peristiwa yang mengandung suatu persoalan aktual. Pembaca akan disajikan peristiwa, persoalan aktual, dan fenomenal yang menjadi dasar Penyampaian ArgumentasiArgumentasi dapat berupa pernyataan, saran, atau anjuran dalam menyelesaikan permasalahan atau isu yang Ciri Kebahasaan Teks EditorialTeks editorial memiliki ciri kebahasaan yaknia. Kata Ganti TunjukKata ganti tunjuk merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau lainnya yang menjadi fokus Konjungsi KausalitasKonjungsi kausalitas misalnya sebab, karena, oleh karena itu, jika, dan Konjungsi PertentanganKonjungsi pertentangan digunakan agar masalah yang diangkat dalam editorial bersifat pro dan kontra. Yang termasuk konjungsi pertentangan yakni akan tetapi, namun, tetapi, walaupun, dan Kosakata PopulerKosakata populer oleh penulis atau redaktur dilakukan agar mudah dipahami Teks EditorialAda beberapa langkah yang harus dilakukan dalam merancang teks Pilihlah Topik atau Isu yang DiangkatDalam memilih isu dipertimbangkan hal-hal seperti yang sedang Kumpulkan Argumentasi Pendukung untuk Memperkuat OpiniArgumentasi pendukung yang dikumpulkan berupa fakta-fakta yang terkait dengan topik yang Hubungkan Isu, Argumentasi, dan Opini dengan Gaya MediaKemudian kalian gabungkan isu, argumentasi, dan opini dengan gaya media yang bersangkutan. Diskusikan pula opini yang akan disampaikan dan solusi dalam teks itu, tulis kerangka teks editorial. Kerangka teks editorial merupakan struktur teks editorial yaitu tesis, penyampaian argumentasi, dan Lakukan Pemeriksaan Menyeluruh terhadap Hasil TulisanBacalah kembali hasil tulisan agar tidak ada kesalahan ejaan. Teks editorial yang dibuat agar jangan menyerang pihak Teks EditorialBerikut Contoh teks editorial dari Sindonews dengan pengubahan dalam Pasti Bisa Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII oleh Tim Ganesha BencanaPeringatan dini dan antisipasi terhadap bencana di Indonesia masih belum maksimal. Indonesia pun kembali berduka. Bencana tanah longsor yang melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, telah menewaskan puluhan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB, musibah tanah longsor telah menyebabkan jumlah kematian korban paling besar dibandingkan dengan bencana lain. Longsor adalah kejadian terpola yang dapat dikenali masyarakat awam sejauh mana peringatan dini bencana longsor ini disampaikan pemerintah atau instansi terkait pada masyarakat yang tinggal di desa-desa? Andaikan alarm peringatan dini itu menyala sepanjang waktu, tentu warga yang sedang tertidur lelap dapat tahu lebih dini sehingga menghindari daerah yang rawan longsor. Namun, bencana sering datang berharap masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor selalu waspada, terutama saat musim hujan. Langkah jangka pendek ini harus itu, langkah jangka panjangnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB dan kementerian terkait bersama pemerintah daerah harus proaktif menyadarkan masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan. Masyarakat juga perlu dirangkul untuk tidak merusak ekosistem, menggunduli hutan, atau membuka lahan pertanian di wilayah hutan lindung dan artikel tentang teks editorial. Selamat belajar detikers! Simak Video "Putri Ariani Dapat Beasiswa ke The Juilliard School" [GambasVideo 20detik] nwy/erd
digunakandalam pembelajaran untuk mempermudah siswa memahami apa yang akan disampaikan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran dibagi menjadi 2 macam yaitu media visual dan media audio. Salah satu contoh dari media visual adalah buku cerita bergambar. Buku bergambar ialah buku yang menyampaikan pesan cerita melalui dua
Ilustrasi Teks Editorial, Foto Dok. ditemukan di surat kabar, apakah Anda familiar dengan istilah teks editorial? Teks editorial merupakan kolom yang berisi pendapat atau opini yang ditulis oleh pemimpin redaksi surat kabar. Biasanya teks editorial berisi pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang sedang menjadi perbincangan hangat saat surat kabar tersebut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, teks editorial diartikan sebagai suatu gagasan, ide, ataupun pendirian seseorang yang ditulis melalui kaidah kebahasaan teks opini. Meski berisi pendapat atau opini, teks editorial juga harus dilengkapi dengan bukti-bukti nyata dan argumentasi yang logis. Hal ini agar dapat memberikan wawasan bagi para Teks EditorialAgar lebih memahami lebih jauh mengenai teks editorial, berikut ciri-cirinya yang wajib kamu ketahui. Topik tulisan selalu hangat atau sedang berkembang dan dibicarakan masyarakat aktual dan sistematis dan sebuah pendapat atau opini yang bersifat untuk dibaca, karena ditulis dengan kalimat yang singkat, padat, dan Teks EditorialUntuk disebut sebagai teks editorial, terdapat 3 struktur yang harus dipenuhi. Simak uraiannya berikut pendapat tesis Adalah bagian yang berisi sudut pandang penulis tentang masalah yang dibahas. Biasanya berisi sebuah teori yang diperkuat dengan Adalah alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan dalam tesis. Biasanya berbentuk pertanyaan umum atau data hasil penelitian, pernyataan para ahli, atau ulang pendapat Adalah bagian yang berisi penegasan ulang pendapat, yang didukung oleh fakta di bagian argumentasi untuk memperkuat atau menegaskan. Biasanya berada di bagian akhir ulasan ringkas mengenai pengertian, ciri-ciri, serta struktur teks editorial. Semoga artikel ini dapat menambah wawasanmu!
Jawaban(1 dari 3): Errr, gimana ya. Tulisan dan perkataan itu kan cuma sebuah metode atau cara dalam menyampaikan informasi. Kalau saya menuliskan: "Saya punya unicorn di halaman rumahku"; atau saya mengatakan kalimat ini langsung di hadapanmu: "Saya punya unicorn di halaman rumahku", mana ya
Jakarta - Teks editorial biasa dijumpai dalam surat kabar atau majalah. Namun, masih banyak yang belum memahami apa itu teks editorial dan bagaimana dari buku 'Explore Bahasa Indonesia Jilid 3' terbitan Penerbit Duta, teks editorial adalah teks yang dijumpai dalam surat kabar atau majalah. Namun, penulisannya bisa beropini berbeda dengan teks berita yang tidak boleh beropini atau editorial juga dikenal sebagai tajuk rencana. Oleh redaksi media, masalah diulas dengan disertai tanggapan-tanggapan, berupa pujian, kritikan, sindiran, atau teks EditorialTujuan penulisan teks editorial untuk mengajak pembaca ikut berpikir, serta memberikan pandangan terhadap isu yang sedang dibicarakan masyarakat. Adapun, fungsi teks editorial sebagai berikut-Menjelaskan berita dan akibatnya kepada masyarakat-Mempersiapkan masyarakat akan adanya kemungkinan yang terjadi-Mengisi latar belakang dari siu dengan kenyataan sosial dan faktor yang memengaruhinya-Meneruskan penilaian moral tentang isu tersebutContoh teks editorial terbaruDemi Keadilan Akses PendidikanPenerapan aturan baru memang selalu menghadapi tantangan. Meski telah dirancang sematang mungkin, berbagai celah kelemahan bisa tetap ada saat penerapan. Namun, tidak jarang pula celah itu lebih disebabkan mental buruk. Ada saja kecurangan dibuat demi memenuhi syarat buruk itulah yang ditunjukkan banyak orangtua siswa dalam proses penerimaan peserta didik baru PPDB tahun ajaran 2018/2019. Demi lolos dalam PPDB yang menggunakan sistem zonasi, mereka pura-pura jadi miskin. Hal itu disebabkan sistem zonasi memang membuka kuota tertentu bagi siswa tidak mampu. Karena itu, seperti terjadi di Banyumas, Purwokerto, Semarang, dan berbagai daerah lain, tiba-tiba permohonan pembuatan surat keterangan tidak mampu SKTM melonjak. Bahkan ada sebuah sekolah yang seluruh pendaftarnya merupakan siswa celah aturan semata jelas tidak tepat sebab aturan tersebut bertujuan demi keadilan akses pendidikan. Sistem zonasi menjadi cara untuk menanggulangi budaya sekolah favorit yang sudah sangat lama terjadi. Selama ini, sekolah-sekolah favorit menjadi rebutan siswa dari berbagai wilayah. Kemudian dengan syarat seleksi yang lebih kepada nilai, sekolah mengutamakan keunggulan itulah yang lama-kelamaan membuat ironi akses pendidikan. Di suatu wilayah yang memiliki sekolah favorit, banyak pula anak yang lemah akademis bahkan putus sekolah. Anak-anak itu ialah anak-anak yang kalah bersaing dengan para siswa bernilai tinggi yang menyerbu ke daerah anak lokal yang lemah nilai itu tidak memiliki biaya untuk mengakses sekolah di lain wilayah, jadilah mereka benar-benar terbuang. Dalam kondisi itu, sekolah pun hanya melengkapi balada pendidikan. Kukuhnya gedung sekolah bukan cerminan kecerdasan warganya dan tentunya bukan pula wujud pemerataan pendidikan. Sekolah model itu hanyalah istana budaya ini ialah pembiaran penyakit sebab makin lama juga menimbulkan stigma di antara para pendidik. Tidak sedikit para guru yang bersaing demi mengajar di sekolah favorit. Mereka merasa lebih prestisius tanpa menyadari tugas sejati untuk menjadi pelita di mana pun berada. Oleh karena itu, tidak dapat diterima nurani dan logika adanya orang-orang yang berkeberatan dengan sistem zonasi. Terlebih para tokoh masyarakat yang hanya mengkritik dengan alasan tertindasnya hak orangtua dalam memilih sekolah. Pandangan seperti itu tak hanya dangkal, tetapi juga pandangan manja. Aturan zonasi yang diterapkan sejak tahun lalu sesungguhnya punya andil perbaikan yang besar. Sistem zonasi mensyaratkan penerimaan bukan pada nilai, melainkan tempat tinggal. Ada minimal kuota 20% bagi siswa tidak mampu. Setelah itu, barulah pertimbangan soal nilai. Demi keadilan akses pendidikan, sudah semestinya para orangtua yang curang ditindak tegas. Pihak sekolah harus mengecek kebenaran setiap SKTM dan segera mencabutnya jika terbukti tidak benar. Pencabutan status siswa yang telanjur diterima di sekolah harus dilaksanakan dan hak kursi harus dikembalikan kepada yang itu bertujuan menyadarkan para orangtua akan kesalahan mereka dalam mengkhianati semangat pendidikan itu sendiri. Pembiaran pihak sekolah terhadap kecurangan juga merupakan pemufakatan jahat. Oleh sebab itu, Kementerian Pendidikan, juga dinas pendidikan, harus memberi sanksi tegas kepada pengurus sekolah yang lalai dalam menegakkan aturan. Para pendidik pun semestinya membuang jauh kekhawatiran menurunnya kualitas sekolah jika mengutamakan siswa lokal dan kurang mampu. Pemikiran seperti itu hanya pantas dipunyai para pendidik sejati ialah mereka yang makin terpacu untuk melahirkan siswa-siswa berprestasi bagaimanapun latar belakangnya. Tidak hanya itu, kita juga meminta pemerintah bersikap tegas terhadap sekolah yang menerapkan pungutan dalam proses PPDB. Membiarkan, apalagi mengizinkan, pungutan hanya akan semakin melemahkan sistem zonasi dan membuat pemerataan akses pendidikan makin jauh dari Media Indonesia 11 Juli 2018Dari teks editorial di atas, dapat disimpulkan bahwa teks berisi celah kelemahan sistem zonasi dalam PPDB tahun 2018/2019. Celah itu disebabkan mental buruk yang melakukan kecurangan demi memenuhi syarat sistem zonasi. Agar lolos PPDB, mereka pura-pura menjadi miskin. Orang tua berbondong-bondong melakukan permohonan pembuatan SKTM. Dengan begitu, anak mereka dapat diterima di sekolah yang diinginkan melalui sistem detikers paham dari contoh teks editorial di atas, ya! Simak Video "Momen Jackson Wang Minta Belajar Bahasa Indonesia di Panggung HITC 2022" [GambasVideo 20detik] pay/lus 71 yang mengemukakan bahwa teks tanggapan ialah teks yang berisi tanggapan, berupa dukungan atau penolakan, terhadap sebuah hal atau peristiwa yang didukung oleh data pendukung tanggapan. Jika ditanyakan teks ini sama atau mirip dengan apa maka kemungkinan besar kita akan teringat dengan teks ulasan.
Artikel ini akan menjelaskan tentang pengertian, jenis-jenis, dan contoh dari teks editorial, Yuk belajar! — Halo, guys! Apakah kamu senang membaca berita atau barangkali bercita-cita menjadi jurnalis ke depannya? Berbeda dengan masa lalu ketika berita bisa dilihat di koran atau televisi, saat ini berita dapat kamu baca di manapun dengan mudah melalui portal berita online. Tahukah kamu? Baik koran maupun media online yang menerbitkan berita, tak hanya berisi reportase tulisan dari wartawan lho, tetapi ada juga tulisan dari seorang pemimpin redaksi atau orang yang mewakili dari media itu sendiri. Tulisan itu disebut sebagai tajuk rencana atau teks editorial. Pengertian Teks Editorial Teks editorial adalah teks yang berupa opini untuk menanggapi suatu isu yang sedang terjadi di masyarakat. Jika teks berita bersifat objektif berdasarkan fakta dan peristiwa, teks editorial sifatnya berupa pendapat yang sifatnya argumentatif dengan dukungan data. Namun, teks editorial jenisnya tetap berbeda dengan opini, ya! Teks editorial berisi pendapat yang mewakili sebuah redaksi media massa, bukan pendapat pribadi dari penulisnya. Teks editorial dapat menjadi gambaran dari ideologi sebuah media massa dalam menanggapi isu-isu tertentu. Dari segi fungsinya sendiri, teks editorial digunakan untuk memersuasi atau merangsang pembaca untuk mengetahui tentang suatu isu yang coba dibahas oleh redaksi. Pada beberapa kesempatan, teks editorial juga dapat memantik sebuah tindakan nyata dari pembacanya. Baca Juga Pengertian Teks Editorial, Ciri, Struktur dan Contohnya Jenis Teks Editorial Gimana? sudah mulai paham kan tentang apa itu teks editorial? Selanjutnya, yuk kita bahas jenis-jenis dari teks editorial! Teks editorial dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Interpretative Editorial, Controversial Editorial, dan Explanatory Editorial. Sekarang kita bahas satu persatu, ya! 1. Interpretative Editorial Teks editorial interpretatif merupakan teks editorial yang berusaha menjelaskan makna isu-isu dari peristiwa yang terjadi yang tengah diangkat oleh suatu media massa. Teks tersebut dibuat dengan memberikan fakta-fakta untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca. Dengan begitu, pembaca media massa tersebut dapat memahami kondisi atau peristiwa yang tengah terjadi melalui perspektif media tersebut. Editorial interpretatif bisa bersifat positif, negatif, atau netral dalam pendekatan tergantung pada keadaan dan perlakuan penulis editorial terhadap suatu isu. 2. Controversial Editorial Editorial kontroversial merupakan tulisan yang dikemas dengan tujuan untuk menyebarkan sudut pandang tertentu dari redaksi. Editorial ini pada umumnya dapat meyakinkan pembaca pada kecenderungan atau keniscayaan dari suatu isu tertentu. Sebaliknya, sudut pandang yang berlawanan dari hal tersebut akan digambarkan secara negatif. 3. Explanatory Editorial Teks editorial jenis ini hanya menyajikan masalah atau isu yang sedang terjadi, sementara penilaian atau tanggapan tentang isu tersebut diserahkan sepenuhnya pada pembaca. Jenis editorial ini hanya merangsang pembaca untuk terprovokasi mengenai kepentingannya dari suatu isu yang disajikan. Pada umumnya, masalah yang dipilih, yakni kepentingan terkait sosial, politik, dan ekonomi, sehingga pembaca dapat mudah untuk menilai dan membayangkan solusinya. Baca juga Pengertian Kalimat Efektif, Syarat, dan Contohnya Contoh Teks Editorial Setelah mempelajari pengertian, struktur dan jenis-jenis teks editorial, sekarang saatnya kita bahas contohnya agar lebih paham lagi. Berikut contoh-contoh teks editorial berbagai tema beserta strukturnya 1. Teks editorial berjudul Kurangi Mengonsumsi Gula Kurangi Mengonsumsi Gula Tesis Coba bayangkan bagaimana jika dalam sehari, manusia menghindari konsumsi gula. Gambaran yang akan terjadi, sarapan hanya dengan kopi pahit dengan oatmeal. Makan siang dengan daging dan sayuran hijau rebus. Camilan yang bisa dipilih hanya kacang-kacangan, sementara air minum yang bisa dipilih hanya air putih, teh tawar, dan kopi pahit. Tentunya menu-menu tersebut bisa jadi jauh dari pola konsumsi kita yang ketergantungan dengan gula. Bagaimana tidak, nasi putih yang biasa kita makan, mengandung gula, minuman boba yang nikmat juga tinggi akan gula, bahkan yang sehat seperti buah-buahan, juga tetap mengandung gula. Lalu apakah mengonsumsi gula setiap harinya akan buruk bagi kesehatan kita? Argumentasi Mengenai sehat atau tidak, jawabannya tergantung. Nyatanya konsumsi gula juga penting, dengan syarat tidak berlebihan dan sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi AKG yang ditetapkan. Menurut American Heart Association AHA batas konsumsi gula yang wajar untuk orang dewasa wanita, yakni sebanyak 100 kalori atau kurang lebih 6 sendok teh gula, dan sebanyak 150 kalori atau 9 sendok teh gula untuk pria. Jika konsumsi gula melebihi batas tersebut, akan beresiko terkena beberapa penyakit serius seperti obesitas, diabetes, dan penyakit pembunuh no. 1 di dunia, jantung koroner WHO. Bagi anda yang mungkin rutin berolahraga dan melakukan aktivitas fisik, risiko akan turun karena tubuh anda rutin membakar kalori. Namun bagi anda yang kurang aktivitas fisik dan mengonsumsi gula melewati batas, hal tersebut dapat membahayakan kesehatan anda. Penegasan ulang reiteration Menganut gaya hidup sehat sedari muda sangat penting karena tidak jarang, penyakit kronis yang diderita di usia tua merupakan akumulasi dari gaya hidup tidak sehat sedari muda. Selalu perhatikan bagaimana pola konsumsi anda dan awasi nilai gizi yang ada pada makanan. Hindari mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula, seperti donat, kue, soda, boba milkshake, minuman berenergi, permen, dan makanan manis lainnya. Jangan lupa juga untuk membatasi jumlah karbohidrat anda karena ketika makanan yang mengandung karbohidrat dicerna, sistem pencernaan memecah karbohidrat menjadi zat yang menjadi gula. Baca juga Cara Membuat Surat Lamaran Pekerjaan 2. Teks editorial berjudul Menghadapi Era Gelap Ekonomi Menghadapi Era Gelap Ekonomi Tesis Dunia di ambang resesi. Sejumlah pengamat ekonomi, Bank Dunia, maupun Dana Moneter Internasional IMF telah melihat potensi ke arah itu. Indikatornya, kata mereka, antara lain semakin melambatnya perekonomian di sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat, sebagian wilayah Eropa, dan Tiongkok. Selain itu, inflasi yang bergerak cepat di sejumlah negara juga berpotensi memperparah krisis. Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menyebut roda perekonomian di wilayah Eropa melambat karena harga gas alam melonjak sebagai dampak konflik Rusia-Ukraina. Sementara itu, perlambatan ekonomi Tiongkok terjadi akibat kebijakan zero COVID policy dan volatilitas melonjaknya harga di sektor properti. IMF memprediksi sekitar sepertiga dari ekonomi dunia akan mengalami kontraksi setidaknya dua kuartal berturut-turut tahun ini dan tahun depan. Itu artinya, resesi global membayang di depan mata. Dunia pun menghadapi era kegelapan ekonomi. Argumentasi Pada The 1st Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa 11/10 malam waktu setempat atau Rabu WIB, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyampaikan hal yang kurang lebih senada. Dia menyebut krisis pangan akan menghampiri dunia dalam kurun waktu 8–12 bulan ke depan. Kondisi itu, kata dia, diperparah dengan ketersediaan pasokan pupuk sebagai dampak konflik Rusia-Ukraina. Dalam menyikapi hal tersebut, Presiden Jokowi memerintahkan Lembaga Ketahanan Nasional Lemhannas untuk membuat kajian yang cepat tentang antisipasi yang dapat dilakukan pemerintah dalam melakukan mitigasi krisis energi, pangan, dan keuangan, baik makro maupun mikro. Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, kemarin, mengatakan Presiden mendorong lembaganya untuk fokus melakukan kajian dalam lima hal, yaitu konsolidasi demokrasi, transformasi digital, ekonomi hijau, ekonomi biru, dan Ibu Kota Negara IKN. Titah Presiden ini tentu harus dilaksanakan sungguh-sungguh. Pemerintah memang harus punya cetak biru untuk mengantisipasi krisis, sehingga dapat mengambil sejumlah langkah yang tepat. Berbeda halnya ketika pandemi COVID-19, di saat seluruh negara tidak siap, kali ini sejumlah lembaga internasional maupun para pakar telah memberi warning tentang ancaman resesi global. Peringatan ini tentu harus ditindaklanjuti dengan menyiapkan sejumlah langkah strategis yang melibatkan sejumlah instansi/lembaga terkait. Selain membuat kajian untuk memitigasi risiko di tengah ketidakpastian ini, langkah lain yang diperlukan ialah meningkatkan kolaborasi, baik di tingkat nasional maupun global. Seperti halnya saat pandemi, tidak ada satu pun negara yang bisa menghindar dari situasi sulit itu. Apalagi di era inflasi dan suku bunga tinggi seperti sekarang ini, tentu dibutuhkan adanya kerja sama di antara negara-negara di dunia. Sikap egois akan membuyarkan semua upaya keluar dari kondisi yang oleh para pengamat disebut sebagai perfect long storm badai panjang yang sempurna. Di dalam negeri, seluruh elemen bangsa juga harus merapatkan barisan. Apalagi antarinstansi pemerintah. Tidak boleh ada ego sektoral, baik di antara kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah. Tiap-tiap kepala daerah harus mampu membangun situasi sosial dan politik yang kondusif untuk menjaga stabilitas ekonomi, terutama dengan menekan laju inflasi, menjaga pasokan dan ketersediaan pasokan pangan maupun energi. Selain menjaga stabilitas, langkah lain yang diperlukan ialah berhemat. Kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah harus mengencangkan ikat pinggang. Kurangi anggaran untuk proyek-proyek yang tidak perlu. Lebih baik dana itu disimpan untuk membantu masyarakat bila krisis betul-betul terjadi. Penegasan ulang reiteration Sejauh ini, Indonesia memang belum terdampak krisis. Direktur Pelaksana IMF bahkan mengapresiasi Indonesia yang bisa meraih pertumbuhan ekonomi tinggi di tengah kondisi dunia yang berat. Indonesia, kata dia, ibarat titik terang di tengah kondisi ekonomi global yang memburuk. Namun, pujian ini jangan membuat kita lengah dan terlena. Kewaspadaan dan kehati-hatian perlu agar kita tidak terombang-ambing dan tenggelam dalam badai. 3. Teks editorial berjudul Mempersiapkan Akhir Pandemi Mempersiapkan Akhir Pandemi Tesis Titik akhir pandemi COVID-19 semakin dekat. Begitu kira-kira kesimpulan dari penilaian terbaru Organisasi Kesehatan Dunia WHO yang dirilis tengah pekan ini. Dengan melihat angka kematian akibat COVID-19 dan penambahan jumlah kasus baru yang turun signifikan di seluruh dunia, selama sepekan ini, WHO menilai dunia kini sedang menuju garis finis pandemi. “Kita belum sampai di sana akhir pandemi, tetapi ujungnya sudah terlihat,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada jumpa pers di Jenewa, Rabu 14/9. Argumentasi Pertanyaannya, siapkah kita ketika pandemi betul-betul berakhir? Saat pandemi dinyatakan selesai, artinya semua pelarangan dan pembatasan yang selama ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus korona juga tidak akan ada lagi. Warga dunia mungkin kembali menjalani kehidupan seperti ketika COVID-19 belum muncul, sedangkan virusnya sebetulnya tidak pernah benar-benar hilang. Siapkah kita? Jika kita bicara dalam konteks Indonesia, sedikitnya ada tiga isu pokok yang mesti menjadi perhatian sebelum menjawab pertanyaan itu. Yang pertama, kiranya kita perlu memikirkan bagaimana agar perilaku, kebiasaan, dan budaya berkesehatan yang sudah terbentuk di masyarakat selama pandemi dapat dilanggengkan hingga nanti selepas pandemi. Disiplin tinggi terhadap protokol kesehatan, menjalankan pola hidup sehat, dan responsif terhadap perubahan dalam berbagai aspek, menjadibeberapa contoh budaya yang sudah terbangun dan semestinya tidak berhenti ketika pandemi berakhir. Sungguh sia-sia pengorbanan’ kita selama ini bila kebiasaan-kebiasaan baik itu ikut lenyap seiring dengan kelarnya pandemi. Dalam konsep berkehidupan dalam kenormalan baru new normal pun ujian sesungguhnya bukan ketika pandemi masih berlangsung, melainkan masa pasca pandemi. Kenormalan baru ialah norma baru yang memang tercipta pada saat pandemi. Eksekusinya pun pada waktu itu lebih mudah karena ditopang oleh pembatasan-pembatasan yang diregulasikan. Tantangannya ialah bagaimana agar konsep new normal itu tidak ditinggalkan atau sekadar menjadi artefak sisa peninggalan masa pandemi. Kenormalan baru mesti dapat diimplementasikan terus-menerus meskipun tidak ada lagi perangkat aturan yang menyokongnya. Pada sisi yang lain, peran negara juga teramat penting. Dampak mengerikan dari penyebaran COVID-19 selama 2,5 tahun terakhir ini sedikit banyak telah membuka mata kita betapa pemerintah sesungguhnya belum terlalu siap menghadapi gelombang serbuan patogen dalam skala masif. Kebijakan dan infrastruktur kesehatan terbukti kepayahan merespons hantaman virus yang seketika menggila. Belajar dari pandemi ini, penguatan infrastruktur kesehatan harus menjadi perhatian utama pemerintah. Skala fokus, anggaran, dan prioritas untuk pengembangan infrastruktur kesehatan sudah saatnya mulai disejajarkan dengan pembangunan infrastruktur krusial lain seperti pendidikan dan transportasi. Penegasan ulang reiteration Kita tidak tahu patogen apalagi selanjutnya yang akan mewabah di masa depan. Infrastruktur ialah salah satu prasyarat yang mesti disiapkan untuk menghadapi musuh tak kasatmata itu. Infrastruktur kesehatan ibarat fondasi yang akan memudahkan pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait mitigasi, pencegahan, dan penanganan pagebluk di masa mendatang. Tidak kalah penting untuk disorot bahwa pandemi COVID-19 ini merupakan momentum membangun sekaligus memperkuat kemandirian vaksin. Ancaman wabah tidak akan hilang sampai kapan pun. Hal yang bisa dilakukan ialah menekan penyebarannya, salah satunya dengan memperkuat proteksi diri melalui vaksinasi. Karena itu, ketika bangsa ini bisa menghasilkan vaksin sendiri, tanpa harus bergantung pada negara lain, sesungguhnya itu ialah tangga pertama menuju kemenangan melawan pandemi dan ancaman wabah. Baca Juga Mengenal Teks Cerita Sejarah Pengertian, Ciri, Struktur & Contoh 4. Teks editorial berjudul Pengembangan Ekonomi Biru Sektor Kelautan Pengembangan Ekonomi Biru Sektor Kelautan Tesis Di tengah situasi ketidakpastian global saat ini, Indonesia didorong untuk bangkit lebih cepat guna mencapai target proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen pada 2045 mendatang. Dan, ekonomi biru diperkirakan menjadi peluang baru dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Meski mungkin terdengar baru, konsep ekonomi biru sebenarnya sudah tercetus sejak 1972, melalui konferensi PBB di Stockholm. Bank Dunia misalnya, mengartikan ekonomi biru sebagai pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan mata pencaharian, dan pekerjaan sembari menjaga kesehatan ekosistem laut. Kontribusi sektor maritim ke perekonomian global ini ternyata tidak main-main. World Wildlife Fund WWF mencatat, potensi yang dapat diraih dengan pendekatan ekonomi biru mencapai USD 24 triliun atau setara dengan Rp319 triliun. Tidak dapat dipungkiri wilayah laut Indonesia sangat luas dengan potensi kekayaan yang melimpah, merupakan sektor yang bisa menjadi tumpuan perekonomian. Dari sektor perikanan telah menyumbang 270 miliar USD setiap tahun ke global Gross Domestic Product GDP atau total dari seluruh penjualan barang atau jasa sebuah negara. Sedangkan pengangkutan barang melalui jalur laut pertumbuhannya mencapai 80 persen, dan diprediksi akan bertambah dua kali lipat pada 2030. Argumentasi Pertanyaannya, bagaimana negara kita mengimplementasikan konsep ekonomi biru? Pada 2012, Presiden SBY pernah mencanangkan cita-cita Indonesia untuk menjadikan laut sebagai kekuatan guna mewujudkan keamanan nasional, kemandirian ekonomi serta peningkatan sumber daya maritim. Presiden Jokowi pun memiliki kebijakan yang mulai mengarah untuk mendukung ekonomi biru. Sebut saja pembukaan tol laut dan pembatasan illegal fishing untuk meningkatkan pendapatan dari perikanan sampai meningkatkan wisata bahari. Pemerintah bahkan telah menyusun strategi penerapan ekonomi biru guna memulihkan kesehatan laut serta mempercepat pertumbuhan ekonomi kelautan yang berkelanjutan di tingkat nasional dan daerah. Memang tidak bisa dipungkiri, jika membahas masalah maritim dan perikanan di Indonesia itu memang kompleks. Ada persoalan krusial pada konsep ekonomi biru ini, yaitu mahalnya biaya investasi. Tambahan investasi ini kadang menjadi satu pertimbangan, padahal dalam jangka panjang sejatinya akan lebih bermanfaat. Penegasan ulang reiteration Meski demikian, Indonesia sudah waktunya untuk gencar mewujudkan program ekonomi biru tersebut, apalagi potensi industri kelautan kita yang luar biasa besar. Sesungguhnya inti ekonomi biru adalah sustainable development. Suatu gambaran betapa kepedulian terhadap lingkungan yang tetap lestari adalah tujuan utama konsep ekonomi ini, tapi bagaimanapun kita senantiasa berharap agar langit dan laut tetap biru. 5. Teks editorial berjudul Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Tesis Pendidikan yang berkualitas menjadi sangat penting agar suatu negara dapat sejajar dengan negara maju. Namun, kenyataannya pendidikan di tanah air belum sebanding dengan pendidikan yang ada di negara maju. Setiap lembaga pendidikan perlu mencetak lulusan yang berkualitas. Hal tersebut menjadi antisipasi terhadap perubahan dan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap orang dalam menjalani kehidupan. Peningkatan kualitas pendidikan perlu dilakukan dengan upaya yang serius untuk menjawab persoalan yang dihadapi di masa depan. Argumentasi Agar dapat memperoleh pendidikan yang bermutu, maka setiap lembaga pendidikan perlu memberikan dukungan kepada setiap peserta didik. Beberapa tantangan yang akan dihadapi diantaranya kemajuan IPTEK, globalisasi, dan tenaga ahli yang mumpuni. Namun saat ini, semua sudah lebih mudah dengan adanya teknologi seperti internet. Dengan internet, materi belajar dapat dicari dengan mudah. Hal itu juga menjadikan guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu. Peran guru pun sudah bergeser menjadi motivator, dinamisator, dan motivator. Penegasan ulang reiteration Peran guru masih sangat penting dan tidak tergantikan untuk memberikan pendidikan terbaik. Oleh karena itu, sistem pendidikan yang ada di lembaga pendidikan juga perlu ditingkatkan untuk memberikan kualitas terbaik terhadap pendidikan di Indonesia. 6. Teks editorial berjudul Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Indonesia Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Indonesia Tesis Sebuah pepatah mengatakan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Pepatah tersebut memberi makna bahwa kesehatan adalah hal yang utama bagi manusia. Namun nyatanya, masih banyak kebiasaan yang berakibat buruk pada kesehatan, tak hanya pada diri sendiri, namun juga menularkan orang lain, seperti merokok. Argumentasi Selama lebih dari tiga abad, industri rokok tumbuh dan berkembang di Indonesia, serta bertanggung jawab pada buruknya kesehatan masyarakat. Menurut Kementerian Kesehatan, kerugian total akibat konsumsi rokok selama 2013 mencapai Rp378,75 triliun. Padahal nilai pasar industri saat ini ditaksir berkisar hingga Rp224,2 triliun. Tak hanya membengkak dari tagihan pengobatan, angka kerugian lainnya juga diderita dari pembelian rokok mencapai Rp138 triliun. Kerugian ini berasal dari hilangnya produktivitas akibat sakit, disabilitas, dan kematian prematur di usia muda sebesar 235,4 triliun dan biaya berobat akibat penyakit-penyakit terkait tembakau sebanyak Rp5,35 triliun. Tak hanya buruk bagi anak-anak, industri rokok juga semakin berbahaya karena mulai menyasar pada konsumen generasi muda, khususnya kalangan remaja. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya prevalensi merokok pada populasi usia 10-18 tahun, yakni sebesar 1,9% dari tahun 2013 7,2% ke tahun 2018 9,1% berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Riskesdas. Penegasan ulang reiteration Hal tersebut tentu memprihatinkan. Oleh sebab itu, sudah saatnya kita menyadari hal-hal krusial ini. Kita bisa menolak dan melarang konsumsi rokok sejak di lingkungan keluarga sendiri karena industri rokok juga banyak didukung oleh pihak-pihak yang menerima keuntungan tinggi dari penjualan rokok selama berabad-abad di Indonesia. Baca juga Cara Efektif Membuat Esai 7. Teks editorial berjudul Rencana Konversi Kompor Gas ke Listrik Rencana Konversi Kompor Gas ke Listrik Tesis Setelah “berhasil” memangkas anggaran subsidi untuk Bahan Bakar Minyak BBM yang membengkak, kini pemerintah kembali mengkaji anggaran untuk subsidi LPG tabung 3kg. Anggaran untuk subsidi gas tabung hijau ini diklaim mencapai lebih dari Rp149 triliun atau setara 192,61 persen dari postur APBN 2022. Pemerintah menyebut konversi kompor elpiji ke kompor listrik atau kompor induksi bisa menghemat APBN karena harga keekonomian listrik lebih murah ketimbang harga keekonomian elpiji. Namun, belum bisa dipastikan berapa anggaran yang bisa dihemat kalau konversi ini diberlakukan. Kabarnya, pemerintah berniat menyetop impor LPG pada 2030. Argumentasi Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, membengkaknya anggaran subsidi LPG 3kg ini disebabkan kesenjangan harga jual eceran dengan harga keekonomian yang terlampau tinggi. Presiden Joko Widodo bahkan memerintahkan segera dilakukan pengalihan kompor gas berbasis energi impor LPG ke kompor berbasis energi domestik kompor listrik. Meski demikian, rencana pemerintah mengonversi energi dari gas LPG subsidi 3kg ke kompor listrik dinilai mustahil diterapkan secara nasional, selama keandalan pasokan listrik di Indonesia belum kuat. Hal itu mengingat infrastruktur kelistrikan yang mumpuni hanya ada di Pulau Jawa dan Bali. Anggota Komisi VII DPR RI Sartono ikut berpendapat, bahwa program konversi ini harus diperhitungkan dengan matang agar tidak membebani masyarakat. Ia mengingatkan pemerintah agar membuat kajian mendalam sebelum benar-benar menjadikan uji coba ini sebagai kebijakan nasional. Jangan sampai terulang kasus konversi energi dari minyak tanah ke LPG pada 2007 yang persoalannya tidak diselesaikan hingga sekarang. Menjawab hal itu, Kementerian ESDM memastikan masyarakat tidak akan dikenakan beban jika berpindah dari gas LPG ke kompor listrik. Masyarakat justru bisa lebih menghemat biaya masak hingga 10–15 persen. Kementerian ESDM juga bakal mengurangi konsumsi gas LPG 3kg dan menggantinya dengan kompor listrik secara bertahap. Penegasan ulang reiteration Program konversi dari kompor LPG ke kompor induksi ini sesungguhnya diharapkan tidak hanya dapat memangkas defisit neraca perdagangan. Namun, bisa menjadi jalan alternatif untuk dapat menyelesaikan permasalahan subsidi energi yang selama ini dinilai kurang tepat sasaran. Untuk itu, pemerintah harus dapat meyakinkan keamanan penggunaan kompor listrik, selain mungkin menyediakan barangnya yang gratis kepada konsumen pengguna elpiji 3kg. Bahkan jika perlu, PLN bisa memberlakukan tarif listrik khusus terhadap golongan ini. Apabila hal ini mampu dipenuhi, konversi kompor gas ke listrik akan dapat diterima masyarakat, serta terhindar dari berbagai kontroversi. Baca Juga 10 Contoh Teks Cerita Sejarah Singkat beserta Struktur & Jenisnya 8. Teks editorial berjudul Perlukah Transportasi Umum Untuk Kita Perlukah Transportasi Umum Untuk Kita Tesis Dari tahun ke tahun, kemacetan menjadi masalah yang terus bertambah parah. Anekdot kemudian bermunculan seperti “Tua di Jalan” datang untuk mengkritik pemerintah mengenai kebijakannya dalam mengatur transportasi Indonesia. Kemacetan di jalan tetap terjadi dan semakin parah memang hasil yang logis dari beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah penduduk, naiknya jumlah pembelian kendaraan pribadi, dan lambatnya pembangunan infrastruktur penghubung antar lokasi. Argumentasi Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia atau WHO, pada tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat kedelapan di Asia Tenggara dengan tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas, dengan data kematian mencapai 12,2 persen dari populasi. Hal ini tentu saja dapat diminimalisasi dengan beralihnya kebiasaan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum. Saat ini, peran pemerintah sangat penting dalam hal pembangunan infrastruktur transportasi, baik dari kualitas armada maupun fasilitas yang memudahkan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. Namun, tantangan selanjutnya adalah besarnya anggaran dan biaya yang harus dibayar untuk membangun sebuah sistem transportasi tersebut. Dengan keadaan melemahnya seluruh ekonomi di dunia pasca pandemi berlangsung, pemerintah perlu bijak dalam menetapkan prioritas pembangunan. Penegasan ulang reiteration Keadaan ini tentunya tak hanya dihadapi Indonesia. Banyak negara lain dengan kondisi yang relatif sama, tapi cukup berhasil mengatasi masalah kemacetan tersebut dengan mengembangkan transportasi umum yang memadai. Indonesia tentunya dapat mencontoh hal positif tersebut untuk kebaikan bagi generasi selanjutnya. Namun, jika keputusan sudah dibuat, seharusnya konsisten dengan hal tersebut agar kita tak kembali mendengar hal buruk semacam proyek mangkrak, dan hal-hal negatif lainnya yang hanya menghabiskan anggaran negara. 9. Teks editorial berjudul Meneruskan Jejak sang Ratu Meneruskan Jejak sang Ratu Tesis Dunia seketika berduka saat Kerajaan Inggris menyampaikan pernyataan resmi tentang wafatnya Ratu Elizabeth II di Balmoral, Skotlandia, pada Kamis 8/9. Sang Ratu mangkat di usia ke-96 setelah selama tujuh dekade memimpin Kerajaan dan Persemakmuran Inggris. Ia tercatat sebagai pemangku takhta terlama dalam sejarah Inggris. Rakyat Inggris sudah tentu menjadi pihak yang paling merasakan kehilangan atas kematian Ratu Elizabeth II tersebut, selain keluarga kerajaan. Rasa kehilangan itu mereka ekspresikan dengan berkumpul di depan Istana Buckingham, di tengah hujan deras, demi menyampaikan duka cita kepada keluarga Kerajaan Inggris. Begitu pun para pemimpin dunia yang sepanjang hari kemarin tak berhenti mengucapkan dukacita dan belasungkawa atas berpulangnya sosok yang terlahir dengan nama Elizabeth Alexandra Mary Windsor itu. Bagi masyarakat Inggris, Elizabeth memang layak mendapatkan cinta dan rasa hormat. Selama 70 tahun memimpin, ia tidak sekadar menjadi kepala negara dan simbol abadi Inggris. Lebih dari itu, Elizabeth mampu menjadi sosok dengan tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi untuk memberikan pengabdian kepada rakyatnya. Era dia memimpin Kerajaan Inggris 1952-2022 ialah era ketika perubahan bergerak begitu cepat. Era yang penuh dengan pergolakan sosial, guncangan, bahkan perang. Pada titik-titik masa tertentu, pengaruh kerajaan mulai memudar. Argumentasi Bahkan peran monarki kerap dipertanyakan seiring dengan berkembangnya prinsip demokrasi dan pemikiran egaliterianisme. Namun, dengan modal ketulusan serta dedikasi untuk mengabdi dan tentu saja kemampuan untuk beradaptasi, Elizabeth mampu membawa Inggris melewati itu semua. Terbukti sang Ratu tetap berdiri konstan di tengah segala perubahan itu sekaligus berhasil mengawal keberadaan monarki mengarungi dunia yang sudah sangat modern ini. Tidak salah kiranya bila Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, yang baru saja diangkat mendiang Ratu pada Selasa 6/9, mengatakan kerajaan ialah sumber kekuatan negara dan stabilitas Inggris modern. Di zaman Elizabeth-lah dekolonisasi kekaisaran Inggris terjadi. Negara-negara di bawah koloni Inggris satu per satu diberi’ kemerdekaan. Gongnya, penyerahan Hong Kong kembali kepada Tiongkok pada 1997 menandai akhir dari kekaisaran Inggris. Meski demikian, pengaruh kekuasaannya masih sangat signifikan sebagai pemimpin sekaligus pemersatu negara-negara bekas koloni yang tergabung dalam Persemakmuran Inggris itu. Pada sisi inilah sesungguhnya tampak kelihaian Elizabeth dalam berpolitik. Di satu sisi mempertahankan eksistensi kerajaan, tapi di sisi lain ia juga ingin negara-negara koloni punya eksistensi masing-masing. Di tataran lain, Ratu Inggris juga aktif mempromosikan perdamaian dan amal dalam segala hal yang dia lakukan. Menurut The Independent, selama masa pemerintahannya, Ratu Elizabeth II bekerja dengan lebih dari 600 badan amal, dari yang bergerak di bidang kesehatan hingga masalah-masalah perempuan. Penegasan ulang reiteration Semua jejak dan warisan Ratu Elizabeth II itu sejatinya mengandung makna teramat dalam terkait dengan bagaimana seharusnya seorang pemimpin memperlakukan kekuasaan yang ia miliki. Ia boleh saja berstatus ratu kerajaan yang tentu saja sangat elitis, tapi ketika tindakan dan kebijakannya tidak elitis, rakyat tanpa diminta akan memberikan cinta dan rasa hormatnya. Pangeran Charles yang sebentar lagi akan naik tahta menjadi Raja Inggris tentu punya tugas besar untuk meneruskan jejak baik sang ibunda. Satu kaki masa depan Inggris akan ditopang kepemimpinan Raja Charles. Karena Inggris negara maju yang punya pengaruh kuat di kancah global, masa depan negara itu sedikit banyak pasti akan menentukan masa depan dunia. Baca Juga Pengertian Ide Pokok & Cara Menentukannya dalam Paragraf 10. Teks editorial berjudul Mencetak Calon Juara dengan Pembinaan Usia Dini Mencetak Calon Juara dengan Pembinaan Usia Dini Tesis Indonesia memiliki impian mencetak atlet-atlet hebat yang akan mengukir prestasi dan membawa Merah Putih berkibar tinggi di pentas dunia. Tagline Peringatan Hari Olahraga Nasional Haornas 2022 pun menyiratkan keinginan dan mimpi besar tersebut. Haornas 2022 yang diperingati hari ini mengangkat tagline “Bersama Cetak Juara”. Indonesia sebuah bangsa besar dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Populasi Indonesia kini mencapai 273 juta penduduk. Potensi Indonesia untuk menjadi negara dengan prestasi besar di bidang olahraga sejak dulu ada. Namun, seperti kita tahu, prestasi olahraga kita masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Memang diakui sudah banyak prestasi yang ditorehkan atlet-atlet kita, terutama di cabang favorit, seperti Bulutangkis. Namun, pencapaian di acara multi event seperti Olimpiade, Indonesia belum mampu bersaing dengan raksasa dunia, termasuk dengan negara-negara Asia, seperti China, Jepang, dan Korea Selatan. Argumen Bahkan, di level SEA Games sekalipun, beberapa kali kita masih kalah dalam perolehan medali dari negara sekawasan, seperti Thailand dan Vietnam. Terakhir, pada SEA Games Vietnam 2021 yang berlangsung tahun ini, Indonesia finis di bawah tuan rumah Vietnam dan Thailand. Indonesia total mengumpulkan 69 emas, 91 perak, dan 81 perunggu. Hasil ini lebih baik dibanding event serupa sebelumnya di mana Indonesia finis keempat pada 2019 dan 2013 serta dua kali berada di posisi kelima pada 2017 dan 2015. Prestasi terbaik terakhir untuk SEA Games dicapai pada 2011 ketika Indonesia tuan rumah dan menjadi juara umum terakhir kalinya. Satu di antara banyak faktor yang membuat pencapaian atlet kita kurang maksimal adalah kendala anggaran. Pembinaan talenta muda akan sulit optimal jika anggaran tidak mencukupi. Beberapa waktu lalu pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga Kemenpora mengklaim Indonesia kalah dari Thailand dan Singapura soal fokus pembinaan atlet. Dua negara tetangga tersebut mengalokasikan masing-masing 0,2% dan 4% dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN mereka untuk olahraga, sedangkan Indonesia hanya 0,03%. Dengan lahirnya Peraturan Presiden Perpres Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional DBON kita berharap capaian olahraga kita akan semakin baik. DBON diterbitkan sebagai panduan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional jangka panjang secara terintegrasi dan kolaboratif. Harapannya, dengan desain tersebut daya saing bangsa dalam bidang keolahragaan kian meningkat. Melalui DBON terdapat 14 cabang olahraga unggulan Olimpiade berdasarkan prestasi dan peluang medali. Sedangkan untuk Paralimpiade ada 5 cabang olahraga. Dengan desain tersebut Indonesia berharap bisa menjadi negara lima besar Olimpiade pada 2045. Pada Olimpiade 2032 Indonesia berharap sudah masuk 10 besar. Membuat target tinggi tentu sah-sah saja. Namun, untuk bisa mencapainya sangat bergantung pada program yang dijalankan, terutama pembinaan usia muda. Satu hal yang perlu dioptimalkan dalam rangka mencetak atlet andal adalah menjaring bibit-bibit muda potensial di seluruh wilayah tanah air. Sejak usia dini, calon-calon atlet potensial harus bisa ditemukan. Indonesia sejatinya memiliki banyak talenta muda mulai Sabang sampai Merauke. Namun karena model pembinaan yang lemah, maka talenta muda tersebut tidak pernah mencapai potensi maksimalnya. Setiap cabang olahraga seyogianya bertanggung jawab untuk menemukan bibit muda potensial ini. Selain itu, kompetisi atlet muda untuk cabang-cabang olahraga, terutama cabang Olimpiade, juga harus diintensifkan. Kemenpora perlu mengoptimalkan kerja sama dengan pemerintah daerah, termasuk dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi. Hal lain yang perlu ditumbuhkan adalah minat masyarakat untuk menggeluti olahraga, terutama dengan menjadi pelatih. Berdasarkan Sport Development Indeks SDI 2021 yang dilakukan Kemenpora, rasio Sumber Daya Manusia SDM olahraga dan jumlah penduduk usia ≥5 tahun secara nasional adalah 13487. Ini menunjukkan kesenjangan yang terlalu tinggi antara ketersediaan SDM olahraga dan jumlah penduduk yang harus dilayani. Sebagai perbandingan, rasio polisi dan jumlah penduduk di Indonesia sebesar 1411 atau 243 per penduduk. Demikian juga rasio dokter dan jumlah penduduk di Indonesia sebesar 1 atau 0,4 per penduduk. Perlu kembali menumbuhkan atmosfer olahraga di masyarakat. Tidak ada salahnya kembali menggaungkan jargon populer beberapa puluh tahun lalu, yakni “Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat”. Penegasan ulang reiteration Dimulai dengan memasifkan olahraga masyarakat atau olahraga non prestasi, diharapkan akan tumbuh atmosfer berolahraga di tengah masyarakat. Dari proses pembudayaan olahraga, gairah untuk berkompetisi diharapkan ikut tumbuh. Masyarakat akan antusias berolahraga dan talenta-talenta muda pun diharapkan bermunculan. Dengan begitu harapan untuk mencetak juara-juara olahraga tingkat dunia juga bisa dicapai. 11. Teks editorial berjudul Menghargai Nyawa di Jalan Raya Menghargai Nyawa di Jalan Raya Tesis Nyawa kembali melayang sia-sia di jalan raya. Kemarin, sebuah truk trailer menyeruduk kerumunan orang di Bekasi, Jawa Barat. Akibatnya, belasan orang tewas, sebagian besar di antaranya murid sekolah dasar yang sedang jajan di pinggir jalan. Polisi menduga truk mengalami rem blong saat melaju di kecepatan 60 km. Insiden semacam ini bukan kali pertama terjadi. Pertengahan Agustus lalu, sebuah truk yang mengangkut terigu juga menyeruduk sejumlah kendaraan lainnya di Cianjur, Jawa Barat, dan menewaskan 6 orang, termasuk pengemudi truk. Bulan sebelumnya, peristiwa serupa juga terjadi di Cibubur, Jakarta Timur; dan Balikpapan; Kalimantan Timur pada awal tahun. Dari investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi KNKT pada beberapa kecelakaan truk trailer, sebagian besar diawali dengan ketidakmampuan pengemudi menguasai keadaan. Lembaga itu juga pernah mengusulkan truk trailer mesti dilengkapi perangkat safety brake. Berkaca pada kejadian kemarin di Bekasi, rekomendasi KNKT ini sepertinya belum dijalankan serius oleh pihak terkait, khususnya para pengusaha atau pemilik truk. Argumentasi Faktor safety atau keamanan sepertinya masih dianggap sepele, bukan perkara utama. Ingat, kelalaian sekecil apa pun dapat berujung fatal. Karena itu pula penindakan pada setiap kelalaian mutlak untuk mencegah kejadian serupa terulang. Harus ada investigasi serius dari pihak terkait. Meski hanya menyumbang sekitar 12% pada jumlah kasus kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun lalu, mungkin sudah seharusnya ada evaluasi menyeluruh terhadap angkutan berat semacam ini. Apalagi, kejadiannya kerap berulang. Truk yang berbadan besar dapat menjadi mesin pembunuh yang mengerikan jika tidak hati-hati mengoperasikannya. Untuk ke depan, pengetatan cek kendaraan dan pengemudi angkutan berat mesti dilakukan berkala dan serius, jangan sekadar formalitas. Langkah ini penting untuk memastikan keamanan, baik untuk si pengemudi maupun masyarakat pengguna jalan lainnya. Para pengusaha truk ataupun perusahaan ekspedisi, yang menggunakan kendaraan operasional besar, harus memperhatikan hal kecil semacam ini, termasuk memperhatikan kesehatan dan kondisi pengemudi, baik fisik maupun psikis. Tugas para pengemudi truk ini tidak ringan, sehingga harus betul-betul diisi oleh orang ahli di bidangnya, bukan sembarangan. Pemberian lisensi khusus kepada para pengemudi kendaraan ini juga tidak boleh dilakukan main-main. Dalam berlalu lintas, faktor kedisiplinan ialah kunci dan itu harus dilakukan dari hulu hingga hilir. Dari proses perekrutan pengemudi, pemberian surat izin mengemudi, hingga pemeriksaan kondisi kelaikan kendaraan. Pentingnya keselamatan transportasi juga perlu diimbangi keterlibatan dan partisipasi aktif dari pihak-pihak terkait, baik pengguna jasa maupun pemilik dan operator, serta pemerintah sebagai pengatur sistem transportasi. Semuanya harus mengacu pada Instruksi Presiden Inpres Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan. Penegasan ulang reiteration Kecelakaan di jalan raya bukan semata menghilangkan nyawa, tapi juga merugikan secara ekonomi. Data Kementerian Perhubungan mengungkapkan nilai kerugian materi akibat kecelakaan lalu lintas selama 2020–2021 mencapai Rp246 miliar. Angka ini tentu tidak sedikit, apalagi jika kasusnya terus meningkat, baik secara kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu, penting untuk menekan laju angka ini. Pekerjaan rumah di sektor transportasi tentu bukan semata pada kondisi fisik kendaraan, melainkan juga pada mentalitas manusianya. Kendaraan, entah itu truk, motor, pesawat, sepeda, hanyalah teknologi yang membantu dalam mobilitas sehari-hari. Kitalah yang mesti bijak serta disiplin merawat dan menggunakannya. Angka kecelakaan lalu lintas yang dirilis setiap tahun, faktor utamanya lantaran kita abai pada hal-hal kecil semacam ini, termasuk dalam mematuhi rambu dan marka jalan. Baca juga Pengertian dan Jenis-jenis Konjungsi Antarkalimat 12. Teks Editorial berjudul Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina Tesis Pertamina mengirim kado Tahun Baru 2014 yang pahit kepada masyarakat. Menaikkan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50 persen. Akibatnya sampai di tingkat konsumen harganya menjadi hingga Bahkan di lokasi yang relatif jauh dari pangkalan, mencapai Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis. Masyarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpa didahului sosialisasi. Pertamina memutuskan secara sepihak seraya mengiringinya dengan alasan yang terkesan logis. Merugi Rp22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pasar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Argumentasi Kenaikan harga itu mengharuskan Presiden Republik Indonesia yang sedang melakukan kunjungan kerja di Jawa Timur meminta Wakil Presiden Republik Indonesia menggelar rapat mendadak dengan para menteri terkait. Mendengarkan penjelasan Direksi Pertamina dan pandangan Menko Ekuin, yang kesimpulannya dilaporkan kepada Presiden. Berdasar kesimpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada Minggu kemarin. Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi kenaikan harga elpiji non-subsidi 12 kg itu seraya mengiringinya dengan pertanyaan. Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana Pertamina menaikkan secara sewenang-wenang. Pertamina merupakan perusahaan negara yang diamanati undang-undang sebagai pengelola minyak dan gas bumi untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Rasanya mustahil kalau pemerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu serta tidak dimintai pandangan, pendapat, dan pertimbangannya. Penegasan Ulang Kalau dugaan kita yang seperti itu benar adanya, bisa saja di antara kita menengarai langkah pemerintah itu sebagai reaksi semu. Reaksi yang muncul sebagai bentuk kekagetan atas reaksi keras yang ditunjukkan pimpinan DPR RI, DPD RI, dan masyarakat luas. Malah boleh jadi ada politisi yang mengategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat. Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alasan merugi Rp22 triliun selama 6 tahun menjadi regulator elpiji sehingga serta-merta Pertamina menaikkan harga elpiji? Dalam peran dan tugasnya yang mulia inilah Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab di sisi lain perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia. Keuntungan besar itulah yang seharusnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Caranya dengan mengambil atau menyisihkan sepersekian persen keuntungan untuk menyubsidi kebutuhan bahan bakar kalangan masyarakat menengah ke bawah. Sumber Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2014 13. Teks Editorial berjudul Rio Ingin Jadi Pembalap Utama Rio Ingin Jadi Pembalap Utama Tesis Beredarnya rumor tim balap Formula 1 Manor Racing akan menggunakan tiga pembalap pada musim balap pada tahun ini ditepis manajer Rio Haryanto, Piers Hunnisett. Menurut pria asal Inggris itu, negosiasi dengan Manor hingga saat ini terus berlanjut sampai Manor mengumumkan pembalapnya. Hunnisett juga menegaskan posisinya bahwa pihaknya hanya ingin Rio menjadi pembalap utama dalam tim asal Inggris itu berpasangan dengan pembalap Jerman, Pascal Wehrlein yang sudah diumumkan sebelumnya sebagai pembalap manor. Menurut Piers, Manor akan segera mengumumkan pembalapnya dalam beberapa hari ke depan. Argumentasi ”Semua kemungkinan dapat terjadi dalam F1. Tahun lalu Roberto Merhi dan Alexander Rossi sempat berganti posisi. Tapi yang kami inginkan adalah bagaimana Rio bisa menjadi pembalap utama. Negosiasi terus berlangung hingga saat ini,” kata Hunnisett kepada pers di Jakarta 16/2. Rumor tiga pembalap yang akan digunakan oleh Manor dilontarkan oleh sejumlah media otomotif asing. Seperti dikutip dari salah satu rumor menyebutkan tiga pembalap yang akan digunakan oleh Manor adalah Wehrlein, Rossi, dan Rio. Wehrlein akan menjadi pembalap utama, sedangkan Rio dan Rossi akan berbagi tempat di sejumlah seri tertentu. Rio yang ditemui pada kesempatan yang sama mengatakan hanya ingin menjadi pembalap utama. Dengan menjadi pembalap utama, menurut pembalap asal Surakarta, Jawa Tengah itu, dirinya akan bisa mendapatkan pengalaman berharga sebagai pembalap debutan di Formula 1. ”Untuk saat ini saya berusaha keras untuk bisa tampil semusim penuh karena akan sangat memberikan pelajaran sebagai pembalap yang pertama kali berlaga di F1. Satu musim pertama di F1 akan menjadi bagian dari pembelajaran,” ujar Rio yang ingin segera mendengar pengumuman pembelap dari Manor. Penegasan Ulang Dengan menjadi pembalap utama, Rio tentu memerlukan dukungan dana yang besar. Sejauh ini manajemen Rio, PT Kiky Sport baru membayarkan 3 juta Euro dari total 15 juta Euro yang diminta oleh Manor. Indah Pennywati, Ibunda Rio yang juga perwakilan Kiky Sport pun terus menggalang dana untuk Rio. Pada Selasa, 16/2, Indah bersama Rio dan Hunnisett menemui pendiri PT Saratoga Investama Sedaya, Sandiaga S. Uno. Sandiaga mengatakan akan segera mempelajari proposal permohonan dari Rio dan segera berkomunikasi dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Kadin, Roeslan P. Roeslani. ”Ini adalah anak bangsa yang perlu dukungan dari kalangan pengusaha. Saya akan segera memberikan jawaban mengenai proposal yang saya terima. Saat ini, prestasi olahraga kita perlu didorong, karena itu semua pihak harus bergandengan tangan,” kata pria yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia PB PRSI. OL-1 Sumber Ghani Nurcahyadi, Media Indonesia, media 16 Februari 2016 14. Teks Editorial berjudul Rio Haryanto Berlaga di F1 Grand Prix Australia Rio Haryanto Berlaga di F1 Grand Prix Australia Tesis JAKARTA – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang pembalap asal Indonesia akan berlaga di arena balap mobil paling bergengsi di dunia, Formula Satu F1. Tim asal Inggris, Manor Racing Ltd, memastikan secara resmi bahwa mereka mengontrak Rio Haryanto sebagai salah satu pembalap utama dalam ajang F1 musim 2016 ini. Argumentasi Dalam konferensi pers di kantor Pusat Pertamina, Rio mengaku lega dengan status resminya sebagai pembalap tim Manor Racing. Ia menambahkan, setelah hiruk pikuk permasalahan pendanaan sebelum ini, dia akan fokus mempersiapkan diri, baik fisik maupun teknis. ”Saat ini saya lega bahwa karena dukungan dana sudah terpecahkan. Kita sudah lepas itu. Hanya tinggal saya untuk bisa hasilkan yang terbaik untuk prestasi,” kata Rio, Kamis 18/2. Rio nantinya akan bertandem dengan pembalap asal Jerman, Pascal Wehrlein, di Tim Manor Racing. Ketika ditanya soal target, Rio mengatakan akan berupaya sebaik mungkin dalam menjalani seluruh sesi di F1 tahun ini. ”Targetnya jadi, di mana yang miliki scores point. Itu salah satu poin besar kalau packages mobil sangat bagus. Ini adalah bonus bagi saya. Saya bisa masuk ke F1 dan bisa tunjukkan potensi saya. Di segi mobil, cukup bagus. Kita tidak tahu hingga nanti kita jajal mobil itu,” katanya. Terkait nomor mobil, dia menyatakan, hingga saat ini masih dalam proses. Namun, dalam keterangan resmi Manor Racing melalui Twitter, Rio akan menggunakan nomor 88. Dalam pernyataan terpisah, Rio juga menyatakan kegembiraannya. Menurutnya, Manor adalah tim dengan visi dan rencana yang ambisius. Ia juga bangga dapat mewakili bangsanya sekaligus sebagai satu-satunya perwakilan dari Benua Asia. Pengumuman resmi juga dirilis lewat situs resmi Manor, kemarin. ”Kami senang dengan adanya Rio sebagai pembalap kami musim ini,” demikian bunyi pengumuman resmi tersebut. Pemilik Manor Racing, Stephen Fitzpatrick, dalam pengumuman tersebut mengatakan, sebuah kebanggaan bagi Manor dapat menunjuk Rio sebagai pembalap tim tersebut. Fitzpatrick mengatakan, Rio akan menjadi salah satu andalannya musim ini. ”Rio itu pembalap ulet. Kami melihat dia sangat piawai di trek dengan membuat kesan saat tampil di GP2 musim lalu,” ujarnya. Ia yakin Rio bersama Manor akan memberi kesan serupa di musim ini. Dalam pernyataan itu, Fitzpatrick juga menyinggung banyaknya jumlah penggemar Rio di Indonesia. Hal tersebut menurutnya baik bagi tim dan F1 secara keseluruhan. Penegasan Ulang Balapan resmi perdana Rio nanti adalah Australian Grand Prix yang bertempat di Melbourne Grand Prix Circuit pada Maret. Sebelum ke Melbourne, Rio akan menjalani dua kali uji coba di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Spanyol. Uji coba pertama harus diikuti Rio pada 22 hingga 25 Februari mendatang dan uji coba kedua pada 1 hingga 4 Maret 2016. Sumber Republika, 19 Februari 2016. Koran 15. Teks Editorial berjudul Pengangguran Makin Bertambah Pengangguran Makin Bertambah Tesis Perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional mulai membawa dampak serius bagi kehidupan masyarakat. Data Badan Pusat Statistik BPS menyebut melemahnya perekonomian berimbas pada melonjaknya angka pengangguran yang pada kuartal III tahun 2015 ini mencapai 7,56 juta orang. Karena itu, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini harus bekerja lebih keras lagi agar roda perekonomian kembali bergerak cepat. Percepatan pertumbuhan ekonomi tersebut diperlukan untuk menciptakan lapangan kerja baru, sebab saat ini banyak sektor lapangan kerja yang tersedia turun daya serapnya. Salah satu yang terbesar adalah sektor pertanian yang dalam setahun terakhir turun daya serapnya dari 38,97 juta orang menjadi 37,75 orang atau turun 1,2 juta orang. Argumentasi Data-data BPS ini harus dijadikan acuan pemerintah untuk serius dalam menangani masalah pengangguran. Karena kalau perlambatan pertumbuhan ekonomi ini tidak segera diantisipasi dengan kebijakan yang tepat, jumlah angka pengangguran dikhawatirkan akan terus bertambah. Kita juga tak bisa menyalahkan industri-industri yang akhirnya melakukan PHK sebagai upaya efisiensi agar tetap bisa bertahan survive. Pertumbuhan ekonomi di kuartal III sebanyak 4,73% ini memang membaik dibanding sebelumnya yang mencapai 4,65%. Namun, kenaikannya belum cukup tinggi untuk menciptakan tenaga kerja, sehingga pemerintah jangan terlalu hanyut dengan kenaikan angka pertumbuhan ekonomi yang sedikit tersebut. Di sinilah pemerintah harus hadir untuk menyelamatkan dan melindungi berbagai bidang industri yang kini sedang ”megap-megap”. Jangan sampai industri dibiarkan sendirian menyelesaikan masalahnya tanpa ada bantuan dari pemerintah. Pemerintah memang sudah mengeluarkan enam paket ekonomi sebagai upaya untuk memulihkan perekonomian nasional dari keterpurukan. Namun, rata-rata paket ekonomi yang dicanangkan pemerintah merupakan kebijakan yang berorientasi jangka panjang. Hal inilah yang menyebabkan paket-paket kebijakan tersebut belum banyak berperan dalam memperbaiki masalah ekonomi bangsa ini. Paket kebijakan yang dikeluarkan sebenarnya cukup baik. Namun karena perlambatan pertumbuhan ekonomi sudah berimplikasi serius pada kehidupan masyarakat, yang diperlukan adalah kebijakan berorientasi jangka pendek sehingga cepat menyelesaikan persoalan yang ada. Selain paket ekonomi belum bisa bekerja optimal, terbatasnya kenaikan pertumbuhan ekonomi nasional juga disebabkan sejumlah faktor lain, di antaranya masih minimnya realisasi belanja pemerintah dan menurunnya ekspor komoditas. Faktor melambatnya ekonomi global memang ikut memengaruhi ekonomi nasional. Namun, tidak bijaksana juga kalau pemerintah terus-menerus menjadikan faktor eksternal sebagai kambing hitam permasalahan ekonomi bangsa ini. Sudah saatnya pemerintah melakukan introspeksi dan segera merevisi kebijakan-kebijakan yang dinilai tidak tepat. Penegasan Ulang Intinya, pemerintah harus tetap optimistis untuk bisa menyelesaikan masalah ini. Hal mendesak yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah bagaimana menciptakan lapangan kerja yang padat karya. Hal ini bisa dilakukan dengan memperbaiki sektor pertanian dan merealisasikan proyek-proyek pembangunan infrastruktur. Pemerintah mungkin dahulu masih bisa beralibi ada kendala administrasi dalam pelaksanaan proyek infrastruktur. Namun, di tahun kedua pemerintahan ini, pemerintah harus mampu mempercepat jalannya proyek infrastruktur tersebut. Hal ini penting karena sektor pertanian dan infrastruktur bisa banyak menyerap tenaga kerja yang kini sangat dibutuhkan. Selain itu, realisasi belanja pemerintah harus didorong secepat mungkin termasuk pemerintah daerah yang selama ini sangat rendah penyerapan anggarannya. Belanja pemerintah terutama belanja barang sangat diperlukan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kita tunggu gebrakan pemerintah untuk menangani membludaknya angka pengangguran tersebut. Sumber Koran Sindo, Sabtu 7 November 2015 16. Teks Editorial berjudul Pabrik Toshiba dan Panasonic Tutup, Buruh Kena PHK Pabrik Toshiba dan Panasonic Tutup, Buruh Kena PHK Tesis Jakarta – Penutupan tiga pabrik Toshiba dan Panasonic di Indonesia membawa dampak Pemutusan Hubungan Kerja PHK sebanyak lebih dari karyawan. Hal ini terimbas dari lesunya penjualan produk elektronik dua perusahaan raksasa asal Jepang itu akibat penurunan daya beli masyarakat. Argumentasi Presiden Konfederasi Serikat Pekerja KSPI, Said Iqbal mengungkapkan, Toshiba telah menutup pabrik televisi di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat. Padahal satu pabrik ini yang tersisa dari enam perusahaan Toshiba lain yang sudah tutup sebelumnya dalam 10 tahun terakhir. Penegasan Ulang ”Yang tutup ini adalah pabrik televisi Toshiba terbesar di Indonesia, selain di Jepang. Karyawan yang di PHK lebih dari 900 orang,” tegasnya saat Konferensi Pers di Jakarta, Selasa 2/1/2016. Sumber 17. Teks Editorial berjudul Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten Tesis Jakarta – Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung melambat tahun ini, kebutuhan tenaga kerja di sektor industri masih cukup tinggi. Argumentasi Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Syarief Hidayat, menyatakan kebutuhan tenaga kerja di sektor industri masih sangat besar. Setidaknya setiap tahun sektor industri membutuhkan 600 ribu tenaga kerja. ”Kebutuhan tenaga kerja di bidang industri itu dengan pertumbuhan industri 5-6 persen itu mencapai 600 ribu orang per tahun,” ujarnya di Jakarta, Selasa 3/11/2015. Namun sayangnya, di tengah besarnya permintaan akan tenaga kerja tersebut, sumber daya manusia SDM yang tersedia justru tidak mampu memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh sektor industri. ”Sementara itu belum bisa dipenuhi oleh lulusan sekolah di Republik ini karena kesenjangan kompetensi lulusan dan kebutuhan dunia industri. Jadi pengangguran banyak, tapi industri sebenarnya butuh,” kata dia. Untuk memperbaiki gap kebutuhan tenaga kerja ini, Syarif menyatakan pihaknya akan mendorong perbaikan kurikulum pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kompetensi yang sebenarnya dibutuhkan industri nasional. ”Makanya kurikulum harus mengacu pada standar kompetensi nasional Indonesia bidang industri tertentu. Memang harus begitu,” ujarnya. Sebelumnya, Menteri Perindustrian Saleh Husin juga menyatakan bahwa Kementerian Perindustrian terus menyiapkan kompetensi sumber daya manusia SDM yang terampil sesuai kebutuhan industri untuk menghadapi pasar bebas ASEAN. ”Pemberlakuan MEA 2015 akan menjadi tantangan bagi Indonesia. Apalagi mengingat jumlah penduduk yang sangat besar sehingga menjadi tujuan pasar bagi produk-produk negara ASEAN lainnya,” ujarnya. Dia menjelaskan pihaknya telah menyusun target program pengembangan SDM industri pada tahun ini. Pertama, tersedianya tenaga kerja industri yang terampil dan kompeten sebanyak orang. Kedua, tersedianya SKKNI bidang industri sebanyak 30 buah. Ketiga, tersedianya Lembaga Sertifikasi Profesi LSP dan Tempat Uji Kompetensi TUK bidang industri sebanyak 20 unit. Keempat, meningkatnya pendidikan dan keterampilan calon asesor dan asesor kompetensi dan lisensi sebanyak 400 orang. Kelima, pendirian tiga akademi komunitas di kawasan industri. ”Industri tekstil dan produk teksktil TPT merupakan salah satu sektor yang telah merasakan manfaaat dari pelaksanaan program Kemenperin dalam upaya meningkatkan kompetensi SDM industri melalui pelatihan operator mesin garmen dengan konsep three in one, yaitu pendidikan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja,” kata dia. Menurut Saleh, seiring dengan meningkatnya kinerja industri TPT, terjadi pula peningkatan kebutuhan tenaga kerja di sektor padat karya tersebut. Tidak saja pada tingkat operator, tetapi juga untuk tingkat ahli D1, D2, D3, dan D4. Hal ini tercermin dari data permintaan tenaga kerja tingkat ahli ke Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil STTT Kementerian Perindustrian yang setiap tahun mencapai 500 orang, sementara STTT Bandung hanya mampu meluluskan 300 orang per tahun. Penegasan Ulang Untuk memenuhi sebagian permintaan atas tenaga kerja tingkat ahli bidang TPT, maka sejak 2012 Kemenperin menyelenggarakan program pendidikan Diploma 1 dan Diploma 2 bidang tekstil di Surabaya dan Semarang bekerja sama dengan STTT Bandung, PT APAC Inti Corpora dan asosiasi, serta perusahaan industri tekstil di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu, pada tahun ini Pusdiklat Industri Kemenperin bekerja sama dengan Asosiasi Tekstil dan Pemerintah Daerah Kota Solo juga akan membuka Akademi Komunitas Industri TPT untuk program Diploma 1 dan Diploma 2 di Solo Techno Park. Para lulusan program pendidikan Diploma 1 dan 2 tersebut seluruhnya ditempatkan bekerja pada perusahaan industri. Dny/Gdn** Sumber — Nah, itu tadi contoh teks editorial berbagai tema beserta pembagian strukturnya. Semoga kamu semakin paham ya tentang teks editorial. Kira-kira kedepannya kita bahas apa lagi ya? Oke, kalo kamu mau belajar dengan animasi yang lucu dan pembahasannya mudah dipahami, langsung aja deh buka ruangbelajar dan temukan ribuan video belajar seru di aplikasi Ruangguru. Selamat belajar! Referensi Suryaman dkk. 2015. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Editorial Media Indonesia. 2022. Menghadapi Era Gelap Ekonomi. Diakses pada 13 Oktober 2022 dari Editorial Media Indonesia. 2022. Mempersiapkan Akhir Pandemi. Diakses pada 13 Oktober 2022 dari Editorial RRI. 2022. Pengembangan Ekonomi Biru Sektor Kelautan. Diakses pada 13 Oktober 2022 dari Editorial RRi. 2022. Rencana Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik. Diakses pada 13 Oktober 2022 dari Editorial Sindo. 2022. Mencetak Calon Juara dengan Pembinaan Usia Dini. diakses pada 13 Oktober 2022 dari
Tanyakanpada diri kita apakah pesan yang ingin disampaikan bisa diterima atau tidak. Mintalah bantua orang lain untuk menonton hasil kita untuk membantu mengurangi penilaian kita yang terlalu subyektif. Misalnya, durasi film yang sama akan terasa lebih lama jika dalam fim tersebut menggunakan efek transisi daripada penggunaan cut
Bacalah teks yang berjudul Membudayakan Tanggap Cuaca berikut dengan saksama, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaannya dengan jelas dan tepat! Membudayakan Tanggap Cuaca Fenomena alam ialah takdir yang tidak bisa dilawan. Akan tetapi, besar kecilnya dampak bencana yang disebabkan fenomena alam tersebut sangat ditentukan oleh manusia itu sendiri. Cuaca ekstrem akibat siklon tropis Seroja telah mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di berbagai daerah di NTT dan NTB. Puluhan orang dilaporkan meninggal dan puluhan lainnya belum ditemukan. Dampak yang diakibatkan fenomena alam itu mestinya sudah bisa diantisipasi sebelumnya. Bisa diantisipasi karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG sudah memprediksikan dengan tepat keberadaan siklon tropis Seroja dan juga dampak yang ditimbulkannya. Prediksi BMKG itu seakan-akan diabaikan dengan penuh kesadaran. Tidak perlu mencari siapa yang salah. Paling penting ialah mengantisipasi potensi bencana yang dapat terjadi akibat cuaca sangat ekstrem yang melanda berbagai kawasan di Indonesia. BMKG diminta untuk menggencarkan peringatan cuaca ekstrem yang dipicu siklon tropis Seroja itu. Jauh Iebih penting lagi ialah memastikan seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, memantau prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan BMKG. Peduli data cuaca mesti menjadi budaya baru masyarakat. Saatnya bangsa ini lebih menghargai ramalan cuaca. Ramalan cuaca hasil kerja rasional, berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan, bersifat empiris, bukan spekulatif apalagi hasil mimpi semalam. Eloknya pula bila BMKG diberikan kekuasaan penuh untuk memastikan ramalannya benar-benar diperhatikan oleh para kepala daerah. Diperhatikan secara sungguh-sungguh dan segera dilaksanakan oleh pengambil keputusan. Betul bahwa waktu peringatan terkait siklon tropis Seroja kurang dari 24 jam. Namun, minimnya respons tanggap bencana atas peringatan yang sudah digaris batas itu tetap keteledoran yang sulit dimaafkan. Berbagai kesaksian warga yang kocar-kacir menyelamatkan diri sendiri adalah bukti nyata tidak adanya sistem tanggap bencana yang dijalankan. Ini bukanlah mencari kambing hitam, tetapi mendudukkan tanggung jawab terbesar pada tempatnya. Semua harus menyadari krusialnya kemampuan tanggap bencana, sebab ancaman bencana, berikut siklon tropis, bukan tidak mungkin makin sering. Seperti yang dikatakan Kepala Subbidang Peringatan Dini Cuaca BMKG, Agie Mandala Putra, siklon tropis bukanlah anomali. Di selatan Indonesia, sepanjang November—April memang merupakan musim siklon tropis. Selain itu, sejak 2007, setidaknya ada 10 siklon tropis yang tercatat oleh Tropical Cyclon Warning Center TCWC Jakarta. Pernyataan Kepala BMKG, Dwikorita Kamawati, mengenai anomali siklon Seroja semestinya dipahami sebagai peringatan. Dwikorita menyatakan bahwa kejadian di NTT merupakan kali pertama siklon tropis mencapai daratan. Satu sisi anomali ini harus menjadi cambuk akan kesiagaan bangsa. Petaka yang terjadi di NTT harus jadi pelajaran yang tidak boleh terulang. Perbaikan menyeluruh harus dilakukan dan tidak hanya menyangkut pemda setempat, tetapi juga dari sistem peringatan dini yang lebih awal, sosialisasi yang masif, hingga ketanggapan pemerintah termasuk dalam setiap kebijakan. Berkali-kali dikatakan kita harus belajar dari negara-negara lain yang sudah mengakrabi bencana. Kemampuan menekan korban, baik harta maupun jiwa, bukanlah hasil sekejap dan bukan pula kerja sektoral. Ketanggapan bencana benar-benar dibangun dan disiapkan secara nasional, termasuk lewat pendanaan terhadap riset teknologi deteksi bencana, baik tsunami, gempa bumi, tanah longsor, maupun bencana alam lain. Tak hanya itu, kemampuan tanggap bencana juga semestinya ditanamkan pada setiap anak bangsa lewat bangku sekolah. Dengan itulah maka setiap orang dipersiapkan untuk mandiri tanggap, bukan semata menunggu bantuan. Dikutip dengan pengubahan dari

Melaluidiskusi kelompok, peserta didik mengolah informasi yang diperoleh dari hasil kegiatan sebelumnya untuk merumuskan pendapat terhadap permasalahan sosial teks cerita fiksi yang lain. Kegiatan ini menggunakan kutipan cerita di buku siswa halaman 147.

- Keseharian kita lekat dengan jurnalisme. Mulai dari berita di televisi, sampai berita yang kita akses melalui telepon pintar. Menurut Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam buku Sembilan Elemen Jurnalisme 2001, jurnalisme menyediakan sesuatu yang unik untuk sebuah budaya –informasi yang independen, dapat diandalkan, akurat, dan komperhensif yang dibutuhkan masyarakat untuk bebas. Di negara demokrasi seperti Indonesia, kebebasan pers menjadi pilar penting. Jurnalisme merupakan panduan atau paham, sedangkan pers adalah segala hal yang berkaitan dengan kerja-kerja editorial dan teks berita sama-sama turunan dari produk jurnalistik. Lalu, bagaimana membedakan teks berita yang kita baca sehari-hari, dengan teks editorial? Kita bedah perlahan perbedaan teks editorial dan teks berita. Baik berdasarkan tujuan, struktur, dan kaidah kebahasaan dalam teks. Baca juga Teks Editorial Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan Berdasarkan tujuan Penulisan teks editorial merupakan pandangan atau pendapat dari redaksi atau seseorang terhadap suatu isu. Pendapat tersebut dikuatkan dengan bukti berupa data dan fakta. Tujuannya agar memberikan pandangan kepada pembaca serta mengajak pembaca berpikir tentang isu yang sedang berkembang. Sementara teks berita ditulis dengan tujuan memberi informasi pada pembaca. Informasi tersebut berupa kejadian atau isu yang memenuhi nilai berita. Penulis berita adalah wartawan atau reporter. Penulis tidak dapat memasukkan opini atau pendapatnya dalam teks berita, karena akan menyalahi kode etik jurnalistik. Freepik Ilustrasi beritaBerdasarkan struktur Struktur teks editorial diawali dengan tesis, atau pernyataan pendapat. Kemudian argumentasi, yaitu bukti atau alasan yang memperkuat dalam reinterasi atau disebut juga pernyataan ulang pendapat berisi penegasan yang terdapat di bagian akhir teks. Sedangkan unsur teks berita, kita mengenalnya dengan sebutan piramida terbalik. Secara berurutan, struktur berita yaitu judul, lead, dan isi. Lead dapat dikatakan sebagai pancingan berita yang berisi ringkasan isi. Sehingga, ketika membaca lead, kita akan tahu bagaimana arah berita. Isi berita ditentukan berdasarkan lima unsurnya, yaitu 5W+1H what, when, where, why, dan how. Isi berita berisi penjabaran lengkap mengenai informasi atau fakta apa yang hendak disampaikan. Baca juga Contoh Teks Editorial Berdasarkan kaidah kebahasaan Mengacu pada tujuan dan struktur, kaidah kebahasaan dalam teks editorial cenderung argumentatif. Beberapa kaidah kebahasaan yang sering digunakan, antara lain adverbia atau kata keterangan, konjungsi atau kata penghubung, verba materia atau kata yang menunjukan peristiwa dan perbuatan fisik, verba relasional yang menunjukan hubungan, serta verba mental yang berkaitan dengan persepsi. Kaidah kebahasaan dalam teks berita cendrung naratif. Pada dasarnya teks berita bertujuan untuk menyampaikan informasi, maka bahasa yang digunakan harus singkat, padat, dan jelas. Paragrafnya rata-rata berjenis deduktif. Sehingga pembaca dapat mengetahui gagasan utama di awal paragraf. Seperti strukturnya, semakin ke bawah semakin teks berita berisi penjelas. Demikan perbedaan teks editorial dan teks berita. Secara garis besar, perbedaannya ada pada argumen. Kita bisa mengenali teks editorial secara langsung dari argumen dalam tulisan atau posisi tulsisan pada surat kabar. Media-media di Indonesia memberi batasan yang jelas antara teks berita dan teks editorial. Batasan tersebut biasa disebut rubrikasi atau rubrik. Kita hanya perlu mencermati, masuk dalam rubrik apakah teks yang kita baca. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

ContohTeks Editorial. Teks editorial adalah pendapat disampaikan melalui teks. Teks macam ini berisi analisis subjektif berdasarkan fakta dan data. Teks editorial dapat sering kita jumpai dalam surat kabar, media online, atau majalah. Teks editorial yang terdapat dalam media biasa juga disebut tajuk rencana. Pengertian Teks Editorial 1. Dja’far H. Assegaff2. Kosasih3. Sumadiria 5. Fatima 6. Darmayanti Tujuan Teks Editorial Ciri-ciri Teks Editorial 1. Bersifat Faktual dan Aktual 2. Sistematis dan Logis 3. Argumentatif 4. Pemilihan Diksi Tepat, Singkat dan Lugas 5. Permasalahan yang Diangkat Skala Nasional 6. Bersifat subjektif Struktur Teks Editorial 1. Pertanyaan Pendapat 2. Argumentasi 3. Pernyataan Ulang Pendapat Tahapan Proses Menulis Teks Editorial1. Pencarian ide dan topik2. Seleksi dan penetapan topik3. Pembobotan substansi materi dan penetapan tesis4. Proses pelaksanaan penulisanContoh Teks Editorial Teks Editorial. Pernahkah Anda mendengar tentang teks editorial? Bagi yang terjun di dunia jurnalistik. Pastinya sudah tidak asing lagi. Namun, bagi orang secara umum, saya yakin sebenarnya sudah sering menemukan teks editorial, hanya saja tidak tahu jika itu termasuk teks editorial. Membicarakan tentang teks editorial, ada beberapa ciri-ciri, tujuan dan pengertian. Penasaran seperti apa pembahasannya? Kita bisa simak ulasannya sebagai berikut. Pengertian Teks Editorial Pengertian teks editorial secara umum dapat diartikan sebagai tajuk rencana. Dimana tajuk rencana selalu ada di surat kabar. Teks editorial diletakan satu bagian dengan rubrik opini. Bedanya, jika opini bisa ditulis dari penulis luar redaksi, maka pada teks editorial adalah tanggapan langsung dari redaktur terkait dengan peristiwa yang terjadi yang bersifat aktual. 1. Dja’far H. Assegaff Menurut Dja’far H. Assegaff 1991 mendefinisikan teks editorial sebagai fakta dan opini singkat, namun tetap logis. Penulisan teks editorial itu sendiri ditulis bertujuan untuk mempersuasi dan memberikan wacana terhadap sebuah topic berita yang paling menonjol. Itu sebabnya editorial selalu diperhatikan oleh pembaca karena pembahasannya sesuai isu yang hangat terjadi. Terkait topic yang diangkat dalam editorial tentu saja beragam dan bervariasi. Topik bisa saja mengangkat masalah politik, humaniora, ekonomi dan apapun itu yang memang sedang terjadi di masyarakat. 2. Kosasih Menurut Kosasih 2014 285 teks editorial diartikan sebagai kolom di surat kabar yang memuat tanggapan terhadap peristiwa tertentu. Bentuk tanggapan yang dituliskan redaktur bisa berbentuk kritikan, dukungan, cemoohan dan pujian. Dimana editorial ini selalu hadir bersama berita yang akan diangkat dalam surat kabar tersebut. 3. Sumadiria Lain lagi dengan pendapat Sumadiria 20067 yang mendefinisikan teks ini sebagai opini yang berisi pendapat, atau bisa juga dimaknai sebagai sikap resmi institusi penerbitan atau media terkait personal aktual yang sedang terjadi dalam masyarakat. Dapat dikatakan pula, teks jenis ini sebagai induk artikel, atau sebagai mahkota yang menggambarkan karakter dan identitas dari sebuah surat kabar dan majalah. 5. Fatima Mungkin ada yang bertanya tentang isi kandungannya, menurut Fatima 2016 7 teks jenis ini berisi pendapat yang tidak membahas sesuatu yang belum sepenuhnya terjadi. Jadi masih dalam bentuk perkiraan, analisa atau tanggapan terhadap tema tertentu. Dimana tajuk rencana ditulis berdasarkan selera pribadi redaktur yang tidak dilandasi fakta. 6. Darmayanti Darmayanti 2014 156 bahwasanya teks jenis ini lebih berbentuk argumentasi yang ditulis dengan menggunakan pola atau alasan-alasan yang disampaikan oleh penulisnya. Baca Juga 90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah Tujuan Teks Editorial Ditinjau dari tujuan dari teks editorial, memiliki beberapa tujuan yang wajib Anda tahu. Apa saja? simak ulasannya berikut ini. Mempersuasi atau mengajak pembaca ikut merenung pada isu aktual yang sedang ramai diperbincangakan oleh masyarakat. Secara tidak langsung, redaktur memberikan pandangannya terhadap isu yang terjadi kepada disadari atau tidak, dari pandangan redaktur tersebut diharapkan mampu menggerakan pembaca tergerak, terlibat atau memahami lebih dekat terhadap issu yang sedang banyak dibicarakan. Penulisan editorial sebagai upaya memperjuangkan argument agar isu tersebut mendapatkan dari perspektif yang lain editorial bertujuan untuk memberikan gambaran singkat atau pemahaman singkat namun mendalam bagi pembaca yang masih tidak memahami issu aktual yang dihadapi di masyarakat. Editorial bertujuan untuk memberikan pemikiran atau mengajarkan problem solving. Itulah beberapa tujuan teks jenis ini. Semoga beberapa tujuan di atas sedikit memberikan pembahasan buat Anda dalam mencoba membuatnya. Baca Juga Teks Persuasi Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkap Ciri-ciri Teks Editorial Berdasarkan ciri-cirinya, teks editorial memiliki beberapa ciri, yang akan dibahas sebagai berikut. 1. Bersifat Faktual dan Aktual Dikatakan faktual adakah kejadian yang sifatnya nyata dan benar-benar terjadi tanpa mengikat waktu. Dimana kejadian yang diambil bisa yang sifatnya baru terjadi sekarang dan masa lalu. Berbeda dengan penggunaan aktual. Aktual lebih menekankan pada kejadian yang sedang hangat dibicarakan dan benar-benar terjadi oleh banyak orang. Meskipun demikian, tetap memperhatikan keterbaruan informasi. 2. Sistematis dan Logis Teks jenis ini disusun secara sistematis, atau berurutan. Sehingga memudahkan pembaca memahami apa yang dibicarakan. Perlu juga mempertimbangkan kelogisan dalam penyampaian secara tulisan. Agar tujuan persuasive ke pembaca tepat sasaran, tentu saja pendapat yang disampaikan juga sampai ke pembaca. 3. Argumentatif Hal terpenting dalam penulisan teks jenis ini adalah bersifat pendapat. Jadi, editorial sebenarnya bukan sebuah kebenaran. Melainkan bagian bentuk perspektif atau pendapat. 4. Pemilihan Diksi Tepat, Singkat dan Lugas Ciri teks jenis ini ditulis secara singkat, padat, jelas dan lugas. Tidak berbelit-belit. Editoriall dikemas dalam jumlah kata yang terbatas. Dimana penulisan menuliskan tidak terlalu panjang seperti halnya opini. 5. Permasalahan yang Diangkat Skala Nasional Adapun ciri tajuk rencana yang lain, yaitu masalah yang dibahas adalah masalah yang menjadi masalah nasional. Jadi bukan masalah lokal atau semacamnya. Prinsipnya adalah, masalah yang diangkat sesuatu hal yang memberi dampak luas kepada masyarakat. 6. Bersifat subjektif Karena sifatnya adalah argument, maka teks editorial sebenarnya bersifat subjektif dari media atau surat kabar itu sendiri. Jadi, semisal ada media yang mengangkat teks editorial yang sama, masing-masing media pasti memiliki perspektif pembahasan yang berbeda. Dari ciri-ciri teks editorial ini, setidaknya memberikan gambaran seperti apa bentuk dari tajuk rencana. Jika masih bingung, di sub bab akhir akan disertai contohnya. Baca Juga 7 Cara Praktis Menulis Esai Tanpa Ribet Struktur Teks Editorial Buat Anda yang tertarik ingin membuat editorial, di bab ini akan membahas struktur penulisan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah struktur secara umum yang bisa dicoba. 1. Pertanyaan Pendapat Struktur yang paling penting adalah menentukan pertanyaan pendapat. Pertanyaan yang diambil adalah topic yang sedang hangat dibicarakan, dan menjadi isu nasional. Selebihnya, dari segi pembahasan dan penjabarannya, kembali diserahkan oleh penulis redaktur. Agar editorial memiliki kekuatan, umumnya ditulis dengan sebuah teori yang kemudian diperkuat dengan argumen. 2. Argumentasi Argumentasi ini salah satu struktur yang memberikan kekuatan pada permasalahan yang diangkat. Secara teknis penyampiannya, argumentasi akan lebih meyakinkan apabila banyak fakta yang disampaikan, akan semakin baik jika ada pendapat ahli. 3. Pernyataan Ulang Pendapat Seperti yang disinggung sebelumnya, pendapat ahli, pernyataan umum dan fakta yang diberikan bisa diberi tekanan. Misalnya dengan memberikan pernyataan ulang pendapat, yang menegaskan bahwa bagian yang diulang adalah pesan yang penting bagi pembaca. Umumnya pernyataan ulang pendapat atau reiteration ini diletakan di bagian akhir teks. Baca Juga Instrumen Penelitian Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap Tahapan Proses Menulis Teks Editorial Jika sudah memahami pengertian fungsi serta ciri teks editorial, maka saatnya untuk praktik menulis teks editorial. Beberapa langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah 1. Pencarian ide dan topik Pilih topik terkini dan terhangat yang menarik pembaca. Topik yang menarik akan diminati para pembaca karena pembaca selalu ingin topik yang terbaru. 2. Seleksi dan penetapan topik Setelah mendapatkan beberapa topik, kamu bisa menyeleksinya. Kamu dapat berkoordinasi dengan tim redaksi untuk memutuskan mana topik yang relevan dan menarik. Sesuaikan topik dengan pembaca. Penulis teks editorial harus memperhatikan bahasa, fakta-fakta dan pendapat yang dikemukakan apakah 3. Pembobotan substansi materi dan penetapan tesis Kumpulkan data untuk mendukung pendapat. Data berupa fakta-fakta yang berhubungan dengan topik akan sangat mendukung pendapat yang sudah dibuat. sudah tepat atau belum bagi pembaca 4. Proses pelaksanaan penulisan Saatnya menulis dan menyunting teks editorial. Setelah menulis, periksa kembali teks yang sudah dibuat agar kaidah kebahasaan, tanda baca, dan kalimatnya sudah padu dan siap untuk dibaca para pembaca. Contoh Teks Editorial Berikut adalah contoh teks editorial atau tajuk rencana yang bisa diamati. Jika ingin contoh baru, setiap kali Anda membeli surat kabar, pasti di sana selalu ada. Karena surat kabar tanpa tajuk rencana rasanya ada yang kurang. Langkah pemerintah dalam membentuk Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 pada pekan lalu memperlihatkan bahwa pemerintah mengandalkan ketersediaan vaksin sebagai jalan keluar dari pandemi ini. Tim yang terdiri dari sederet menteri, lembaga riset, perguruan tinggi, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM akan bertugas hingga 31 Desember tahun depan. Namun terdapat sejumlah masalah mendasar dari kebijakan pemerintah tersebut. Pertama, tugas dan fungsinya dapat tumpang tindih dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang sudah dibentuk oleh Presiden. Meskipun masih sama-sama dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato, keberadaan tim ini berpotensi menghambat birokrasi. Apalagi masyarakat juga belum melihat hasil kerja nyata komite di lapangan. Kedua, keberadaan tim tersebut juga berpotensi berbenturan dengan tugas Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang dipimpin oleh Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional. Selain menghasilkan rapid test tes cepat covid dan ventilator, konsorsium ini juga sedang mengembangkan vaksin Merah Putih bersama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute. Sebetulnya, pemerintah bisa saja cukup menugasi konsorsium ini untuk melaksanakan instruksinya perihal percepatan pengembangan vaksin. Selain itu, ruang lingkup tim ini tidak terlalu jelas. Pembuatan vaksin yang mumpuni pastinya memerlukan waktu yang tidak sedikit dan tidak boleh terburu-buru. Misalnya, masyarakat tentunya tidak mau percepatan pengembangan vaksin Merah Putih malah memicu pertanyaan dunia riset global akan kredibilitasnya yang bahkan pemerintahnya saja terkesan tidak percaya dan membentuk tim lain untuk melakukannya. Kemudian, Pemerintah seharusnya sangat paham bahwa uji klinis tahap ketiga adalah tahap paling penting dari perancangan vaksin atau obat. Uji klinis fase terakhir ini tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa. AstraZeneca dan Universitas Oxford bahkan terpaksa menghentikan uji klinis buatan mereka ketika menemukan peserta uji klinis di Inggris mengalami efek samping yang serius. Sehingga, rasanya tidak akan banyak yang bisa dilakukan oleh tim nasional bentukan Presiden ini. Penegasan Ulang Daripada hanya mengandalkan vaksin saja, sebaiknya pemerintah bisa memperbaiki kapasitas pengetesan dan pelacakan pasien suspect. Melalui berbagai pusat layanan kesehatan sebetulnya pemerintah dapat memperbaiki kualitas pengobatan pasien dan kesiapan tenaga medis agar angka kematian pasien COVID-19 tidak terus meningkat. Tanpa upaya terpadu yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, tumpuan harapan pada satu solusi saja bisa dapat berujung pada masalah baru. Terutama jika waktu pengembangan vaksin jauh lebih lama dari apa yang dijanjikan oleh pemerintah. Pemerintah tidak boleh menyimpan semua telur dalam satu keranjang, upaya pengendalian wabah secara holistik dan ketat harus tetap dilakukan melalui berbagai sudut. Dari beberapa uraian tentang teks editorial, kini Anda sudah tahu gambaran dan secara garis besarnya. Semoga bermanfaat ContohKarangan Argumentasi tentang Teknologi. Penggunaan ponsel pintar ini mempunyai dampak positif dan negatif dalam kehidupan. Dampak dari penggunaan ponsel pintar tersebut kembali lagi kepada orang yang mengoperasikannya, apakah bisa memanfaatkannya dengan baik atau tidak. Ponsel pintar ternyata juga masih mempunyai dampak negatif di balik
- Teks editorial sering dijumpai dalam surat kabar, media daring, atau majalah. Jenis teks ini bersifat faktual dan aktual. Karena mengangkat isu terkini atau topik yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat dari buku Model-model Pembelajaran Bahasa Indonesia Teori dan Aplikasi 2021 karya Dina Fitria Handayani, teks editorial adalah teks dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan sikap redaksi mengenai beberapa masalah yang terjadi. Editorial sering juga disebut teks opini. Adalah salah satu media atau wadah untuk mengemukakan pendapat atau menyampaikan pemikiran. Struktur teks editorial Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan 2018, berikut ini merupakan struktur teks editorial, yaitu pernyataan pendapat tesis, argumentasi, dan pernyataan ulang pendapat. Berikut penjelasannya Pernyataan pendapat tesis Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, bagian pernyataan pendapat berisikan sudut pandang penulis mengenai permasalahan yang dibahas. Baca juga Teks Editorial Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan Biasanya tesis merupakan teori yang diperkuat dengan argumen. Argumentasi Adalah alasan atau bukti pendukung yang digunakan untuk memperkuat pernyataan umum, data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta berdasarkan referensi yang bisa dipercaya. Pada dasarnya, bukti pendukung yang digunakan dalam teks editorial harus berupa fakta mengenai topik yang diangkat. Supaya memberi nilai obyektivitas pada hasil tulisan daripada sekadar opini. Dalam bagian argumentasi, penulis ingin berusaha meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikannya itu benar. Pernyataan ulang pendapat Struktur teks editorial ini memuat penegasan ulang pendapat yang didukung fakta untuk memperkuat atau menegaskan keseluruhan isi teks editorial. Bagian akhir teks editorial ini bertujuan untuk lebih meyakinkan pembaca mengenai pandangan atau pemikiran yang disampaikan juga Perbedaan Teks Editorial dan Teks Berita Contoh teks editorial Agar lebih mudah memahaminya, mari kita simak contoh teks editorial di bawah ini lengkap dengan strukturnya Contoh teks editorial tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan Pernyataan pendapat tesis Protokol kesehatan menjadi hal penting yang wajib diterapkan di masa pandemi saat ini. Penerapan protokol kesehatan tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Namun, sayangnya masih banyak masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan. Mulai dari tidak memakai masker hingga tidak menjaga jarak. Akibatnya angka penularan Covid-19 terus meningkat. Di tengah situasi pandemi saat ini, protokol kesehatan menjadi kunci utama pencegahan penularan Covid-19. Argumentasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tak pernah berhenti mengajak masyarakat Indonesia untuk senantiasa menerapkan 5 M di masa pandemi Covid-19 saat ini. Baca juga Contoh Teks Editorial tentang Covid-19 Beserta Fakta dan Opininya 5 M itu adalah memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas. Sudah seharusnya protokol kesehatan diterapkan. Hal ini tidak hanya melindungi diri kita, lingkungan sekitar, tetapi turut meminimalisasi angka penularan virus Covid-19. Penegasan ulang pendapat Lebih baik kita berupaya melindungi orang yang kita sayangi dan menjaga kesehatan diri sendiri. Caranya dengan menerapkan protokol kesehatan di mana pun kita berada, terutama di tempat umum. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
B16K.
  • tc0usmw2t5.pages.dev/644
  • tc0usmw2t5.pages.dev/107
  • tc0usmw2t5.pages.dev/568
  • tc0usmw2t5.pages.dev/297
  • tc0usmw2t5.pages.dev/72
  • tc0usmw2t5.pages.dev/341
  • tc0usmw2t5.pages.dev/319
  • tc0usmw2t5.pages.dev/649
  • apakah dukungan yang disampaikan melalui teks editorial tersebut